Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Jumat, 10 Agustus 2012

Jembatan Aur Sakti di Tambang-Kampar Rusak Parah

CEKAU.COM-Akibat Jembatan Aur Sakti di Dusun III dan IV Desa Aur Sati, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, kondisinya sangat menyedihkan. Karena dinilai akses jembatan tersebut sangat penting, maka warga bergotog royong memasang tiang penyangga dari pohon kelapa.



Jembatan kayu yang dikenal sebagai penghubung antar desa, saat ini, jangankan dilalui kendaraan, para pejalan kaki saja harus hati-hati melangkah menyusuri titian kayu tersebut.

Ini dikeluhkan Kepala Desa Aur Sati, Zulfahmi kepada Metro Riau, Kamis (9/8). Menurutnya, jembatan kayu tersebut sangat mengkhawatirkan warga Dusun III dan IV Desa Aur Sati Kecamatan Tambang.

"Jembatan kayu ini satu-satunya jembatan yang biasanya dilalui oleh warga, kini sudah rusak parah. Kami takut melintasi jembatan tersebut," ucapnya.

Zulfahmi menjelaskan, keberadaan jembatan itu sangat penting bagi warga. Pasalnya, jembatan yang menuju jalan alternatif itu, sebagai jalan singkat yang bisa menghemat waktu perjalanan. Jika jembatan tersebut rusak dan tidak bisa dilalui lagi, maka warga harus memutar melalui Danau Bingkuang sejauh 2 Kilometer.

"Biasanya warga hanya melalui sepanjang 15 meter dari jembatan itu. Tapi, bila kondisi ini terus terjadi dan tidak bisa dilalui, maka warga harus berkeliling melalui Danau Bingkuang sejauh 2 Kilometer," keluhnya.

Zulfahmi mengingatkan, bila kondisi seperti ini terus berlanjut, jangan sampai jembatan ini memakan korban jiwa. Pihaknya juga berharap agar anggaran pembangunan jembatan ini dapat dimasukan ke APBD-P Kampar tahun 2012 ini atau APBD tahun 2013 mendatang.

"Sebenarnya masalah jembatan ini sudah lama diusulkan agar dibangun permanen saja, tapi hingga kini belum juga direstui," kata Zulfahmi dan menyebut, jembatan kayu ini sebelumnya di danai oleh PNPM atau dulunya bernama Dana PPK pada tahun 2002 dan pernah juga ditanggulangi dengan dana tanggap darurat.

Kerusakan jembatan ini juga diamini A Tayeb, warga setempat kepada sejumlah wartawan, Kamis (9/8). Katanya, kondisi jembatan kayu itu sangat rapuh dan berlubang-lubang. Bila hujan turun, otomatis warga tidak berani melewati jembatan tersebut.

"Kondisi jembatan memang rusak parah. Kami takut melintasi jembatan itu, apalagi hujan turun, akan licin dan warga selalu terpeleset," jelasnya.

Diakui Tayeb lagi, untuk mengatisipasi kondisi jembatan ini, warga hanya bisa melakukan kerja bakti dengan membuat tiang penyanggah dari pohon kelapa di bawah jembatan.

"Inilah yang bisa kami lakukan, karena jembatan ini dinilai sangat banyak manfaatnya, maka warga kerja bakti membuat tiang penyangga dari pohon kelapa," akunya.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home