Syamsurizal |
CEKAU.COM-Syamsurizal, mantan bupati Bengkalis ini, maju menjadi Calon Gubernur Riau 2013-2018 dari Jalur Independen. Pilian pendamping ternyata jatuh pada seorang perempuan? Ini diungkapkan Syamsurizal saat acara pertemuan Gubernur Riau dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, belum lama ini. Namun, hajat ini terpenuhi bila tidak ada partai politik (Parpol) yang menggaet Syamsurizal, menjelang batas waktu pencalonan.
“Saya akan mencalonkan diri dari jalur independen, apabila Parpol sudah tidak ada lagi atau nihil. Saya maju sebagai independen saja tapi yang jelas kita kan masih berusaha bisa dapat perahu," kata Syamsurizal kepada sejumlah wartawan di Riau.
Syamsurizal mengungkapkan, langkah-langkah yang ia tempuh sebagai calon independen. Menurutnya, jika dalam waktu dekat tidak juga dapat perahu, maka dirinya sudah mengumpulkan ribuan KTP pendukungnya. Mengenai berkas-berkas yang disyaratkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sudah 2/3 syarat yang terpenuhi di bulan Februari ini. Siapa calon yang akan mendampinginya, Syamsurizal masih merahasiakan. "Yang pasti layak juallah, mungkin perempuan," jelasnya.
Meski demikian, Syamsurizal juga mengharapkan sebagai calon independen mendapat dukungan dari rakyat Riau. "Calon independen juga alternatif yang menarik bagi masyarakat," katanya.
Bagaimana peluang Syamsurizal menjadi kandidat Gubernur Riau periode mendatang, setelah Rusli Zainal tidak lagi menjabat? Wah, banyak prediksi peluang itu masih terbuka lebar. Pasalnya, hanya sedikit calon gubernur lain yang maju lewat independen. Artinya masih banyak KTP yang bisa direbut dengan cepat.
Staf Ahli cekau.com Datuk Dalang Yahya menilai, peluang Syamsurizal sebagai putra melayu Riau daerah pesisir yang sukses di pemerintahan, menjadi sebuah modal yang tak ternilai harganya. Kesuksesan tersebut harus diselaraskan dengan langkah yang perjuangan ke daerah-daerah untuk mempertahankan image yang baik, yang selama ini disudutkan dengan berbagai isu yang tak sedap.
"Jadi Syamsurizal menjadi calon kandidat Gubernur Riau dari jalur independen itu memiliki peluang besar merebut suara rakyat pesisir di Riau. Sekarang tinggal dia pandai mengolah atau menjual isu nasional, sperti mendengungkan memecahkan Provinsi Riau menjadi dua. Seperti terbentuknya Riau baru yang dikenal selama ini adalah Provinsi Riau Pesisir," katanya.
Datuk juga menilai, bahwa ada pula menilai peluang Syamsurizal jika tidak membawa isu nasional atau sama saja dengan kandidat calon lain, maka peluang itu akan sangat tipis. Pasalnya, kegagalan Syamsurizal ketika menjabat sementara (Plt) Walikota Pekanbaru, pasca kepemimpinan Herman Abdullah dinilai gagal memimpin. Mesti hanya beberapa bulan, namun karakter kepemimpinan yang tegas dan disiplin yang dilakoni Syamsurizal, ternyata tidak disukai kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, yang lebih banyak didominasi orang Kampar dan para pendatang.
Namun ada juga pihak menilai, tambah Datuk, bahwa selama Syamsurizal memimpin kota Pekanbaru, yang ada melekat pada sosok Syamsurizal adalah menjalankan permintaan dari atasan. Meski sulit diterima masyarakat Kota Pekanbaru, namun sebagai PNS yang konon terkenal sebagai abdi masyarakat, yang ditunjukkan Syamsurizal tersebut sebagai loyalitas seorang bawahan.
"Nah, inilah persoalannya, ketika kita menghadapi pilihan-pilihan yang sulit. Bahwa ada tugas negara yang didahulukan, atau tugas seorang pemimpin sebagai bawahan yang harus dijalankan," aku Datuk.
Sementara, Pengamat Politik Riau, Andi Yusran menyatakan, keterlibatan Syamsurizal sebagai bakal calon Gubernur Riau melalui jalur independen, sah-sah saja. Walaupun dirinya harus bersaing dengan calon lain yang punya perahu politik.
Andi juga mengatakan, berpolitik untuk menuju Pemilihan kepala daerah (Pilkada) dengan mengambil jalur independen memiliki kans yang sangat besar. Selain Syamsurizal, malah ada calon lain yang maju dari jalur independen, seperti Wan Abubakar. Nah, jika mereka berhasil mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), seperti salah satu syarat administrasi, maka kedua calon ini bisa saja berpeluang untuk menang. "Artinya, kita tak boleh pandang sebelah mata calon-calon independen ini," tegasnya.
Andi juga menambahkan Wan Abubakar dan Syamsurizal memiliki cara tersendiri dan mempunyai kans masing-masing meraih pendukung. "Kedudukan calon independen seperti Syamsurizal dan Wan Abubakar akan menjadi penting karena tidak harus mengikuti keinginan kelompok Parpol," sebutnya.*
0 komentar:
Posting Komentar