Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Minggu, 30 Oktober 2011

Narkoba Riau Mengganas: Peringkat ke-9 dari 32 Provinsi di Indonesia

CEKAU.COM-Tingkat pengunaan atau kasus Narkoba di Provinsi Riau tergolong tinggi. Bahkan, sepanjang 2009, Riau menduduki peringkat ke-9, dari 32 Provinsi di Indonesia. Sedangkan pada 2010 mengalami penurunan, 523 kasus. Dan, pada 2011 dari Januari hingga Agustus sudah mencapai 403 kasus.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Nakotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau, Bambang Setiawan. "Memang, tingkat pengunaan atau pemakai dan kasus Narkoba di Provinsi Riau, saat tergolong tinggi," akunya.

Bambang menjelaskan, bahwa data pada 2009, dari Januari hingga Desember jumlah kasus Narkoba di Riau mencapai 568 kasus, sedangkan pada 2010 mengalami penurunan, 523 kasus. Dan, pada 2011 dari Januari hingga Agustus sudah mencapai 403 kasus.

"Sementara jumlah tersangka pemakai Narkoba pada 2009 mencapai 841 pemakai, diikuti pada 2010, jumlah menurun, 728 pemakai, sedangkan pada Januari hingga Agustus 2011 baru terdata 559 kasus," ungkapnya.

Dari jumlah pemakai Narkoba di Riau tersebut, lanjutnya, dilatarbelakangi berdasarkan tingkat usia terbanyak pada umur 30 tahun ke atas dengan 294 kasus. Menyusul usia 25-29 tahun dengan 165 kasus, dan usia 20-24 tahun dengan 101 kasus. Sisanya berumur 15-19 tahun dengan jumlah 31 kasus.

Maka, hasil kajian BNN menyimpulkan bahwa jumlah pemakai Narkoba di Indonesia adalah tingkat usia 30 tahun ke atas, dengan status sebagai pekerja. Untuk itulah BNNP memiliki program strategis melalui sosialisasi tentang pencegahan pemberantasan dan peredaran gelap narkotika (P4GN) ke dunia pendidikan, khususnya kepada pelajar atau mahasiswa yang siap untuk terjun ke dunia kerja.

"Pemakai Narkoba didominasi rata-rata berusia 30 tahun. Untuk itu, BNNP terus mensosialisasikan program P4GN sebagai pencegahan dini ke dunia pendidikan, khususnya bagi pelajar atau mahasiswa yang siap ke dunia kerja," ujarnya.

Bambang juga menjelaskan, bahwa rata-rata  tingkat pendidikan pemakai Narkoba didominasi tingkat SLTA 263 kasus, menyusul SLTP berjumlah 234 kasus dan tingat SD 100 kasus. Sedangkan terendah dijumpai pada tingkat  perguruan tinggi dengan 14 kasus.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home