Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Senin, 30 April 2012

Muhaimin: Hari Buruh Momentum Tingkatkan Kesejahteraan

Muhaimin Iskandar
CEKAU.COM-Perayaan Hari Solidaritas Buruh Internasional (Mayday) pada 1 Mei mendatang dapat dijadikan momentum peningkatan kesejahteraan pekerja dan produktivitas kerja. Spirit ini sebagai motivasi utama agar pemerintah, pengusaha dan pekerja dapat saling bahu-membahu untuk mencapai kesejahteraan tersebut.

Ini diingatkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, kepada cekau.com. "Jadikan perayaan Mayday ini sebagai momentum peningkatan kesejahteraan pekerja dan produktivitas kerja," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar, dalam jumpa pers Pusat Humas Kemnakertrans  di Jakarta, Minggu (29/4).

Muhaimin juga mengimbau para pengusaha dan pekerja dapat bekerjasama merayakan Mayday ini dengan kegiatan positif. Terutama pada pelaksanaan agar berlangsung tertib, aman dan damai. "Prinsipnya, pemerintah menyambut baik dan mendukung pelaksanaan Hari Solidaritas Buruh Internasional, agar berlangsung tertib, aman dan damai, seperti tahun-tahun sebelumnya," harapnya.

Bakti Sosial

Berdasarkan data Kemenakertrans sampai akhir  2011, di Indonesia tercatat ada 6 Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB), 91 buah Federasi SP /SB, 11. 852 buah SP / SB tingkat perusahaan, 170 buah SP/SB nasional di perusahaan- perusahaan BUMN. Sedangkan  jumlah anggota SP/SB seluruhnya  mencapai 3.414.455 orang.

Untuk itu, Muhaimin meminta kepada pengusaha untuk memberikan keleluasaan kepada pekerja atau buruh untuk merayakan mayday dengan mengefektifkan sikap saling pengertian dan kerjasama.

”Hari Buruh tahun ini bisa dilakukan kegiatan bakti sosial dan aktivitas lain yang lebih tenang. Kalau pun mau demo, ya berdemolah dengan tertib, aman dan damai.” ingat Muhaimin.

Hari Buruh

Hari Buruh (Mayday) lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat, ketika itu.

Pada 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak 1 Mei.

Nah, sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal. Sementara pada Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia diselenggarakan di Paris dan menetapkan peristiwa di AS pada 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia.

Meski tidak termasuk hari libur, setiap 1 Mei, di Indoensia kembali marak dirayakan oleh karyawan dan buruh. Kekhawatiran gerakan massa yang dimobilisasi akan berakhir kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan Mayday pada 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home