Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Senin, 29 Oktober 2012

Gaya Pacaran Remaja Memilih Lokasi Gelap Sepi

Waduk Faperika UR
CEKAU.COM-Kesejukan dan ketenangan alam yang terdapat di Waduk Universitas Riau (UR) Panam, Pekanbaru di sekitar lokasi Fakultas Perikanan dan Kelautan UR ini justru mengundang berbagai kalangan untuk mencicipinya. Termasuk mahasiswa dan mahasiswi bahkan kalangan pelajar berpadu kasih, bercengkerama, diantara sejuknya pepohonan dan gemercik air waduk.

Dengan tidak memandang usia, hampir dari semua kalangan sering mengunjungi tempat ini. Apakah itu sekedar menghirup udara segar, bahkan ada juga memanfaatkan untuk memancing. Tak heran, karena luasnya lahan waduk tersebut, membuat kalangan remaja ini memanfaat situasi untuk berpacaran.

Nah, apakah tidak ada lokasi yang enak dan nyaman, selain mencari tempat yang gelap di balik pepohonan? Inilah yang terjadi. Saban hari, selalu saja ditemui dua remaja, baik mahasiswa maupun anak sekolah yang berpakaian sekolah, dari SMP hingga SMA, memasuki lokasi yang sepi itu. Paling banyak, ditemui ketika sore menjelang maghrib.

Ini diakui Budiman, seorang mantan mahasiswa UR yang pernah menjaga kolam di sekitar lokasi waduk UR tersebut. Katanya, lokasi waduk acap digunakan semua kalangan, bukan saja mahasiswa dan mahasiswi, namun lokasi itu juga dimanfaatkan oleh siswa yang duduk di tingkat SMP dan SMA.

"Uniknya, banyak pula, kalangan mahasiswa dan siswa-siswi memadu kasih di tempat waduk tersebut, ketika sore hingga malam. Pasalnya, waktu sore itu, waktu belajar sudah habis alias sepi. Bukan tidak mungkin tempat ini sering dijadikan sebagai tempat memadu kasih oleh kawula muda itu," terangnya.

Budiman mengatakan, lokasi waduk UR dinilai strategis, karena terletak diujung lahan kampus UR Panam. Selain sepi,kawasan tersebut sangat rindang oleh pepohonan dan kerimbunan semak belukar. Anehnya, mereka bisa bertahan hingga larut malam.

"Diantara ketinggian pohon-pohon menjadi suatu kesempatan bagi dua sejoli yang sedang  mabuk asmara. Ini terjadi sampai malam," katanya.

Hampir setiap hari waduk ini dikunjungi oleh mahasiswa dan kalangan pelajar, terang Budi, apalagi di hari Sabtu. Tapi lebih banyak dari mahasiswa UR juga. Bukan itu saja, banyak pula warga yang sudah berumur separuh baya memadu kasih di lokasi tersebut. Padahal, banyak pula orang memancing di sekitar waduk.

Masuk Melalui Jalan Setapak

Banyaknya jalan setapak dan kerimbunan semak, semakin banyak kesempatan sejoli mengasingkan diri dari keramaian ketika hendak memasuki kawasan waduk. Meski banyak orang memancing, namun kawasan waduk yang luas, membuat remaja memadu kasih menjadi tidak terlihat.

"Tidak jarang saya melihat pasangan kawula muda datang kesini dan menyusuri tepian waduk hingga hilang di tengah kerindangan hutan sana," tutur Is, sapaan alumni mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan ini, sembari menunjuk pada kerimbunan hutan berada tepat didepannya.

Walaupun Siis tidak tahu pasti apa yang terjadi setelah dua remaja masuk dan hilangan dari tatapa. Karena kerindangan semak belukar dan pohon-pohon menutup pandangan tersebut. Namun ia mengindikasikan apa yang dilakukan oleh kawula muda di tengah hutan bukanlah sesuatu yang baik.

"Masuk berduaan ketengah kerindangan hutan bukanlah hal yang lazim dilakukan oleh sepasang kekasih. Apakah tidak lokasi yang bagus. Kok di tengah hutan. Apakah perempuan itu sadar, di sana ada hantunya. Haa..haa," ungkapnya, sembari melepas tawanya.

Tempat Rekreasi

Tampak dari kejauhan sebuah bangunan tinggi nan megah dihiasi keindahan pohon akasia yang tumbuh dengan tertata rapi mengawali pandangan mata.
Cerahnya mentari sepertinya semakin meringankan langkah dari beberapa dua sejoli untuk menyusuri jalan setapak yang ada diantara semak belukar.

Kerimbunan dari daun dan ranting setiap tanaman kian tidak dihiraukan lagi. Jalanan setapak semakin menuntun mereka pada sebuah hamparan pemandangan yang asri. Kilauan cahaya kian tampak dipermukaan air kerindangan hutan belantara siap menyambut dan menanbah kesegaran gelak tawa sejoli itu.

Itulah sedikit realita keseharian dari sebuah kehidupan alam yang hampir setiap hari terjadi dan menambah kesesakan dari kehidupan. Berawal dengan menyusurui jalan setapak yang berada diantara 2 bangunan mirip pendopo tepat berdekatan dengan jempatan kupu-kupu nan mempesona itu akan dapat menikmati suasa tersebut.

Apalagi suasana akhir pekan menjadi warna tersendiri dari kehidupan di lingkungan pendidikan tersebut dan itu terjadi hampir setiap hari. Dengan memiliki lahan yang begitu luas, ternyata menjadi satu sisi yang menguntungkan bagi mereka yang haus akan kesejukan, kenyamanan, kesendirian jauh dari kebisingan kota.

Tempat itu juga sangat cocok sebagai tempat berrekreasi sekaligus mengenal lingkungan alam. Waduk UR ini juga kerap menjadi tempat ideal bagi kalangan pelajar dan mahasiswa untuk berdiskusi. Namun, banyak pula memanfaatkan untuk memadu kasih.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home