Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Minggu, 18 November 2012

Bentuk Rumah Adat Melayu, Arsitektur Tradisional Dikalahkan Modern

Arsitektur Rumah Adat Melayu
CEKAU.COM-Beragam bentuk rumah adat Melayu itu. Bahkan ada berbagai jenis rumah tradisional melayu yang kini sudah dikemas menjadi modern. Jika ingin melihat rumah adat melayu tradisional yang asli, saat ini sangat sulit, apalagi dibangun oleh warga sendiri. Pasalnya membutuhkan biaya yang besar, karena berbahan dasar dari kayu. Namun dengan gaya khas melayu yang dipoles secara modern, kini mulai marak diambil kalangan desainer. Nah, bagaimana bentuk rumah adat melayu ini?

Hasil investigasi dan observasi redaksi cekau.com, di dua wilayah kabupaten di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Kampar dan Siak. Dua wilayah ini dinilai memiliki jenis dan bentuk bahkan rupa yang berbeda. Bahkan Provinsi Riau yang memiliki 12 kabupaten/kota saat ini, akan terwakili dengan dua kabupaten Kampar dan Siak saja. Untuk itu, redaksi berkunjung ke dua kabupaten tersebut dianggap mewakili dari rumah adat melayu Riau yang lain.

Pasalnya, rumah adat melayu Riau di Kampar, sama dengan rumah adat melayu Riau di Kuansing (Kuantan Singingi), juga sama dengan rumah adat melayu Riau di Pasirpengaraian, dan rumah adat melayu Siak sama saja bentuknya dengan rumah adat melayu Riau di Rokan Hilir (Bagansiapiapi), Bengkalis, Indragiri Hulu, Dumai, Meranti, Bengkalis, Tembilahan, dan Pekanbaru. Baik ragam dan coraknya. Nah dari bentuk-bentuk rumah adat melayu Riau tersebut, maka dapat dilihat bahwa rumah adat melayu Riau memiliki keunikan dan keragaman yang berkhas ukiran dan berbentuk panggung alias rumah tiang.
 
Model Rumah Adat Melayu Riau Atap Kajang dan Limas
Model Rumah Adat Melayu Riau Lontik dan Saloso Jatuh
Ternyata, pupusnya keberadaan rumah adat melayu Riau ini, banyak permasalahan yang ditemui. Diantaranya, keturunan dari datuk atau selsilah keturunan adat dan raja-raja sudah mulai berkurang, satu-satu. Bahkan, keturunan adat banyak, namun biaya pembuatan rumah adat sangat besar, dan biaya operasinal sangat tinggi. Namun pemerintah mencoba membangun bentuk rumah adat tersebut yang dibuat secara modern. Ya, tentunya bangunan tersebut dari bahan konstruksi beton bertulang dan minimalis berbahan kayu. Ini juga terlihat pada bangunan perkantoran, aula sebagai tempat pertemuan, masjid dan rumah dinas bupati dan  wakil bupati serta sarana sebagai tempat -tempat umum lainnya.

Bangunan perkantoran pemerintah yang ada di setiap kabupaten di Provinsi Riau, mulai terlihat pada bentuk ukiran di jendela, pintu, tiang, tangga, partisi (pembatas dinding), tata ruang, dan model teras atau beranda depan dan atap bangunan yang unik dan memiliki list plank yang disebut orang melayu 'Lebah Bergayut' (Lebah bergantung) serta di ujung atap paling tinggi yang disebut selembayung.

Rumah Adat Melayu Tradisional Riau Asli

Rumah adat melayu Riau asli, saat ini masih sulit dijumpai. Pasalnya, keragaman ide dan desain rumah modern mampu mengalahkan bentuk dan ragam rumah adat tradisional melayu Riau tersebut. Bahkan, bila ditelusuri di perkampungan yang dulu merupakan zaman kerajaan, rumah adat melayu Riau ini pun susah dicari. Jika bertemu pun hanya terlihat satu-satu.

Seperti bentuk rumah adat tradisional melayu Riau yang ditemui di beberapa kabupaten di Provinsi Riau, seperti sudah mulai tersisih bahkan tidak memiliki bentuk khusus, yang mewakili rumah adat melayu kabupaten itu sendiri. Hal ini maklum, karena sebagian kabupaten itu adalah hasil pemekaran dari kabupaten induk. Hal ini terlihat seperti dibawah ini:
  1. Rumah adat melayu Siak (Siak Sri Indrapura)
  2. Rumah adat melayu Pelalawan (Kabupaten Pelalawan)
  3. Rumah adat melayu Taluk Kuatan (Kuantan Singingi atau Kuansing)
  4. Rumah adat melayu Bengkalis (Kabupaten Bengkalis)
  5. Rumah adat melayu Dumai (Kota Dumai)
  6. Rumah adat melayu Bangkinang (Kampar)
  7. Rumah adat melayu Rengat (Indragiri Hulu)
  8. Rumah adat melayu Tembilahan (Indragiri Hilir)
  9. Rumah adat melayu Bagansiapiapi (Rokan Hilir)
  10. Rumah adat melayu Pasirpegaraiyan (Rokan Hulu)
  11. Rumah adat melayu Pekanbaru (Ibukota Provinsi Riau)
  12. Rumah adat melayu Selatpanjang (Meranti)
Menurut staf ahli redaksi cekau.com, Datuk Dalang, bahwa dua lokasi survei ditentukan berdasarkan kajian mendalam terhadap bentuk bangunan rumah adat yang ada di Provinsi Riau. Seperti di Kabupaten Siak, yang dulu juga terkenal sisa-sisa Kerajaan Siak. Jika berkunjung di sekitar Kota Siak Sri Indrapura itu, hingga kini sulit melihat rumah panggung milik warga yang mencirikan khas melayu. Semua sudah mengarah pada bangunan berbahan kontruksi semen, batu dan kerikil alias sudah membangun dengan beton bertulang.

