 |
| Syam Daeng Rani |
CEKAU.COM- Diduga telah melakukan pencemaran nama baik, soal penundaan pemungutan suara ulang (PSU) Kota Pekanbaru jilid satu, Syam Daeng Rani (SDR), Advokat Pekanbaru, yang juga pengacara dari pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru nomor urut satu, Septina-Eri (Berseri), mendatangi kantor Polresta Pekanbaru.
Didampingi koordinator advokat Pekanbaru, Yusril Sabri dan 29 anggota advokat Pekanbaru lainnya, mereka mengunjungi pada Sabtu (15/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Pencemaran nama baik yang dilakukan Irvan Herman, pada 7 Oktober 2011 kemarin, terhadap SDR melalui layanan facebook (fb).
Tulisan yang dimuat dalam fb tersebut, seperti yang diperlihatkan SDR kepada wartawan, berisikan "Pengacara sebrang ketemu di rm jkt"aduh bang Herman saya terpaksa krn diperintahkan raja zetan. kalo hati sya tetap sama bang herman, saya yang penting duitnya saja".
Menurut SDR, pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Irvan Herman terhadap dirinya dalam layanan fb dianggap dengan sengaja sudah melanggar pasal 28, pasal 36, dan pasal 45 ayat 2 UU No. 11 tahun 2008, tentang informasi dan transaksi elektronik. Dengan ancama kurungan penjara selama 12 tahun, dan denda paling besar Rp12 miliar.
"Saya sudah memasukkan laporan pencemaran nama baik saya ini ke Polresta Pekanbaru. Kasus pencemaran nama baik ini sangat merugikan saya," ungkap SDR, seperti diberitakan Metro Riau.
SDR mengaku memang perna bersalaman dengan Herman Abdullah di RM tersebut. Pada saat salaman, SDR hanya meminta maaf sama Herman. Namun SDR membantah telah mengucapkan kata-kata seperti yang dimuat oleh Irvan dalam fb nya.
Sementara Irvan Herman, saat dihubungi wartawan, mengaku tidak tahu terkait pelaporan dirinya oleh SDR ke Polresta Pekanbaru. Bahkan dirinya tidak merasa melakukan pencemaran nama baik. Dalam fb, dirinya tidak pernah mengatasnamakan seseorang. Apalagi sampai melakukan pencemaran nama baik terhadap SDR yang tidak perna dia kenal selama ini.*
Didampingi koordinator advokat Pekanbaru, Yusril Sabri dan 29 anggota advokat Pekanbaru lainnya, mereka mengunjungi pada Sabtu (15/10) sekitar pukul 10.30 WIB. Pencemaran nama baik yang dilakukan Irvan Herman, pada 7 Oktober 2011 kemarin, terhadap SDR melalui layanan facebook (fb).
Tulisan yang dimuat dalam fb tersebut, seperti yang diperlihatkan SDR kepada wartawan, berisikan "Pengacara sebrang ketemu di rm jkt"aduh bang Herman saya terpaksa krn diperintahkan raja zetan. kalo hati sya tetap sama bang herman, saya yang penting duitnya saja".
Menurut SDR, pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Irvan Herman terhadap dirinya dalam layanan fb dianggap dengan sengaja sudah melanggar pasal 28, pasal 36, dan pasal 45 ayat 2 UU No. 11 tahun 2008, tentang informasi dan transaksi elektronik. Dengan ancama kurungan penjara selama 12 tahun, dan denda paling besar Rp12 miliar.
"Saya sudah memasukkan laporan pencemaran nama baik saya ini ke Polresta Pekanbaru. Kasus pencemaran nama baik ini sangat merugikan saya," ungkap SDR, seperti diberitakan Metro Riau.
SDR mengaku memang perna bersalaman dengan Herman Abdullah di RM tersebut. Pada saat salaman, SDR hanya meminta maaf sama Herman. Namun SDR membantah telah mengucapkan kata-kata seperti yang dimuat oleh Irvan dalam fb nya.
Sementara Irvan Herman, saat dihubungi wartawan, mengaku tidak tahu terkait pelaporan dirinya oleh SDR ke Polresta Pekanbaru. Bahkan dirinya tidak merasa melakukan pencemaran nama baik. Dalam fb, dirinya tidak pernah mengatasnamakan seseorang. Apalagi sampai melakukan pencemaran nama baik terhadap SDR yang tidak perna dia kenal selama ini.*
0 komentar:
Posting Komentar