Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Rabu, 17 Oktober 2012

Golkar Riau Ribut, Semua Tutup Mulut

CEKAU.COM-Wah, sejumlah fungsionaris DPD II Partai Golkar di Riau tampaknya melakukan aksi tutup mulut, pasca-pemecatan Indra Muchlis Adnan dari tampuk Ketua DPD I Partai Golkar Riau. Aksi jamaah ini sebagai bentuk 'serangan kedua' menuju Musdalub, setelah berhasil membujuk DPP di Jakarta, mengeluarkan SK Plt. Berhasilkah aksi ini?

Ternyata aksi 'serangan kedua' dengan menciptakan gaya politik baru, yakni tutup mulut, dinilai semua pihak, sebuah langkah strategis. Pasalnya, jika hal ini dilakukan, maka tidak ada yang tahu, siapa pelopor, alias komando atas aksi mosi tidak percaya terhadap Indra Muchlis Adnan.

"Seperti diketahui, aksi tutup mulut, biasanya kerap dilakukan kalangan artis Indonesia yang 'bermasalah', sehingga tutup mulut ini, selalu diberikan kepada wartawan. Aksi yang sama, juga dilakukan kalangan aktivis atau warga ketika mereka hendak menuntut kehendaknya," ujar Datuk Dalag, yang disapa Datuk, pemerhati Riau, kepada cekau.com.

Nah, apakah para politisi ini artis atau aktivis atau warga? Datuk pun menjawab, bahwa hal ini bisa dijawab 'ya' dan bisa juga 'tidak'. Alasannya, banyak kalangan artis sudah menjadi politisi, dan begitu pula sebaliknya, banyak artis masuk ke ranah politik.

"Ini juga terjadi ketika para politisi sebelum masuk ke dunia politik, mereka pun banyak dari khalangan aktivis. Warga? Ya, politisi juga manusia. Mereka berasal dari suatu komunitas kecil dalam lingkungan kemasyarakatan," terangnya.

Keengganan para politisi ini buka mulut (bicara), diyakini Datuk, karena 'takut' jika dianggap sebagai biang kerok menjatuhkan Indra Muchlis Adnan dari kursi empuk tersebut.

Namun, menurut Datuk, 'serangan kedua' untuk menjatuhkan Indra Muchlis Adnan, terbilang berhasil, karena Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar nomor KEP: 201/DPP/GOLKAR/X/2012 tanggal 12 Oktober 2012, sudah keluar.

"SK itu sampai memecat Indra Muchlis Adnan dari kursi Ketua DPD Tingkat I Partai Golkar dan ujung-ujungnya akan menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) selambat-lambatnya dua bulan ke depan. Inikan serangan kedua secara sembunyi-sembunyi," ujarnya.

Sementara 'serangan pertama' diyakini Datuk adalah berhasil menciptakan mosi tidak percaya secara bersatu-padu kepada Indra Muchlis Adnan, dengan membuktikan 9 fungsionaris dari sebelas DPD II Partai Golkar di Riau, dinyatakan berhasil. 

Nah, setelah berhasil mengeluarkan SK pemecatan itu, uniknya, mereka melakukan aksi tutup mulut, ketika tujuan mosi tak percaya tersebut sudah tercapai.

Sebut saja, Suparman, Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Kabupaten Rokan Hulu kepada sejumlah wartawan tidak mau menjawab pertanyaan, Senin (15/10/2012). Malah katanya, dia berlalu begitu saja.

Begitu pula Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Kota Pekanbaru, Erizal Muluk, justru mengaku tidak tahu terkait mosi tak percaya tersebut. "Saya sedang di Jakarta. Saya tak tahu soal desakan musdalub itu. Coba tanyakan wakil saya di DPD II," ujar Erizal Muluk.

Sementara Djohar Firdaus, Ketua DPRD Riau dari Fraksi Partai Golkar, meski mengaku tidak ikut menandatangani mosi tak percaya terhadap Indra Muchlis Adnan, namun dirinya tidak menentang disetujuinya Musdalub oleh DPP.

"Jika untuk kebaikan partai Golkar, mengapa hal itu dipermasalahkan," singkat Djohar di gedung DPRD Riau, Senin (15/10).

Menurutnya, mosi tak percaya dari sembilan DPD II se-Riau sudah cukup untuk menggelar musdalub di DPD I Partai Golkar Riau. "Aspirasi DPD II harus dihargai. Mereka menyuarakan kondisi DPD I ke DPP. Itu masih sesuai dengan aturan partai," terang Djohar.

Wah, kedepan, apakah Indra Muchlis Adnan akan mencari siapa dalang di balik aksi penjatuhan dirinya? Kabarnya, Indra sudah tahu, siapa-siapa yang berperan dalam aksi tersebut. Namun, Indra tetap berkeyakinan bahwa partai Golkar Riau selama kepemimpinannya masih solid dan tidak ada perpecahan. Apalagi pencalonan dirinya untuk maju menjadi Calon Gubernur Riau 2013 sudah diagendakan jauh-jauh hari.

"Orang lain boleh saja mengatakan Partai Golkar Riau pecah karena rebutan perahu menjelang Pemilihan Gubernur Riau akan datang. Tapi yang pasti kader-kader Partai Golkar di Riau tetap solid," yakinnya kepada sejumlah wartawan.* (foto:Darul Siska)


~ 1 komentar ~

  1. Ini berita oke juga. Analisis banget. Gimana dengan Pak Indra? Apa harus menggagalkan Musdalub itu?

    BalasHapus

Prev Post Next Post Home