Rusli Zainal |
CEKAU.COM-Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal MP memohon doa masyarakat Riau, baik yang berada di Provinsi maupun diperantauan. Atau, masyarakat yang turut membangun Bumi Melayu Lancang Kuning, mesti dari suku atau ras mana pun. Doa ini sebagai bentuk ucapan tulus dan ikhlas disampaikan Gubri kepada cekau.com. Yang terpenting lagi bahwa doa tersebut juga hendaknya diberikan kepada Riau. "Doakan yang terbaik bukan saja buat saya, tapi demi mimpi Riau yang cemerlang dan terbilang," pintanya.
Dukungan moril ini disampaikan Gubernur Riau HM Rusli Zainal setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus suap PON Riau 2012. Pesan elektronik ini terkirim sangat panjang. Untuk itu redaksi akan memuat dan menambah untaian kata yang selaras dan enak dibaca.
Sebagai pemimpin, diakuinya itu merupakan cobaan berat yang harus dihadapinya sebagai politisi dan pemimpin Riau. "Semua butuh pengorbanan, sebagai seorang politis saya sudah menyadari resiko ini," ujar Rusli saat diwawancara live di TV Swasta lokal, Jumat (7/2/2013).
Ditegaskan Rusli Zainal yang dikenal sebagai sang Visioner ini mengakui, dirinya tidak menaruh sakit hati kepada orang yang mendesak dirinya jadi tersangka. "Sejak saya didesak jadi tersangka, saya tidak akan sakit hati, saya tulus dan ikhlas," ucapnya.
Diakui Gubri, dirinya terjun kedunia politik semata-mata ingin membuat perubahan dinegeri yang terkenal kaya tapi belum mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. "Jadi Gubernur bukan hadiah tapi
melalui perjuangan yang berat dan hebat, dan Gubernur bukan target hidup saya tapi keinginan dan berkah dari Allah SAW," ujarnya.
Menurut Gubri biar orang bicara dengan ditetapkan dirinya sebagai tersangka merupakan akhir karier politiknya, lelaki dari desa Bolak Indragiri Hilir (Inhil), Riau ini yakin semua akan kembali tenang. "Ada yang mengatakan karier politik saya habis dan hancur, satu hal pemimpin sejati tidak lahir dengan mudah tapi melalui terjangan ombak dan badai, insya allah semua akan kembali tenang," ucapnya lagi.
Perjalanan Panjang Sang Visioner
Perjuangan dan perjalanan Rusli Zainal menjadi orang nomor satu di Riau, melalui bencah dan liku yang terjal. Berawal dari kisah untuk bertahan hidup dengan mengajar mengaji dan tidak segan jika harus berhutang di warung. Bermodalkan uang Rp 15 ribu, Rusli muda merantau dari kampungnya Desa Bolak dipinggirian Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Berbekal pengalaman dan ridho Allah, Rusli berhasil menjadi pengusaha dan terpilih menjadi anggota DPRD Inhil. Melalui kerja keras seiring berjalannya waktu. Rusli Zainal terpilih menjadi Bupati Indragiri Hilir dan merupakan yang pertama dari kalangan swasta.
Untuk mewujudkan mimpinya membangun Riau, Rusli Zainal mencoba bertarung di Pilgubri dan berhasil mengalahkan Gubernur incumbent, saat itu, Shaleh Djasit.
Rusli menyadari benar, jika jabatan yang diembannya adalah amanah dan titipan tuhan dan dirinya ikhlas kapanpun diambil kembali. "Jabatan adalah amanah dan titipan, kapanpun diambil saya ikhlas, saya hanya rakyat biasa yang bercita-cita ingin membawa perubahan bagi Riau," sebutnya.
Meski apa yang dihadapi diakui Rusli cukup berat, namun ia tetap berdoa dan bisa memberikan yang terbaik bagi Riau. "Doakan yang terbaik bukan saja buat saya, tapi demi mimpi Riau yang cemerlang dan terbilang," tulusnya.
Untuk membangun Riau ini, tambahnya, hal ini merupakan tanggung jawab dan rasa cinta dalam mewujudkan komitmen sebagai Gubernur. "Saya boleh jadi tersangka, tapi apa yang sudah saya pancangkan dalam mewujudkan mimpi Riau, tidak boleh padam dan mati. Kebangkitan Riau jangan jadi slogan saja," tegas Rusli Zainal.
Perjuangan Riau sebagai negeri yang kaya harus dilanjutkan. "Riau negeri yang kaya raya, memberi makan seluruh rakyat Indonesia. Tapi rumah kita sendiri miskin luar biasa. Ini yang saya perjuangkan bertaruh badan dan kehormatan. Meski orang menilai tidak mampu, kita buktikan kita bisa," teganya lagi.
Dicontohkan Gubri pengalamannya di Inhil. "Dulu sungai sejengkal saja rakyat Riau harus menggunakan sampan dan rakit. Jalan tanah terbentang dari Pakning, Dumai, Rokan Hilir yang hanya dapat dipacu 5 Km/jam, kini sudah bisa dilalui dengan kecepatan 120 Kilometer," akunya.
Ditegaskan Gubri, apa yang dihadapinya saat ini tidak menjadi halangan baginya untuk terus menjalankan tanggung jawab. Hari Senin nanti dikatakan Gubri, ia akan beriktiar dengan memimpin upacara akbar. "Saya
beriktiar dan saya memiliki tanggung jawab memastikan semua harus berjalan dengan baik, pintu pagar saya buka selebar-lebarnya. Seluruh rakyat dengarkanlah, mari adik-adik yang acap kali membawa spanduk mendemo saya," ujar Rusli dan menjemput seluruh masyarakat Riau untuk mendengar maklumatnya.
Akhir kata, Rusli berpesan perjuangan Riau belum selesai, masih banyak yang harus diperbuat demi mewujudkan mimpi Riau. "Doakan saya agar tegar melalui cobaan yang cukup berat ini," ucap Gubri.
Sekembalinya dari Jakarta, diakui Gubri akan berkumpul dengan keluarga yang selama ini sering terabaikan. "Saya ingin lebih banyak mengisi hari dengan keluarga," jelasnya, dan diakuinya pula, yang selama menjabat Gubernur Riau tidak sempat berfikir banyak untuk keluarga.*
0 komentar:
Posting Komentar