CEKAU.COM-Kabupaten Kepulauan Meranti dinilai daerah termiskin di Provinsi Riau. Pasalnya, infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya masih minim. Padahal kabupaten ini berasal dari dari pecahan kabupaten induk, yakni Kabupaten Bengkalis, yang terkaya di Riau dan juga masuk salah satu terkaya di Indonesia. Bagaimana potensi kabupaten yang berusia 4 tahun ini?
Penempatan kabupaten termiskin di Riau, dibuktikan rendahnya pendapatan perkapita warga Meranti, kondisi infrastruktur dan tingkat pendidikan. Rendahnya pendapatan perkapita warga Kabupaten Meranti berdasarkan dari 238 ribu warga, ternyata 42 persen diantaranya masih tergolong miskin. Sisanya, tidak jelas, apakah warga Kepulauan Meranti ini termasuk miskin namun memiliki pekerjaan tetap, atau tidak? Atau, warga Meranti ini tergolong kaya dan masuk menjadi orang terkaya di Riau? Entahlah.
Yang jelas, kabupaten yang baru berumur 4 tahun ini, bisa dikatakan termiskin di Riau, lantaran secara geografis terdiri dari pulau-pulau. Sisanya laut dan selat. Apalagi Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari 7 kecamatan yang menyacup lima pulau besar dan dua pulau kecil, dengan akses transportasi laut.
Ini wajar, kata Pemerhati wilayah Pesisir dan Laut, Pareng Rengi MSi, bahwa secara geografis, daerah yang luas wilayahnya lebih banyak perairannya dan terdiri dari pulau-pulau, cenderung sulit menciptakan pembangunan infrastruktur dalam waktu singkat.
"Kesulitan ini dipengaruhi besarnya biaya akibat dampak aksesibilitas dan mobilisitas dalam rangka meningkatkan pembangunan infrasturktur. Pasalnya, secara geografis, daerah yang luas wilayahnya lebih banyak perairan ketimbang daratan atau merupakan kawasan pesisir, cenderung sulit menciptakan pembangunan infrastruktur dalam waktu singkat," jelas Pareng.
Namun sebaliknya, aku Pareng, bila dalam jangka waktu panjang, seperti konsep rencana pembangunan jangka panjang, 15 hingga 25 tahun ke depan, daerah yang memiliki kawasan pesisir dan laut ini, akan berkebang dan maju. Ini didukung dengan potensi yang dimiliki sebuah wilayah di kawasan pesisir dan laut.
"Apalagi Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki potensi kehutanan, pertanian dan pertambagan serta perikanan dan kelautan," jelas pengajar Universitas Riau (UR) ini, kepada cekau.com.
Perang menjelaskan, potensi yang dimiliki Kabupaten Meranti seperti kehutanan bakau, nipah, sagu, dan bakau. Sementara untuk perikanan, seperti perikanan budidaya ikan kakap putih dan ikan Kurau bernilai tinggi, yang masih diminati negara Singapura. Potensi perikanan tangkap juga sangat besar melihat luasnya Selat Malaka. Belum lagi, hasil pascapanen perikanan dikenal pengolahan produk ikan asin, dan ikan asap, seperti salai lomek dan udang belah. Bahkan, sekarang adanya potensi garam dan sagu yang sangat menjanjikan.
Adanya, potensi lain seperti minyak bumi, yang kini dikuasai perusahaan nasional Kondur Petroleum, dan potensi kayu dipengang tunggal oleh PT RAPP. Potensi yang tak kalah unggul adalah potensi ekowisata, yakni wisata bahari dan wisata. Objek dan potensi ekowisata ini, memberikan kenyamanan dan kegaguman para wisatawan, untuk melihat potesi hutan bakau di Desa Anak Setatah dan riak gelombang Selat Malaka.
Nah, potensi seperti ini jika didukung dengan sumberdaya manusia yang handal dan tangguh, bisa saja Kabupaten Kepulauan Meranti justru menjadi salah satu kabupaten terkaya di Provinsi Riau.
"Ini bisa saja terjadi. Pasalnya, potensi yang dimiliki Kabupaten Meranti sangat besar. Tinga, bagaimana pemerintah mampu mengekspolitasi dan eksplarasi dan mengelola dengan tetap mengedepankan konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan," yakin Pereng, yang juga tunak melakukan penelitian di kawasan Kabupaten Meranti, sebelum kabupaten ini terbentuk.
Sementara Bupati Kepulauan Meranti, Irwan MSi, mengakui tingkat kemiskinan masyarakat di wilayah administrasinya. Namun, ia berharap kepada semua pihak,
melakukan upaya bimbingan dan penyuluhan dari tim ahli seperti akademisi, serta dukungan termasuk Pemprov Riau dan pusat dalam membangun kabupaten ini ke depan.
“Marilah kita menyatukan derap langkah ke depan sehingga tercipta sinergi yang lebih kuat mengejar berbagai ketertinggalan ini. Kita berharap kondisi Kepulauan Meranti saat ini masih memprihatinkan dapat berubah menjadi sebuah daerah maju dengan berbagai potensi alam yang dimiliki,” sebut Irwan, di hadapan Asisten I Setdaprov Riau Abdul Latief dan Ketua Tim Pengerak PKK Riau Septina Primawati Rusli.*
0 komentar:
Posting Komentar