Gunung Rokatenda NTT Meletus |
CEKAU.COM-Gunung Rokatenda di Pulau Palue Nusa Tenggara Timur (NTT), telah meletus dua kali. Disertai semburan abu vulkanik yang mengular ke pemukiman warga, pada Sabtu (2/2/2013), sekitar pukul 11.45 WITA. Semburan abu vulkanik itu sempat menghujani Pulau Flores dan menyebabkan atap rumah warga berlubang-lubang. Kini, 2.000 warga terpaksa mengungsi.
"Semua orang menangis dan takut, makanya mengungsi," kata Maria, salah seorang pengungsi, seperti dilansir tempo.co, Senin (4/2/2013). Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah sudah mengeluarkan imbauan evakuasi warga di Pulau Palue guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa. Namun tak semua warga menurutinya.
BPBD Nusa Tenggara Timur menyiapkan satu kapal perintis milik Pemerintah Kabupaten Sikka di Pulau Palue. Kapal itu nantinya bakal difungsikan untuk mengevakuasi warga. "Ada satu kapal perintis yang kami siagakan untuk warga di Pulau Palue," kata Kepala BPBD NTT, Tini Thadeus.
Kapal itu, kata Tini, nantinya melayani kepentingan warga terutama untuk keperluan darurat pengungsi. Sedikitnya saat ini sudah 2.000 warga Palue diungsikan ke Maumere, Sikka dan 80 jiwa yang dievakuasi ke Maurole, Ende. "Masyarakat sempat mencari perlindungan masing-masing dari abu vulkanik yang sudah menutupi pulau itu, namun kini kami siap layani," katanya.
Sementara Desa Lidi, daerah terdekat dengan Gunung Rokatenda, hingga saat ini masih ada sekitar 200 warga yang masih bertahan. Mereka berdalih takut ada kehilangan barang dan harta benda lainnya. Para pengungsi kini mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan diare. Kepala Desa Mausambi, Kecamatan Maurole, Bladius Rinda, mengatakan di desanya terdapat 190 orang yang mengungsi dari Pulau Palue. Lima di antaranya terserang ISPA dan diare. "Para penderita terdiri dari tiga balita dan dua orang dewasa," katanya.
Menurut Bladius, mereka yang sakit masih bertahan di tempat pengungsian dan belum mendapat penanganan medis. "Belum ada petugas medis yang datang ke sini," ujarnya.
Gunung Rokatenda di NTT Meletus, 2000 Warga Mengungsi |
Selain di Mausambi, kata Bladius, terdapat 70 orang yang mengungsi ke Desa Ndondo, Kecamatan Maurole. Kondisi mereka hampir sama. Para pengungsi di dua wilayah di Kecamatan Maurole itu juga mulai kesulitan makanan dan air bersih. Kondisi tempat pengungsian pun tidak layak huni karena pengungsian saat ini sifatnya darurat dan dibangun atas swadaya masyarakat setempat.
Ratusan pengungsi tersebut meninggalkan Pulau Palue dengan menggunakan perahu motor sejak Minggu (3/2/2013), setelah pada Sabtu, Gunung Rokatenda meletus. Dokumentasi: bisnisjawatimur.com dan tempo.*
0 komentar:
Posting Komentar