Hal ini diakui Kepala Polresta Pekanbaru, Komisaris Besar Adang Ginanjar. Menurut dia, Firdaus telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemalsuan riwayat hidup untuk kelengkapan persyaratan dalam Pemilukada Pekanbaru. Kasus tersebut kini dalam tahap penyidikan. "Firdaus diperiksa sebagai tersangka bukan lagi terlapor," katanya.
Selain itu, Adang juga menjelaskan, bahwa penyidik kepolisian telah memeriksa bersangkutan setelah menerima laporan yang diterima Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) tentang pemalsuan dokumen riwayat hidup yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
Selama aktif sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Riau, Firdaus MT, dinilai tidak mencantumkan informasi yang benar tentang status istri dua, termasuk informasi anak-anak dari istri mudanya.
"Saat ini dalam proses penyidikan, dan pembuktian kebenaran dari hasil penyidikan akan dibuktikan di pengadilan," ujar Adang seperti dilansir Antara.
Adang pun membenarkan, penyidik kepolisian telah memeriksa Firdaus sebagai tersangka selama sekitar 11 jam di Mapolresta Pekanbaru dari Senin pukul 17.00 WIB hingga Selasa dinihari sekitar pukul 04.00 WIB. Dalam kasus ini, Firdaus dijerat Pasal 115 ayat 6 Undang-Undang No 22 Tahun 2007 tentang Pemilukada.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru AKP Ida Ketut GKR SIk pun membenarkan anggotanya telah meminta keterangan kepada Firdaus MT terkait dugaan pemalsuan dokumen. Menurut dia, selama pemeriksaan berlangsung Firdaus menjawab semua pertanyaan penyidik. Hanya saja, Ida tidak menjelaskan apa saja pertanyaan yang dilontarkan ke Firdaus. "Semua pertanyaan dijawab," katanya kepada Metro Riau. *
0 komentar:
Posting Komentar