CEKAU.COM-Maraknya aksi penangkapan sejumlah anggota DPRD Riau, aparat pemerintah dan rekanan kontraktor, terkait Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 di Riau oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat isu pelaksanaan pesta olahraga ini terancam ditunda.
Isu ini terkait buruknya marwah (citra) melayu Riau ketika diberi kesempatan menjadi panitia pelaksana pada PON ke-18 di Riau tersebut. Apalagi penanggunjawab pelaksana Guburnur Riau HM Rusli Zainal, sebagai pengurus provinsi, sudah dicekal (pencegahan) oleh KPK untuk tidak diperkenankan pergi ke luar negeri.
Benarkah PON Riau terancam ditunda? Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Melayu LAM Riau, H Tenas Efendi, justru mengingatkan seluruh elemen masyarakat Riau jangan berprasangka buruk. Apalagi ini baru dalam proses penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada kasus dugaan suap pembangunan venus lapangan tembak dalam PON XVIII.
"Ini baru proses hukum. Biarlah KPK bekerja. Takutnya ini berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dengan memancing di air keruh," ingatnya.
Tennas mengibaratkan Rusli Zainal seperti pucuk kayu yang menjulang tinggi. Semakin tinggi, semakin banyak badai melanda. "Jika seseorang tertimpa musibah ibarat kayu yang condong. Jangankan beruk, kura-kura pun bisa memanjatnya. Ini berpotensi dimanfaatkan orang-orang yang menginginkan batang itu tidak bangkit lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi telah menerbitkan surat cekal terhadap Gubernur Riau, HM Rusli Zainal. Cekal selama 6 bulan atas permintaan KPK ini membuat Rusli Zainal sewaktu-waktu bisa diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap yang menyeret 2 anggota DPRD Riau tersebut. KPK menganggap Rusli Zainal mengetahui proses revisi Perda Nomor 6/2010 tentang penambahan dana untuk pembangunan venue lapangan tembak.*
Isu ini terkait buruknya marwah (citra) melayu Riau ketika diberi kesempatan menjadi panitia pelaksana pada PON ke-18 di Riau tersebut. Apalagi penanggunjawab pelaksana Guburnur Riau HM Rusli Zainal, sebagai pengurus provinsi, sudah dicekal (pencegahan) oleh KPK untuk tidak diperkenankan pergi ke luar negeri.
Benarkah PON Riau terancam ditunda? Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Melayu LAM Riau, H Tenas Efendi, justru mengingatkan seluruh elemen masyarakat Riau jangan berprasangka buruk. Apalagi ini baru dalam proses penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada kasus dugaan suap pembangunan venus lapangan tembak dalam PON XVIII.
"Ini baru proses hukum. Biarlah KPK bekerja. Takutnya ini berpotensi dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dengan memancing di air keruh," ingatnya.
Tennas mengibaratkan Rusli Zainal seperti pucuk kayu yang menjulang tinggi. Semakin tinggi, semakin banyak badai melanda. "Jika seseorang tertimpa musibah ibarat kayu yang condong. Jangankan beruk, kura-kura pun bisa memanjatnya. Ini berpotensi dimanfaatkan orang-orang yang menginginkan batang itu tidak bangkit lagi," tuturnya.
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi telah menerbitkan surat cekal terhadap Gubernur Riau, HM Rusli Zainal. Cekal selama 6 bulan atas permintaan KPK ini membuat Rusli Zainal sewaktu-waktu bisa diperiksa sebagai saksi dalam kasus suap yang menyeret 2 anggota DPRD Riau tersebut. KPK menganggap Rusli Zainal mengetahui proses revisi Perda Nomor 6/2010 tentang penambahan dana untuk pembangunan venue lapangan tembak.*
0 komentar:
Posting Komentar