Kru Video Klip Lagu 'BBM' |
CEKAU.COM-Banyak yang menunggu, melihat hasil akhir video klip lagu Bangkit Budak Melayu (BBM) yang diciptakan oleh Theja Fathasena. Dan, tak sedikit pula, para penikmat seni ingin mengenal para kru dibalik proses pembuatan video klip hasil keroyokan di Pulau Seribu tersebut. Ada kabar, video klip lagu BBM itu dibuat atas partisipasi khalangan pekerja seni. Wah..?
Setelah sukses mendulang nama, baik di dunia maya maupun ditayangkan televisi swasta,dan juga didendangkan di stasiun televisi milik pemerintah, ternyata lagu Bangkit Budak Melayu sudah menuntaskan proses pembuatan video klip. Tak tanggung-tanggung, video yang dibuat di Kepulauan Seribu itu, dikemas secara keroyokan oleh pencinta dan penikmat seni nusantara. Inilah sebuah penghargaan tertinggi sesama pekerja seni untuk saling bersatu-padu membangkitkan seni dan budaya nusantara yang mulai memudar.
Lakon yang dimainkan Theja Fathasena, pencipta dan penyanyi lagu Bangkit Budak Melayu, dalam proses pembuatan video klip, tampil dengan pakaian cukup sederhana. Menggenakan atribut ikat kepala berbentuk tanjak dari bahan tenun Siak (ciri khas pakaian adat Melayu), juga memakai kain tenun Siak diikat di pinggang dengan warna merah, bercorak kotak-kotak kombinasi kuning dan merah jambu.
Selain itu, Theja juga memakai celana panjang berbahan kain kasual biasa berwana coklat muda, dan baju berkerah putih yang dikeluarkan dengan menutupi ikan kain tenun Siak. Semua ini dipadukan sesuai gaya penampilan anak muda. Sebuah ide kombinasi yang unik dan tetap mengedepankan khasanah melayu.
Aksesoris yang melekat ditubuh pun tidaklah banyak. Hanya gelang ditangan kanan dan mengenakan kaca mata, sebagai ciri penyanyi yang pernah diwawancarai oleh RCTI, Sindo TV, Global TV, terkait kesuksasan lagu Bangkit Budak Melayu, saat mengiringi pesta akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII di Riau, Sepetember lalu.
Ketika proses pembuatan video klip ini berlangsung, tak banyak kata "cut" alias penghentian adegan dari sang Sutradara, Roberto Tamba, ketika memulai produksi di Pulau Seribu, dua pekan lalu.
"Haa... haa..., ya, Theja memang serius menggarap video klip ini. Makanya, tak banyak yang harus kami ubah. Semua berjalan sesuai skedul. Begitu pula dengan Mestakum (Semesta Alam Sangat Mendukung-istilah Roberto)," dengan gelak tawanya, menunjukkan ia juga berdarah Medan kepada wartawan di Jakarta melalui telepon seluler, Jumat (12/10/2012).
Video Klip Kroyokan
Seperti dituturkan Roberto pula, bahwa proses pembuatan video klip Lagu Bangkit Budak Melayu dilakukan secara keroyokan alias beramai-ramai. Jumlahnya sampai belasan, mulai dari tahap praproduksi, produksi hingga pascaproduksi. Semua sepakat memberikan hasil yang unik dan memuaskan. Alasannya, inilah bentuk kontribusi yang bisa diberikan sesama insan seni, dalam mendukung sebuah kreativitas dari anak bangsa.
"Kita tetap saling mendukung atas proses pembuatan lagu Bangkit Budak Melayu itu. Karena dalam lagu tersebut, sudah tertanam semangat kreativitas, dan kepedulian sesama insan seni untuk menumbuhkembangkan keragaman lagu nusantara yang mulai memudar di kalangan kawula muda," kata Roberto, yang juga alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Editing Akhir
Selesainya proses produksi di lapangan, kini video klip tersebut sudah dalam tahap pascaproduksi alias proses editing akhir di salah satu studio produksi di Jakarta. Bahkan, keterlibatan pascaproduksi ini juga melibatkan anak Melayu Riau, bernama Fikri, yang juga alumni IKJ.
Pengakuan Roberto, Fikri dilibatkan dalam proses pascaproduksi, khususnya dalam editing visual dan audio. "Diharapkan, partisipasi Fikri dalam pembuatan video klip Bangkit Budak Melayu ini, memberikan sentuhan khusus, karena dia juga berasal dari Riau," kata Roberto.
