CEKAU.COM - Pengakuan Direktur Medis RS PMC, dr Nurcholis Asnawi MKes mengatakan, bahwa Samuel sebagai pasien rujukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru pada Kamis sore, tak sempat di operasi. Bayi itu diteruskan ke RS PMC sekitar pukul 19.00 WIB.
Sesampainya di PMC, kata Nurcholis, tim medis langsung memberikan perawatan. Bahkan pada pukul 22.00 WIB, telah direncanakan dioperasi pada usus bayi yang terburai di luar perut.
Namun, lanjut dia, saat pemeriksaan medis yang dilakukan dokter spesialis anak, Dedi, ternyata kondisi Samuel tidak memungkinkan untuk dioperasi. Karena selain kondisi badan yang masih lemah, berat sang bocah juga kurang.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, akan kami operasi. Tapi kondisi bayi tidak memungkinkan. Akhirnya rencana operasi itu dibatalkan," ujar Nurcholis, yang saat itu didampingi Manajer Humas dan Marketing PMC, Adrian Mulya.
Setelah batal dioperasi, kata Nurcholis, Samuel lalu diberi perawatan sesuai standar rumah sakit. Dengan memberikan asupan gizi dan perawatan medis.
Awalnya memang berjalan normal. Meski terkadang sang bayi terlihat seperti sesak nafas. Perawatan pun tetap diberikan maksimal. Sementara suhu badan sang bayi dingin. Namun pada Jumat pukul 13.10 WIB, Samuel meninggal dunia.
Kata Nurcholis, bayi yang menderita gastroschisis ini adalah pengalaman pertama yang dirawat di PMC. Sementara kasus pasien bayi yang selama ini ada dirawat di PMC, hanya masalah penyakit umumnya bayi normal.
Meski belum berani menyimpulkan, namun Nurcholis menjelaskan, faktor pembentukan embriologis sewaktu di dalam kandungan sudah ada kelainan. Tidak disebutkan penyebab pastinya. Namun biasanya ada pada faktor kekurangan gizi.* (berbagai sumber)
Sesampainya di PMC, kata Nurcholis, tim medis langsung memberikan perawatan. Bahkan pada pukul 22.00 WIB, telah direncanakan dioperasi pada usus bayi yang terburai di luar perut.
Namun, lanjut dia, saat pemeriksaan medis yang dilakukan dokter spesialis anak, Dedi, ternyata kondisi Samuel tidak memungkinkan untuk dioperasi. Karena selain kondisi badan yang masih lemah, berat sang bocah juga kurang.
"Sekitar pukul 22.00 WIB, akan kami operasi. Tapi kondisi bayi tidak memungkinkan. Akhirnya rencana operasi itu dibatalkan," ujar Nurcholis, yang saat itu didampingi Manajer Humas dan Marketing PMC, Adrian Mulya.
Setelah batal dioperasi, kata Nurcholis, Samuel lalu diberi perawatan sesuai standar rumah sakit. Dengan memberikan asupan gizi dan perawatan medis.
Awalnya memang berjalan normal. Meski terkadang sang bayi terlihat seperti sesak nafas. Perawatan pun tetap diberikan maksimal. Sementara suhu badan sang bayi dingin. Namun pada Jumat pukul 13.10 WIB, Samuel meninggal dunia.
Kata Nurcholis, bayi yang menderita gastroschisis ini adalah pengalaman pertama yang dirawat di PMC. Sementara kasus pasien bayi yang selama ini ada dirawat di PMC, hanya masalah penyakit umumnya bayi normal.
Meski belum berani menyimpulkan, namun Nurcholis menjelaskan, faktor pembentukan embriologis sewaktu di dalam kandungan sudah ada kelainan. Tidak disebutkan penyebab pastinya. Namun biasanya ada pada faktor kekurangan gizi.* (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar