Annas Maamun |
CEKAU.COM-Siapa nyana, jika peran Anas Maamun, Bupati Rokan Hilir ini terpilih sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau periode 2012-2017. Uniknya, Mantan Ketua DPRD Bengkalis ini dipilih dengan dukungan 14 Suara yang mendukung dan dua abstain. Peluang untuk maju pada pencalonan Gubernur Riau 2013 terbuka lebar. Sementara Herman Abdullah, saingannya harus mengakui kekalahan atas kemahiran lelaki yang tunak di dunia politik ini.
Keputusan suara secara aklamasi tersebut tercapai saat Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Partai Golkar Provinsi Riau di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (24/10).
Musdalub itu berlangsung sangat cepat. Dari pukul 09.00 WIB hingga berakhir pukul 12.00 WIB. Wah, tepat 180 jam. Wajar juga, pasalnya agenda yang disepakati adalah memilih Ketua DPD I Partai Golkar Riau.
Dipimpin Plt Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Darul Siska sebagai ketua sidang, Erizal Muluk (Ketua DPD I Partai Golkar Pekanbaru) sebagai sekretaris dan ditemani sejumlah anggota Iwa Siswani Bibra (anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Golkar) serta Sukarmis (Ketua DPD II Partai Golkar Kuansing).
Nah, begitu persidangan dibuka, Darul langsung memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan usulan. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Suparman, Ketua DPD II Partai Golkar dari Rokan Hulu. Dengan bicara lantang, dihadapan sejumlah kader Golkar, ia mengaku sebagai perwakilan 14 dari 16 pemilik suara sah di Musdalub tersebut.
Wow, ia pun menyebut ada 14 suara yang sepakat mengusulkan Anas Maamun sebagai Ketua DPD Partai Golkar Riau. Alasan mereka, penunjukkan dan kepercayaan kepada Annas, dilatarbelakangi pengalaman selama 30 tahun di Partai Golkar.
"Pengalaman Anas Maamun selama tiga dekade dalam memimpin partai dan jabatan politik tidak perlu diragukan lagi. Sejak menjadi Ketua Partai Golkar Bengkalis sebelum dimekarkan hingga Ketua DPRD Bengkalis, Ketua DPRD Rohil dan Ketua Partai Golkar Rohil dua periode dilanjutkan dua periode pula sebagai Bupati Rohil," tegas Suparman.
Matang di Golkar
Suparman, Ketua DPD II Partai Golkar dari Rokan Hulu, mewakili rekan lainnya menilai, Anas matang di dunia politik. Prestasi ini, membuat Annas akan mampu membesarkan Partai Golkar Riau ke depan. Nah, berikut kutipan pernyataan mereka:
"Kami dari 10 DPD II dan organisasi didirikan dan mendirikan serta ormas dengan perasaan tenang, nyaman, berpikir waras sepakat mendukung Anas Maamun selaku Ketua DPD I Partai Golkar Riau periode 2012-2015 dengan pertimbangan Anas Maamun dipandang layak memimpin Golkar Riau ke depan, berdasarkan pengalaman dan kesantunan beliau, membesarkan partai selama ini".
Nah, jika hanya satu calon yang muncul dan didukung mayoritas. Tidak ada calon lain yang terdengar namanya. "Ini merupakan catatan sejarah. Sebab, untuk mengusulkan calon minimal didukung 30 persen. Anas Maamun didukung 14 suara, 10 dari DPD dan 4 organisasi sayap. Hanya dua DPD, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi yang tidak mendukung," kata Darul Siska.*
Pintu Masuk Gubernur
Terpilihnya Annas Maamun ini, membuat sejumlah kalangan menilai, bahwa posisi empuk itu menjadikan Annas melenggang pintu masuk menjadi gubernur Riau. Namun pernyataan ini, tetap dibantahnya.
Hasil Musdalub tersebut, dinilai Annas justru tidak ada relevansi dengan pemilihan Gubernur Riau 2013 mendatang. Alasannya, terpilihnya dirinya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Riau, maka tidak secara otomatis menjadi calon Gubernur Riau dari Partai Golkar.
"Tak ada hubungannya Musdalub dengan Pilgubri. Tujuan Golkar hanya ingin menang di Pilgubri. Akan lebih terhormat, jika calonnya orang lain dan menang," jawabnya secara politis.
Jika benar, hal inilah yang diprediksi oleh para pengamat politik, bahwa peran Annas Maamun hanya sebatas menjaga gawang Partai Golkar Riau. Karena induknya tetap berujung pada sosok yang dijagokan oleh seseorang yang dikenal berperan dibalik suksesnya Syamsurizal, Mantan Bupati Bengkalis, ketika melakoni Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau, September lalu.
Hal ini juga diperkuat dari pernyataan Annas, bahwa calon lain yang akan diusung oleh Golkar, akan lebih terhormat untuk menang. Sementara, pasangannya Syamsurizal, masih di atas angin. Paling tidak, bila isu ini berubah cepat, maka Annas Maamun akan mendampinginya.
Keputusan suara secara aklamasi tersebut tercapai saat Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Partai Golkar Provinsi Riau di kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (24/10).
