Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Kamis, 05 April 2012

Turoechan Asyary Anggota DPRD Riau, Siapkan Pengacara Bebaskan Kasus PON

CEKAU.COM-Aksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pekanbaru, pada Selasa (3/4) malam, sekira pukul 07.25 WIB, telah menyeret sejumlah anggota DPRD Riau. Salah nama yang disebut adalah Turoechan Asyary, kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Benarkah Turoechan Asyary terlibat?

Tak ada yang menyangka, ketika nama Turoechan Asyary disebut-sebut masuk dalam penangkapan KPK tersebut. Kalangan media pun tidak menyangka bila tokoh muda ini ambil bagian atas kasus penyuapan terkait pembahasan Perda PON ke-18 di Riau.

Pasalnya, Turoechan Asyary dikenal dekat dengan media cetak maupun elektronik lokal. Suaranya yang lantang membuat media selalu mencari narasumber ini untuk memberikan komentar yang dinilai agak 'pedas'. Baik bicara sosial maupun kebijakan Pemerintah Provinsi Riau terkait pelaksanaan pembangunan.

Ini wajar, karena yang bersangkutan di bawah Komisi D DPRD Riau membidangi pembangunan. Namun, kadang banyak pula komentar yang unik disampaikan Turoechan Asyary, meski bukan di bawah bidangnya. Ini tentu tidak menjadi masalah, bagi media, lantaran isu berita tetap menarik publik.

Kini apa lacur, nama Turoechan Asyary justru menjadi sumber berita bagi awak media. Mesti belum diketahui dengan jelas, apakah anggota DPRD Riau ini terlibat kasus suap penggelembungan dana pembangunan venue Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau ke-18 di Provinsi Riau?

Yang jelas, KPK sudah memberikan angin segar sesaat kepada Turoechan Asyary, dan tiga temannya di komisi. Dengan bebasnya ia menghirup udara segar, setelah sempat ditahan di investigasi. Namun ada menilai, strategi KPK ini bisa menjadi 'api dalam sekam' bagi Turoechan Asyary sendiri.

Begitu pula dialami tiga rekannya Adrian Ali (PAN), Indra Isnaini (PKS), Tengku Muhazza (Partai Demokrat). Baca: Adrian Ali Diduga Kasus Suap PON Riau Dilepas atau 'Ditarik' KPK? http://www.cekau.com/2012/04/adrian-ali-diduga-kasus-suap-pon-riau.html

Pasalnya, ternyata diam-diam KPK memiliki target untuk menarik 20 anggota DPRD Riau tersangkut kasus suap dana pembangunan venue PON Riau tersebut. Malah, karena isu ini sudah menasional, KPK pun akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, dan Ketua Harian PB PON Syamsurizal, mantan Bupati Bengkalis ini, yang juga Ketua Harian PB PON.

Duapuluh anggota DPRD Riau yang terlibat kasus suap ini bukanlah sedikit. Jika dilihat dari jumlah anggota komisi D di DPRD Riau saja, tidaklah sampai. Maka, berat kemungkinan nama Turoechan Asyary sulit untuk tidak masuk.

Bisa-bisa KPK akan memanggil kembali Turoechan Asyary untuk meminta keterangan dan akhirnya bisa saja berujung 'ditahan'. Ini tergantung strategi yang dimainkan KPK dan nyanyian sumbang dua anggota DPRD Riau yang sudah ditahan di Polda Riau, yakni M Faisal Aswan (Golkar) dan Mohammad Dunir (PKB).

Ini diyakini Juru bicara KPK, Johan Budi kepada sejumlah wartawan di Jakarta. "Kita masih menunggu kepastian kedua pejabat tinggi di Riau itu (gubernur Riau HM Rusli Zainal dan Syamsurizal, red). Pastinya setelah kita memeriksa seluruh anggota DPRD Riau yang terlibat," katanya.

Aksi 'manis' yang dilakukan KPK ini, tentu kalangan legislatif punya strategi untuk 'menghadang' gebrakan agar tak jauh sampai ke hilir. Nah, tak tinggal diam. Alasan ini pula Ketua PDI-P Riau, Suryadi akan memberikan pelayanan khusus untuk Turoechan Asyary, seorang pengacara yang andal.

Waktu masih terentang panjang, kepiawaian Turoechan Asyary dan partainya, dalam permainan politik di Riau ini tentu diuji. Dampak muatan politis akan ketara setelah melihat nama-nama yang masuk menjadi bakal calon (balon) pada pemilihan gubernur Riau, mendatang. Wah?

Ini juga akan dialami Indra Isnaini, dari PKS. Hati nurani, apakah mampu mengalahkan politik praktis. Baca: Indra Isnaini Anggota DPRD Riau, Apakah Terlibat Kasus PON Riau? http://www.cekau.com/2012/04/indra-isnaini-anggota-dprd-riau-apakah.html


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home