"Wah, di Kota Siak Sri Indrapura itu, bangunan rumah melayu asli milik warga sudah sulit ditemui. Apalagi melihat rumah panggung milik warga yang mencirikan khas melayu dengan ornamen ukiran. Semua sudah mengarah pada bangunan berbahan kontruksi semen, batu dan kerikil," nilai Datuk Dalang yang keturunan Datuk Pesisir dari zaman Kerajaan Siak dulu.

Namun, kata Datuk Dalang, masih ada juga rumah melayu yang baru dibangun oleh pemilik rumah, saat ini. Keengganan membangun rumah tradisional melayu Riau ini, kata Datuk karena dinilai memakan biaya yang sangat besar. Bahan utama bangunan dari kayu dianggap sulit dicari dan terbilang mahal. "Makanya, rumah melayu tradisional yang terlihat di Siak saat ini, adalah pemilik yang berduit alias penghuninya adalah pejabat dan mantan pejabat pemerintah," sebutnya.

Hal ini juga terlihat bentuk bangunan rumah adat melayu Riau di Kabupaten Pelalawan, tambah Datuk, yang merupakan sisa kerajaan Pelalawan yang dulunya berinduk pada Kerajaan Siak. Jika Anda berkunjung di Desa Pelalawan, Kecamatan Pelalawan dengan perjalanan yang jauh dari Ibukota Pelalawan, juga sulit melihat rumah warga yang memiliki jenis dan bentuk rumah melayu yang khas tersebut. Yang ada hanya beberapa buah rumah saja. Namun memiliki ukiran pada jalusi (pintu angin) di rumah tersebut.

"Nah, kini pemerintah setempat sudah mereplikakan (membangun ulang) bangunan Istana Kerajaan Pelalawan yang diberi nama Istana Sayap, yang ada di Desa Pelalawan, yang dinilai lokasinya persis berada di lokasi awal Istana Kerajaan Pelalawan dulu," katanya.

Ini juga dialami bangunan Istana Indragiri, tambah Datuk, bahwa yang kini sulit ditemui pada rumah warga. Namun masih ditemui dengan gaya arsitektur modern. Apalagi pemerintah sudah membangun ulang istana Indragiri tersebut dengan bahan yang sama, yakni dari kayu pilihan. Kini istana tersebut sudah dipakai untuk kegiatan tahunan adat oleh pemerintah setempat.

Datuk Dalang menilai, hal ini juga dialami di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Meranti, Dumai, dan Kota Pekanbaru, rumah gaya unik juga sudah terpoles dengan gaya modern dan terkini. Sementara bentuk bangunan yang  asli masih sulit ditemui.

Namun, untuk Kabupaten Kampar masih berdiri tegak Istana Gunung Sahilan dan Kuansing, dikenal dengan rumah adat Sentajo. Memang bangunan sisa kerajaan atau rumah adat ini masih terliat dan terpelihara hingga kini. Hanya saja, bangunan itu membutuhkan perhatian serius dari semua kalangan, khususnya pemerintah setempat untuk mempertahankan kondisi bangunan rumah adat yang sudah mulai rapuh dan dimakan rayap (anai-anai).
 
Model Istana Gunung Sahilan dan Rumah Adat Sentajo
Istana Gunung Sahilan, dan Rumah Adat Sentajo yang berusia hingga 2,5 abad di Kuansing, masih terpelihata oleh kaum adat di daerah tersebut. Tapi, masih juga terdengar kerisauan para pemangku adat atas besarnya biaya perawatan rumah adat tersebut. Hal ini membutuhkan perhatian semua pihak.  Baca tulisan tentang rumah adat sentajo di situs www.cekau.com ini dengan judul: 2,5 Abad Rumah Adat Sentajo Kuansing Masih Beridir Tegak.

"Ya, rumah adat melayu Sentajo ini butuh perhatian bersama, karena kondisinya sudah tua, 2,5 abad lalu dan kondisi kayu sudah mulai tampak rapuh," sebut Datuk Dalang kepada cekau.com.

Sementara, terang Datuk, ada jenis rumah adat tradisional melayu Riau dikenal dengan istilah yang disesuaikan dengan bentuk bangunan dan arsitekturnya. Istilah nama jenis Rumah Adat Melayu Riau itu diambil berdasarkan bentuk atap bangunan yang unik. Jenis Rumah Adat Melayu Riau itu adalah seperti, Rumah Adat Melayu Riau Balai Salaso Jatuh, Rumah Adat Melayu Riau Salaso Jatuh Kembar, Rumah Adat Melayu Riau Atap Limas, Rumah Adat Melayu Riau Lipat Kajang, Rumah Adat Melayu Riau Atap Lontik.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home