Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Sabtu, 16 Februari 2013

Calon Presiden Terkuat, Jokowi Kalahkan Prabowo


CEKAU.COM-Pesona Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) benar-benar di atas angin. Baru sekitar empat bulan memimpin ibukota Indonesia, mantan Walikota Solo, Jawa Tengah, itu sudah menjadi calon presiden (capres) terkuat dengan elektabilitas tertinggi. Jokowi ternyata mampu mengalahkan Prabowo Subianto (Gerinda) dan Megawati Soekarnoputri (PDI-P). Menyusul 'Raja Dangdut' Roma Irama.

"Kemungkinan besar presiden yang akan datang adalah Jokowi," demikian kesimpulan survei terhadap 13 kandidat capres potensial yang dilakukan oleh Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini dkk yang dirilis Rabu (6/2).

Hasil survei menyebutkan elektabilitas Jokowi paling tinggi dengan didukung 21,2 persen suara. Elektabilitas Jokowi terpaut sangat jauh dengan tokoh lainnya.

Di bawah Jokowi menguntit Ketua Dewan Pembin Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan raihan 18,4 persen suara. Di bawah Prabowo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meraih 13 persen suara.

Yang mengejutkan muncul nama Rhoma Irama di posisi keempat. 'Raja Dangdut' itu mengantongi 10,4 persen mengalahkan Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (9,3 persen) dan Jusuf Kalla (7,8 persen) diikuti Wiranto 3,5 persen, Mahfud MD 2,8 persen, Dahlan Iskan 2,0 persen, Surya Paloh 1,3 persen, Hatta Rajasa 1,2 persen, Chairul Tanjung 0,4 persen serta Djoko Suyanto 0,3 persen.

Survei tersebut, seperti dilansir detikcom, dilakukan dari 3-18 Januari 2013. Wawancara dilakukan secara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi di Indonesia secara acak. Usia responden adalah 17 tahun atau sudah menikah. Survei ini memiliki margin of error 2,8 persen. 

Untuk popularitas memang Jokowi masih di bawah Mega. Popularitas Mega mencapai 91,9 persen, diikuti Rhoma Irama (87,6 persen), Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto (80,3 persen), baru Jokowi (79,4 persen), diikuti Wiranto (72,6 persen), Aburizal Bakrie (70,5 persen), Surya Paloh (45,2 persen), Dahlan Iskan (38,9 persen) dan Chairul Tanjung 31,7 persen.

Selain sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi, Jokowi juga masuk kandidat calon wakil presiden (cawapres) paling potensial. Jokowi didukung 16,6 persen suara. Prabowo Subianto pun menempati posisi kedua sama seperti di bagan capres potensial dengan 16,6 persen suara. Di bawah Prabowo menempel ketat Jusuf Kalla dengan perolehan 8,5 persen suara.

Setelah Jusuf Kalla muncul nama Rhoma Irama (7,3 persen), Aburizal Bakrie (6,2 persen), Megawati (5,1 persen), Wiranto (4,7 persen), Dahlan Iskan (4,7 persen), Mahfud MD (3,6 persen), Hatta Rajasa (2,8 persen), Akbar Tandjung (2,8 persen), Chairul Tanjung (2,1 persen), Surya Paloh (1,6 persen), Sri Sultan HB X (1,2 persen) dan Hidayat Nurwahid (1,2 persen)

Golkar-PDIP Berpacu

Survei PDB juga menyebutkan jika Pemilu digelar hari ini, Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turun sangat drastis dibandingkan partai lainnya. Sedangkan Golkar dan PDIP bersaing ketat.

Survei PDB menyatakan suara Golkar dan PDIP sama-sama 14,0 persen. Di urutan ketiga, PD turun di bawah 10 persen dengan meraih 9,9 persen. Kemudian di posisi keempat Gerindra 8,7 persen, PKB 6,7 persen, NasDem 5,5 persen, PAN 4,5 persen, PPP 3,4 persen, PKS 2,9 persen dan Hanura 0,5 persen.

Survei ini menunjukkan merosotnya secara signifikan perolehan suara partai Islam. Paling merosot adalah PKS yang mantan presidennya, Luthfi Hasan Ishaaq, terbelit kasus suap impor sapi dengan hanya 2,9 persen suara.

PKPI Lolos Verifikasi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan untuk mengabulkan permohonan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk menjadi partai peserta Pemilu 2014. Keputusan ini diketuk Bawaslu pada Selasa (5/2) malam. Ketua Bawaslu, Muhammad mengatakan, keputusan tersebut mengikat dan harus dijalankan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Muhammad menyatakan pada sidang adjudikasi, Bawaslu menerima hampir semua dalil keberatan yang disampaikan oleh partai bentukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Oleh karena itu Badan Pengawas merekomendasikan PKPI diloloskan jadi peserta Pemilu. "KPU tidak bisa banding," kata Muhammad seperti dilansir tempo.co, belum lama ini.

Keberatan yang disampaikan PKPI dalam sidang adjudikasi Bawaslu antara lain soal keterwakilan perempuan di Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Kendal. PKPI dikatakan tak memenuhi syarat di dua daerah itu karena tak memenuhi kuota.

Bawaslu menyatakan kewajiban memenuhi keterwakilan perempuan minimal 30 persen hanya berlaku di kepengurusan tingkat pusat. Alasan ini yang dipakai KPU bahwa pencoretan PKPI di dua daerah tersebut dianggap keliru dan kemudian dianulir Bawaslu.

Sementara Muhammad juga menyebutkan bahwa ada masalah verifikasi di Kabupaten Solok, Kecamatan Hiliran Gumanti, Provinsi Sumatera Barat. Dalam sidang, Komisi tak dapat menjelaskan keadaan geografis di Solok yang terjal dan sulit dijangkau. Imbasnya, anggota PKPI yang berada di kecamatan tersebut tak bisa diverifikasi.

Muhammad mengatakan, tak semua keberatan PKPI diterima. Kendati demikian, Bawaslu menyatakan PKPI tetap memenuhi persyaratan. "Setelah keberatan diterima, PKPI memenuhi persyaratan," katanya. 

Selain itu, KPU belum bisa memutuskan nasib PKPI. "Kami belum dapat salinan putusan, belum bisa tentukan," kata Ketua KPU, Husni Kamil Manik.

Malah, Husni mengatakan masih perlu mengkaji salinan putusan Bawaslu. Husni membenarkan putusan itu memang bisa mengubah keputusan KPU tentang penetapan partai peserta Pemilu 2014. Namun Husni belum tahu seberapa jauh putusan Bawaslu akan mengubah keputusan Komisi. "Saya belum bisa jawab sekarang," sebutnya.* 


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home