Golkar ke Nasdem |
CEKAU.COM-Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendapat amunisi baru setelah ditinggal Ketua Dewan Pakar Hary Tanoesoedibjo dan Sekretaris Jenderal Ahmad Rofiq. Politisi senior Golkar Enggartiasto Lukita turut gabung dengan partai yang dibidani Surya Paloh itu. Bergabung sejulah kader Golkar ini, apakah sebuah potensi atau kehancuran? Hmm.., kita tunggu saja hasil Pemilu 2014 mendatang.
Enggartiasto menerangkan, alasannya pindah ke Nasdem, setidaknya didasari dua alasan, yaitu misi merestorasi Indonesia dan faktor sosok Surya Paloh. Sebagai sahabat, ia ingin membantu Surya Paloh yang merupakan sahabat dekatnya untuk mewujudkan cita-cita membawa Indonesia lebih baik.
"Tidak mudah mengambil keputusan ini. Saya mundur (dari Golkar) dan mau terlibat membesarkan Nasdem," kata salah satu deklarator Nasdem itu. "Saya yakin Nasdem kuat, apalagi Nasdem sebagai satu-satunya partai baru yang lolos pemilu.," katanya dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (24/1).
Enggartiasto menggaransikan dirinya bakal berkontribusi besar terhadap perolehan suara Nasdem di Pemilu 2014. Meski sudah tua, ia optimis bisa menyebarkan semangat penting bagi partai yang mengusung Gerakan Perubahan itu. "Saya yakin di tengah masa lanjut ini, saya bisa memberikan kontribusi besar bagi negara melalui Partai Nasdem ini," janjinya.
Pada kesempatan itu, Enggartiasto secara terbuka menyampaikan pengunduran diri dari keanggotaan Partai Golkar dan keanggotaan di Dewan Perwakilan Rakyat. Katanya, surat pengunduran dirinya sudah diterima Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Sekretaris Jenderal DPP Idrus Marham, dan Ketua Fraksi Golkar di DPR Setya Novanto. "Seiring dengan itu, sejak kemarin saya mengundurkan diri dari keanggotaan DPR," kata Enggar disambut para kader Nasdem yang hadir.
Enggar sudah menjadi anggota Partai Golkar sejak 1979. Dia mulai masuk ke Parlemen tahun 1997-1999 sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Engggar lalu menjadi anggota DPR periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Barat. Terakhir, dia berada di Komisi I DPR dari Fraksi Golkar.
Enggar juga mengaku akan ada politisi Partai Golkar lain di DPR yang bakal mengikuti langkahnya masuk ke Partai Nasdem. Mereka, kata Enggar, sudah berkomunikasi dengannya terkait rencana itu. "Ada juga yang lain," kata Enggar.
Namun, Enggar tak mau mengungkap siapa saja mereka. Menurut dia, satu persatu mereka akan secara terbuka menyampaikan kepada publik nantinya. Seperti diketahui, jika bergabung dengan partai lain, mereka harus mengundurkan diri dari DPR.
Enggar mengaku tak ada konflik di internal Partai Golkar. Hanya saja, dia mengaku merasa terpanggil untuk melakukan perubahan bangsa, terutama masyarakat di daerah pemilihannya di Jawa Barat melalui Partai Nasdem. "Arus gerakan restorasi perubahan lebih mengena di hati saya. Ini kendaraan yang saya yakini bisa lakukan gerakan perubahan," katanya.
Selain Enggar, Partai Nasdem mendapat tambahan kader menjelang Pemilu 2014. Pengacara senior OC Kaligis dan pengacara muda lainnya serta 43 orang yang mengaku mantan aktivis 1998 ikut bergabung dengan partai politik baru tersebut. Mereka secara terbuka menyampaikan bergabung dengan Partai Nasdem dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Sabtu (24/1/2013). Mereka didampingi Ketua Umum DPP Partai Nasdem Rio Capella.
Seusai jumpa pers, mereka diberikan jaket Partai Nasdem berwarna biru tua. "Setelah ini, kita semua akan menghadap Surya Paloh (pendiri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Nasdem) untuk menyatakan resmi bergabung," kata Rio.
Kaligis mengatakan, awalnya dia bergabung dengan Ormas Nasional Demokrat. Dia lalu tertarik masuk ke Partai Nasdem lantaran menawarkan gerakan perubahan. Menurut dia, berbagai hal di Indonesia kini tidak dikuasai oleh negara sehingga butuh perubahan.
Dia memberi contoh pembalakan hutan serta pencurian ikan yang terus terjadi. Selain itu, barang tambang seperti batu bara dan timah telah dikuasai berbagai negara asing. "Tentu dengan gerakan perubahan ini Pasal 33 (UUD 1945 ) akan dilaksanakan dengan baik," kata OC.
Ulung Rusman yang mewakili 43 aktivis 1998 mengatakan, pihaknya prihatin dengan kondisi sosial dan politik Indonesia. Cita-cita reformasi 1998 , kata dia, sampai hari ini belum tercapai meski telah melewati tiga kali pemilu. "Kami membuat pilihan politik. Kami yakin pilihan politik ini paling rasional yang membawa perubahan bagi bangsa dan negara. Kami menyatakan bergabung dengan Partai Nasdem," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Rio Capella mengaku tak terbebani dengan latar belakang OC Kaligis, yang banyak membela terdakwa kasus korupsi. "Saya pikir itu (pekerjaan OC) tidak ada urusannya buat kami, Jadi, harus dibedakan Pak OC sebagai advokat dan perjuangan di partai," sebutnya.*
0 komentar:
Posting Komentar