Dahlan Iskan |
CEKAU.COM-Badan Kehormatan (BK) DPR telah membuka amplop yang berisi berisi surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. Dalam surat itu, Dahlan menyebut lima nama anggota DPR yang diduga memeras perusahaan milik negara. Hasilnya, BPK justru tidak menemukan bukti-bukti nyata.
Ketua BK DPR, M Prakoso, Kamis (8/11/2012) kepada sejumlah wartawan mengakui adanya surat yang dikirim Dahlan Iskan tersebut. "Kami telah membuka surat dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dia menyebut lima nama baru anggota DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN. Kelimanya berasal dari berbagai fraksi," akunya.
Namun ketika wartawan menanyakan siapa kelima nama anggota DPR tersebut, Prakoso tidak mau menyebutnya. Alasannya, isi surat itu rahasia sehingga belum bisa dipublikasikan. Termasuk inisial mereka. "Wah, informasi ini masih bersifat rahasia," tegas politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Seperti diketahui, kelima nama itu, adalah tambahan dari dua nama yang diberikan Menteri BUMN kepada BK DPR pada Senin (5/11/2012) lalu.
Di tengah penolakannya, namun Prakosa tetap memberikan penjelaskan, bahwa dalam surat tersebut dijelaskan kronologis pemerasan. Namun, diakuinya pula bahwa informasi tersebut masih bersifat sekunder. "Informasi tersebut bukan dari Dahlan langsung, melainkan laporan jajaran direksi BUMN terhadap Dahlan Iskan," katanya.
Meski tidak memiliki bukti kuat, BK tetap akan memproses laporan dari Dahlan tersebut. "Laporan ini tetap ditelusuri. Karena ini laporan dari pejabat negara setingkat menteri," tuturnya.*
Ketua BK DPR, M Prakoso, Kamis (8/11/2012) kepada sejumlah wartawan mengakui adanya surat yang dikirim Dahlan Iskan tersebut. "Kami telah membuka surat dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dia menyebut lima nama baru anggota DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN. Kelimanya berasal dari berbagai fraksi," akunya.
Namun ketika wartawan menanyakan siapa kelima nama anggota DPR tersebut, Prakoso tidak mau menyebutnya. Alasannya, isi surat itu rahasia sehingga belum bisa dipublikasikan. Termasuk inisial mereka. "Wah, informasi ini masih bersifat rahasia," tegas politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Seperti diketahui, kelima nama itu, adalah tambahan dari dua nama yang diberikan Menteri BUMN kepada BK DPR pada Senin (5/11/2012) lalu.
Di tengah penolakannya, namun Prakosa tetap memberikan penjelaskan, bahwa dalam surat tersebut dijelaskan kronologis pemerasan. Namun, diakuinya pula bahwa informasi tersebut masih bersifat sekunder. "Informasi tersebut bukan dari Dahlan langsung, melainkan laporan jajaran direksi BUMN terhadap Dahlan Iskan," katanya.
Meski tidak memiliki bukti kuat, BK tetap akan memproses laporan dari Dahlan tersebut. "Laporan ini tetap ditelusuri. Karena ini laporan dari pejabat negara setingkat menteri," tuturnya.*
0 komentar:
Posting Komentar