Ashaluddin Jalil |
CEKAU.COM-Kampus Unggul Responsif Universitas Riau (UR), Panam-Pekanbaru, pada 2011 memiliki 239 dosen lulusan S1, 719 lulusan S2 yang meningkat tajam
sejak 2005, hanya 544 dosen. Sedangkan lulusan S3 mengalami peningkatan
sebanyak 132 dosen dibanding tahun 2005, hanya 76 dosen.
Selain meningkatkan sumber daya manusia (SDM), UR juga menata lingkungan asri yang dinilai mampu menciptakan 'orkestra' kampus yang kreatif dan inspiratif menuju universitas riset pada Hari Jadi ke-50, 1 Oktober mendatang.
Inilah bentuk konser 'orkestra' perdana yang sukses dilakoni Ashaluddin Jalil, disapa AJ, pada 2008 lalu, baha kemasan musik orkestra pada 2007 memberikan alasan untuk terus menjewantahkan konsep kampus di tengah taman.
"Ini sebuah aksi dalam mengembangkan kreativitas dan inspirasi bagi warga kampus," terang Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Ir H Ashaluddin Jalil MS, didampingi Ketua Milad Emas Universitas Riau ke-50, Prof Usman M Tang.
Tapak tilas sosialisasi ke khalayak ramai ini, katanya, bermula pada 2008 lalu, bahwa Universitas Riau mengawali penyelenggaraan expo dengan mengemas hasil karya keluaran akademik menuju universitas riset.
Expo tersebut dirangkai secara unik dengan menyuguhkan produk teknologi dengan edukasi terkini. Aksi ini sekaligus memperkenalkan visi dan misi universitas atas konsep orkestra dalam akronim UNRI menjadi 'UR'.
"Pada 2008 lalu sebagai awal memperkenalkan Expo melalui pameran teknologi secara edukatif kepada khalayak. Bahkan, inilah awal akronim 'UR' dan dapat pula disebut 'Unggul Responsif' dan dinyatakan sebagai 'Universitas Riset," ungkap Ashaluddin Jalil disapa AJ ini.
Gayung bersambut. Ide perubahan akronim UR ini disetujui oleh Senat Universitas Riau pada 2009 lalu. "Kini, Universitas Riau hadir dengan singkatan baru: 'UR'," sebutnya.
Lagi-lagi konsep orkestra yang diusung AJ kini mendulang prestasi. UR sukses menduduki rating 20 universitas yang dikenal sebagai penjaminan mutu di tingkat nasional.
Diteruskan peringkat 27 nasional dari versi webometrik, diikuti urutan 27 nasional di bidang karya ilmiah, menyusul dirating 4.160 internasional versi webometrik.
Kesuksesan tersebut tidak sampai disitu. Untuk menuju UR menjadi universitas riset, maka pada 2010, AJ kembali memproklamirkan orkestra kampus di tengah taman.
"Dengan melibatkan seluruh warga kampus, kami bersama-sama menggesa agar UR mengarah pada universitas riset dengan menjadikan perguruan tinggi mandiri dan berkembang melalui peningkatan mutu pendidikan berskala nasional dan internasional," ujarnya.
Ini pun dibuktikan, bahwa pada 2011, tambah AJ, UR memiliki 239 dosen lulusan S1, 719 lulusan S2 yang meningkat tajam sejak 2005, hanya 544 dosen. Sedangkan lulusan S3 mengalami peningkatan sebanyak 132 dosen dibanding tahun 2005, hanya 76 dosen.
Begitu pula guru besar yang mencapai 46 orang ketimbang tahun 2005, hanya 21 guru besar. Sementara disiplin ilmu sudah mengembangkan sembilan fakultas dan satu pascasarjana, serta dua pusat kajian yang berada dalam naungan dua lembaga, yakni penelitian dan pengabdian masyarakat.*
Selain meningkatkan sumber daya manusia (SDM), UR juga menata lingkungan asri yang dinilai mampu menciptakan 'orkestra' kampus yang kreatif dan inspiratif menuju universitas riset pada Hari Jadi ke-50, 1 Oktober mendatang.
Inilah bentuk konser 'orkestra' perdana yang sukses dilakoni Ashaluddin Jalil, disapa AJ, pada 2008 lalu, baha kemasan musik orkestra pada 2007 memberikan alasan untuk terus menjewantahkan konsep kampus di tengah taman.
"Ini sebuah aksi dalam mengembangkan kreativitas dan inspirasi bagi warga kampus," terang Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Ir H Ashaluddin Jalil MS, didampingi Ketua Milad Emas Universitas Riau ke-50, Prof Usman M Tang.
Tapak tilas sosialisasi ke khalayak ramai ini, katanya, bermula pada 2008 lalu, bahwa Universitas Riau mengawali penyelenggaraan expo dengan mengemas hasil karya keluaran akademik menuju universitas riset.
Expo tersebut dirangkai secara unik dengan menyuguhkan produk teknologi dengan edukasi terkini. Aksi ini sekaligus memperkenalkan visi dan misi universitas atas konsep orkestra dalam akronim UNRI menjadi 'UR'.
"Pada 2008 lalu sebagai awal memperkenalkan Expo melalui pameran teknologi secara edukatif kepada khalayak. Bahkan, inilah awal akronim 'UR' dan dapat pula disebut 'Unggul Responsif' dan dinyatakan sebagai 'Universitas Riset," ungkap Ashaluddin Jalil disapa AJ ini.
Gayung bersambut. Ide perubahan akronim UR ini disetujui oleh Senat Universitas Riau pada 2009 lalu. "Kini, Universitas Riau hadir dengan singkatan baru: 'UR'," sebutnya.
Lagi-lagi konsep orkestra yang diusung AJ kini mendulang prestasi. UR sukses menduduki rating 20 universitas yang dikenal sebagai penjaminan mutu di tingkat nasional.
Diteruskan peringkat 27 nasional dari versi webometrik, diikuti urutan 27 nasional di bidang karya ilmiah, menyusul dirating 4.160 internasional versi webometrik.
Kesuksesan tersebut tidak sampai disitu. Untuk menuju UR menjadi universitas riset, maka pada 2010, AJ kembali memproklamirkan orkestra kampus di tengah taman.
"Dengan melibatkan seluruh warga kampus, kami bersama-sama menggesa agar UR mengarah pada universitas riset dengan menjadikan perguruan tinggi mandiri dan berkembang melalui peningkatan mutu pendidikan berskala nasional dan internasional," ujarnya.
Ini pun dibuktikan, bahwa pada 2011, tambah AJ, UR memiliki 239 dosen lulusan S1, 719 lulusan S2 yang meningkat tajam sejak 2005, hanya 544 dosen. Sedangkan lulusan S3 mengalami peningkatan sebanyak 132 dosen dibanding tahun 2005, hanya 76 dosen.
Begitu pula guru besar yang mencapai 46 orang ketimbang tahun 2005, hanya 21 guru besar. Sementara disiplin ilmu sudah mengembangkan sembilan fakultas dan satu pascasarjana, serta dua pusat kajian yang berada dalam naungan dua lembaga, yakni penelitian dan pengabdian masyarakat.*
0 komentar:
Posting Komentar