Musdalub itu berlangsung sangat cepat. Dari pukul 09.00 WIB hingga berakhir pukul 12.00 WIB. Wah, tepat 180 jam. Wajar juga, pasalnya agenda yang disepakati adalah memilih Ketua DPD I Partai Golkar Riau.
Dipimpin Plt Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Darul Siska sebagai ketua sidang, Erizal Muluk (Ketua DPD I Partai Golkar Pekanbaru) sebagai sekretaris dan ditemani sejumlah anggota Iwa Siswani Bibra (anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Golkar) serta Sukarmis (Ketua DPD II Partai Golkar Kuansing).
Nah, begitu persidangan dibuka, Darul langsung memberi kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan usulan. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Suparman, Ketua DPD II Partai Golkar dari Rokan Hulu. Dengan bicara lantang, dihadapan sejumlah kader Golkar, ia mengaku sebagai perwakilan 14 dari 16 pemilik suara sah di Musdalub tersebut.
Wow, ia pun menyebut ada 14 suara yang sepakat mengusulkan Anas Maamun sebagai Ketua DPD Partai Golkar Riau. Alasan mereka, penunjukkan dan kepercayaan kepada Annas, dilatarbelakangi pengalaman selama 30 tahun di Partai Golkar.
"Pengalaman Anas Maamun selama tiga dekade dalam memimpin partai dan jabatan politik tidak perlu diragukan lagi. Sejak menjadi Ketua Partai Golkar Bengkalis sebelum dimekarkan hingga Ketua DPRD Bengkalis, Ketua DPRD Rohil dan Ketua Partai Golkar Rohil dua periode dilanjutkan dua periode pula sebagai Bupati Rohil," tegas Suparman.
Matang di Golkar
Suparman, Ketua DPD II Partai Golkar dari Rokan Hulu, mewakili rekan lainnya menilai, Anas matang di dunia politik. Prestasi ini, membuat Annas akan mampu membesarkan Partai Golkar Riau ke depan. Nah, berikut kutipan pernyataan mereka:
"Kami dari 10 DPD II dan organisasi didirikan dan mendirikan serta ormas dengan perasaan tenang, nyaman, berpikir waras sepakat mendukung Anas Maamun selaku Ketua DPD I Partai Golkar Riau periode 2012-2015 dengan pertimbangan Anas Maamun dipandang layak memimpin Golkar Riau ke depan, berdasarkan pengalaman dan kesantunan beliau, membesarkan partai selama ini".
Nah, jika hanya satu calon yang muncul dan didukung mayoritas. Tidak ada calon lain yang terdengar namanya. "Ini merupakan catatan sejarah. Sebab, untuk mengusulkan calon minimal didukung 30 persen. Anas Maamun didukung 14 suara, 10 dari DPD dan 4 organisasi sayap. Hanya dua DPD, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi yang tidak mendukung," kata Darul Siska.*
Pintu Masuk Gubernur
Terpilihnya Annas Maamun ini, membuat sejumlah kalangan menilai, bahwa posisi empuk itu menjadikan Annas melenggang pintu masuk menjadi gubernur Riau. Namun pernyataan ini, tetap dibantahnya.
Hasil Musdalub tersebut, dinilai Annas justru tidak ada relevansi dengan pemilihan Gubernur Riau 2013 mendatang. Alasannya, terpilihnya dirinya sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Riau, maka tidak secara otomatis menjadi calon Gubernur Riau dari Partai Golkar.
"Tak ada hubungannya Musdalub dengan Pilgubri. Tujuan Golkar hanya ingin menang di Pilgubri. Akan lebih terhormat, jika calonnya orang lain dan menang," jawabnya secara politis.
Jika benar, hal inilah yang diprediksi oleh para pengamat politik, bahwa peran Annas Maamun hanya sebatas menjaga gawang Partai Golkar Riau. Karena induknya tetap berujung pada sosok yang dijagokan oleh seseorang yang dikenal berperan dibalik suksesnya Syamsurizal, Mantan Bupati Bengkalis, ketika melakoni Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau, September lalu.
Hal ini juga diperkuat dari pernyataan Annas, bahwa calon lain yang akan diusung oleh Golkar, akan lebih terhormat untuk menang. Sementara, pasangannya Syamsurizal, masih di atas angin. Paling tidak, bila isu ini berubah cepat, maka Annas Maamun akan mendampinginya.
Tapi, jika prediksi ini salah, maka Annas Maamun tetap maju hingga di ujung pemilihan Gubernur Riau 2013 mendatang. Nah, pasangan jelas, Indra Muchlis Adnan, Bupati Indragiri Hilir (Inhil), yang juga Mantan Ketua DPD I Golkar Riau, yang sempat dijatuhkan dengan mosi tidak percaya.
Tapi, lagi-lagi prediksi ini masih jauh. Namun setidaknya, peta politik dan strategi para kandidat nampaknya semakin jelas. Tinggal menunggu waktu.*
Tapi, lagi-lagi prediksi ini masih jauh. Namun setidaknya, peta politik dan strategi para kandidat nampaknya semakin jelas. Tinggal menunggu waktu.*
0 komentar:
Posting Komentar