CEKAU.COM-Hasil penangkapan sejumlah anggota DPRD Riau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (3/4) sekira pukul 19.00 WIB membikin sejumlah warga Provinsi Riau, heboh. Diduga sekitar delapan anggota DPRD Riau dikabarkan ditahan dari berbagai tempat.
Anggota Komisi D DPRD Riau yang ditangkap KPK menurut sumber di dewan masing-masing Ardian Ali (PAN), Moh Dunir (PKB),Tengku Muhazza (Demokrat), Indra Isnaini (PKS), Faisal Aswan (Golkar), Torican Ashari (PDIP), serta ada pejabat SA (Dispora-kini dilepaskan) .
Penangkapan anggota DPRD Riau membidangi pembangunan tersebut dilakukan diberbagai tempat. Ada yang berhasil ditangkap di gedung DPRD Riau, bandara udara Sultan Syarif Qasim II, Pekanbaru, dan banyak ditangkap di rumah masing-masing.
Tokoh budayawan Riau, Anas Aismana menyayangkan bila aksi penangkapan anggota DPRD Riau tersebut benar-benar terjadi. Bukan menyalahkan KPK, namun sejumlah wakil rakyat di DPRD yang merusak marwah Riau. "Ini sudah menyalah, mengapa perangai anggota DPRD begitu buruk, sehingga KPK menangkap mereka secara jamaah," kesalnya.
Salah seorang anggota DPRD Riau Komisi B, yang tidak mau disebut namanya, saat ditemui pada Rapat di PB PON di Pekanbaru, mengakui adanya penangkapan sejumlah anggota DPRD Riau. Katanya, penangkapan ini terkait dugaan alokasi anggaran proyek Main Stadium yang megah di kawasan Kampus Universitas Riau, sebesar Rp800 miliar.
"Ya, saya dengar ada penangkapan anggota DPRD Riau oleh KPK tersebut. Ini terkait dugaan alokasi anggaran proyek Main Stadium sebesar Rp800 miliar," akunya.
Menurut informasi cekau.com, penangkapan ini sebenarnya dimulai pada Minggu (1/4) malam, di salah satu tempat karaoke Pekanbaru. Penangkapan anggota DPRD Riau ini sebelumnya, diawali penangkapan oknum di lingkungan Pemprov Riau. Nah, isu terus dikembangkan KPK hingga menyelusuri kasus anggaran main stadium PON.
Kini, kabarnya anggota DPRD Riau yang ditangkap KPK sudah berada di Jakarta.*
Anggota Komisi D DPRD Riau yang ditangkap KPK menurut sumber di dewan masing-masing Ardian Ali (PAN), Moh Dunir (PKB),Tengku Muhazza (Demokrat), Indra Isnaini (PKS), Faisal Aswan (Golkar), Torican Ashari (PDIP), serta ada pejabat SA (Dispora-kini dilepaskan) .
Penangkapan anggota DPRD Riau membidangi pembangunan tersebut dilakukan diberbagai tempat. Ada yang berhasil ditangkap di gedung DPRD Riau, bandara udara Sultan Syarif Qasim II, Pekanbaru, dan banyak ditangkap di rumah masing-masing.
Tokoh budayawan Riau, Anas Aismana menyayangkan bila aksi penangkapan anggota DPRD Riau tersebut benar-benar terjadi. Bukan menyalahkan KPK, namun sejumlah wakil rakyat di DPRD yang merusak marwah Riau. "Ini sudah menyalah, mengapa perangai anggota DPRD begitu buruk, sehingga KPK menangkap mereka secara jamaah," kesalnya.
Salah seorang anggota DPRD Riau Komisi B, yang tidak mau disebut namanya, saat ditemui pada Rapat di PB PON di Pekanbaru, mengakui adanya penangkapan sejumlah anggota DPRD Riau. Katanya, penangkapan ini terkait dugaan alokasi anggaran proyek Main Stadium yang megah di kawasan Kampus Universitas Riau, sebesar Rp800 miliar.
"Ya, saya dengar ada penangkapan anggota DPRD Riau oleh KPK tersebut. Ini terkait dugaan alokasi anggaran proyek Main Stadium sebesar Rp800 miliar," akunya.
Menurut informasi cekau.com, penangkapan ini sebenarnya dimulai pada Minggu (1/4) malam, di salah satu tempat karaoke Pekanbaru. Penangkapan anggota DPRD Riau ini sebelumnya, diawali penangkapan oknum di lingkungan Pemprov Riau. Nah, isu terus dikembangkan KPK hingga menyelusuri kasus anggaran main stadium PON.
Kini, kabarnya anggota DPRD Riau yang ditangkap KPK sudah berada di Jakarta.*
0 komentar:
Posting Komentar