Jamaah Haji Indonesia |
CEKAU.COM-Sebanyak 13 jamaah haji asal Indonesia meninggal selama prosesi wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi, Kamis (25/10/2012) lalu. Kini, total meninggal di Arab Saudi mencapai 120 orang.
Ini diakui petugas kesehatan Misi Haji Indonesia, dokter Ramon Andreas, di Mekkah, Jumat (26/10), saat dikonfirmasi mengenai angka jemaah haji meninggal selama prosesi wukuf yang pada malam harinya diikuti mabit di Muzdalifah dan melontar jumrah di Mina.
"Prosesi wukuf di Arafah adalah masa-masa kritis jemaah haji dituntut fisiknya. Sementara 80 persen lebih jemaah haji Indonesia berusia di atas 60 tahun dan 80 persen dari jamaah Indonesia meninggal di Tanah Suci berusia di atas 65 tahun," ungkapnya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, mengatakan sejauh ini tidak ada kejadian yang signifikan terkait prosesi ibadah haji, dan yang masih perlu perhatian adalah di Mina dan saat melontar di Jumrah.
Pada Jumat siang seluruh jemaah haji Indonesia telah berada di Mina setelah melakukan wukuf di Arafah pada Kamis siang dan mabit di Muzdalifah saat Kamis malam.
Usai mabit, jemaah Indonesia sebagian langsung ke Masjidil Haram mengikuti prosesi tawaf dan wukuf, terutama jemaah haji khusus sedangkan sebagian besar jemaah haji, terutama yang reguler melanjutkan pergerakan ke Mina setelah mabit dan mengambil kerikil di Muzdalifah untuk melempar jumrah di Mina.
Menurut data terakhir, lanjutnya, jemaah yang meninggal sampai Jumat pagi di Tanah Suci berjumlah 120 orang. Jemaah yang disafariwukufkan karena kesehatannya terganggu sebanyak 178 orang dan jemaah yang dibadalkan hajinya tercatat 148 orang.
Ini diakui petugas kesehatan Misi Haji Indonesia, dokter Ramon Andreas, di Mekkah, Jumat (26/10), saat dikonfirmasi mengenai angka jemaah haji meninggal selama prosesi wukuf yang pada malam harinya diikuti mabit di Muzdalifah dan melontar jumrah di Mina.
"Prosesi wukuf di Arafah adalah masa-masa kritis jemaah haji dituntut fisiknya. Sementara 80 persen lebih jemaah haji Indonesia berusia di atas 60 tahun dan 80 persen dari jamaah Indonesia meninggal di Tanah Suci berusia di atas 65 tahun," ungkapnya.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, mengatakan sejauh ini tidak ada kejadian yang signifikan terkait prosesi ibadah haji, dan yang masih perlu perhatian adalah di Mina dan saat melontar di Jumrah.
Pada Jumat siang seluruh jemaah haji Indonesia telah berada di Mina setelah melakukan wukuf di Arafah pada Kamis siang dan mabit di Muzdalifah saat Kamis malam.
Usai mabit, jemaah Indonesia sebagian langsung ke Masjidil Haram mengikuti prosesi tawaf dan wukuf, terutama jemaah haji khusus sedangkan sebagian besar jemaah haji, terutama yang reguler melanjutkan pergerakan ke Mina setelah mabit dan mengambil kerikil di Muzdalifah untuk melempar jumrah di Mina.
Menurut data terakhir, lanjutnya, jemaah yang meninggal sampai Jumat pagi di Tanah Suci berjumlah 120 orang. Jemaah yang disafariwukufkan karena kesehatannya terganggu sebanyak 178 orang dan jemaah yang dibadalkan hajinya tercatat 148 orang.
semoga di terima disisinya :)
BalasHapus