Misteri Surat Terakhir Wamen ESDM

CEKAU.COM-Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (21/4). Jenazah Wakil Menteri ESDM Profesor Widjajono atau yang akrab disapa Pak Wid tiba di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/4/2012) sekitar pukul 21.58 WIB.

Jenazah diturunkan dari pesawat Hercules C-1312 dari Skuadron Udara 32 Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, dengan ditutup kain merah-putih lalu diletakkan di depan puluhan pejabat dan keluarga.

Almarhum sebelum meninggal sempat mengirimkan tulisan terakhirnya yang dikirim ke mailing list Ikatan Alumni ITB. Seperti diberitakan republika.com.

Tapi, mengapa ia menulis surat ini? Misteri illahi, yang ia tulis untukNya. Sebuah pengakuan dari makhluk tuhan. Ada rasa bersyukur atas karunia yang telah Allah berikan.

Inilah isi surat terakhir Widjajono:

Kalau kita menyayangi orang-orang yang kita pimpin, Insya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang akan menunjukkan cara untuk membuat mereka dan kita lebih baik.

Tuhan itu Maha Pencipta, segala kehendak-Nya terjadi.

Saya biasa tidur jam 20.00 WIB dan bangun jam 02.00 WIB pagi lalu Salat malam dan meditasi serta ceragem sekitar 30 menit, lalu buka komputer buat tulisan atau nulis email.

Dalam meditasi biasa menyebutkan: ''Tuhan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang, aku sayang kepadaMu dan sayangilah aku. Tuhan Engkau Maha Pencipta, segala kehendak-Mu terjadi''

Lalu, saya memohon apa yang saya mau (dan diakhiri dgn mengucap)

''Terima kasih Tuhan atas karuniaMu.''

Subuh saya Sholat di Mesjid sebelah rumah lalu jalan kaki dari Ciragil ke Taman Jenggala (pp sekitar 4 kilometer). Saya menyapa Satpam, Pembantu dan Orang Jualan yang saya temui di jalan dan akibatnya saya juga disapa oleh yang punya rumah (banyak Pejabat, Pengusaha dan Diplomat).

Sehingga, saya memulai setiap hari dengan kedamaian dan optimisme karena saya percaya bahwa apa yang Dia kehendaki terjadi dan saya selain sudah memohon dan bersyukur

juga menyayangi ciptaan-Nya dan berusaha membuat keadaan lebih baik.

Oh ya, Tuhan tidak pernah kehabisan akal. Jadi, kita tidak perlu kuatir. Percayalah?

Salam,
widjajono