Sumbangan pemikiran dan tenaga juga diberikan Ari Tribuono menuju lokasi Pulau Seribu dan online grading Fathi Utama, serta penata kamera Yudha Pratama dalam proses pembuatan video klip yang dibuat selama dua hari.
"Wah, kita tidak menyangka, jika selama pembuatan video klip Bangkit Budak Melayu itu memberikan kita semangat dalam berkarya dan berkreativitas. Apalagi, lagu ini memiliki ciri khas yang mudah dicerna dan diingat," kata Yudha Pratama, Penata Kamera.
Dalam proses pembuatan video klip lagu Bangkit Budak Melayu di Pulau Seribu, selama di lapangan, diakui Yudha, tim justru diikat rasa kebersamaan untuk membangun dan mengangkat para pekerja seni untuk saling tumbuh dan berkarya demi kemajuan seni dan budaya Indonesia yang beragam ini.
"Ini harus kita pertahankan sesama para pekerja seni dengan saling bersatu padu dan menjaga keharmonisan untuk membangkitkan semangat berkreativitas. Intinya kita memulai dengan niat," kata lelaki yang juga alumni IKJ melalui telepon seluler.
Sementara ketika ditanya kondisi di lapangan, Yudha mengatakan, bahwa mulai pagi, siang hingga sore dan malam hari, kondisi alam sangat membantu. Pasalnya, kondisi di Pulau Seribu, sangat mendukung dengan lagu yang diusung, bahkan kondisi pencahayaan alam pun sangat memberikan banyak pilihan.
Nah, ketika ditanya kapan video klip lagu Bangkit Budak Melayu ini ditayangkan? Baik Roberto maupun Yudha, dan tim lainnya mengatakan akan diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. "Tunggu saja kabarnya. Kita akan bekerja maksimal, karena sekarang tinggal proses perpaduan cahaya dan format output yang diinginkan. Dalam waktu singkat ini, kita tunggu saja. Kita butuh doa dan dukungan teman-teman," kata mereka.*
Pengakuan Roberto, Fikri dilibatkan dalam proses pascaproduksi, khususnya dalam editing visual dan audio. "Diharapkan, partisipasi Fikri dalam pembuatan video klip Bangkit Budak Melayu ini, memberikan sentuhan khusus, karena dia juga berasal dari Riau," kata Roberto.
Sumbangan pemikiran dan tenaga juga diberikan Ari Tribuono menuju lokasi Pulau Seribu dan online grading Fathi Utama, serta penata kamera Yudha Pratama dalam proses pembuatan video klip yang dibuat selama dua hari.
"Wah, kita tidak menyangka, jika selama pembuatan video klip Bangkit Budak Melayu itu memberikan kita semangat dalam berkarya dan berkreativitas. Apalagi, lagu ini memiliki ciri khas yang mudah dicerna dan diingat," kata Yudha Pratama, Penata Kamera.
Dalam proses pembuatan video klip lagu Bangkit Budak Melayu di Pulau Seribu, selama di lapangan, diakui Yudha, tim justru diikat rasa kebersamaan untuk membangun dan mengangkat para pekerja seni untuk saling tumbuh dan berkarya demi kemajuan seni dan budaya Indonesia yang beragam ini.
"Ini harus kita pertahankan sesama para pekerja seni dengan saling bersatu padu dan menjaga keharmonisan untuk membangkitkan semangat berkreativitas. Intinya kita memulai dengan niat," kata lelaki yang juga alumni IKJ melalui telepon seluler.
Sementara ketika ditanya kondisi di lapangan, Yudha mengatakan, bahwa mulai pagi, siang hingga sore dan malam hari, kondisi alam sangat membantu. Pasalnya, kondisi di Pulau Seribu, sangat mendukung dengan lagu yang diusung, bahkan kondisi pencahayaan alam pun sangat memberikan banyak pilihan.
Nah, ketika ditanya kapan video klip lagu Bangkit Budak Melayu ini ditayangkan? Baik Roberto maupun Yudha, dan tim lainnya mengatakan akan diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. "Tunggu saja kabarnya. Kita akan bekerja maksimal, karena sekarang tinggal proses perpaduan cahaya dan format output yang diinginkan. Dalam waktu singkat ini, kita tunggu saja. Kita butuh doa dan dukungan teman-teman," kata mereka.*
Wow, kren. ditunggu ya video klip na
BalasHapus