Risdayati, Kepala P2TP2A Riau |
CEKAU.COM - Lima wanita korban trafficking (perdagangan orang) berhasil diselamatkan Kepolisian Sektor Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Kini, kelima korban sudah dipulangkan ke kampung halaman, Jawa Barat.
Hal ini diakui Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Riau, Risdayati, Rabu (26/10). "Kita sudah kembalikan lima korban trafficking ini ke kampung halamannya, Jawa Barat," ungkap Risdayati, kepada cekau.com.
Risdayati menjelaskan bahwa kelima korban perdagangan orang ini adalah perempuan yang berusia 22 hingga 25 tahun. Bahkan, kasus korban trafficking banyak terjadi di Provinsi Riau yaitu berasal dari Pulau Jawa. "Karena kondisi ekonomi mereka di sana sangat tidak mendukung. Jadi itulah sebabnya banyak korban dari sana," aku pengajar Universitas Riau ini.
Ditambahkannya, kepada seluruh pihak khususnya aparat berwajib untuk memantau aktivitas lokalisasi di Provinsi Riau. Mengingat Riau dan Kepulauan Riau selalu dijadikan lahan empuk terjadinya peredaran dan jalur perdagangan orang di Tanah Air. Selain itu, Riau juga berada di wilayah perbatasan dengan negeri jiran.
"Memang, Riau saat ini, sering dijadikan lokasi empuk peredaran penjualan manusia. Karena daerah sangat strategis," terangnya.
Pengakuan satu dari lima korban merasa senang bisa dikembalikan ke kampung halamannya. Apalagi mereka sudah setahun lebih tidak pulang akibat dijual suaminya sendiri di Pulau Batam.
"Alhamdulillah saya masih bisa kembali ke kampung, dan saya juga berjanji tidak akan mengulangi pekerjaan ini," ucap RN (25) yang memiliki anak dua dan sebelumnya pernah menjadi korban penyiksaan tenaga kerja wanita (TKW) di Kuwait, dan saat itu dia dipulangkan bersama korban TKW lainnya Sumiati.*
0 komentar:
Posting Komentar