Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Kamis, 21 Februari 2013

Banjir di Rohul, 14 Desa Terisolasi

Banjir di Rohul, Riau
CEKAU.COM-Banjir di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi RIau mengakibatkan 4.064 rumah penduduk di 14 desa, terendam. Seluruh desa ini masuk di Kecamatan Kepenuhan dan Bonai Darussalam. Banjir juga memutuskan akses Jalan Lintas Provinsi (Jalinprov) Riau dari Bonai Darusalaam (Rohul) menghubungkan Kota Duri, Kabupaten Bengkalis. Sementara empat orang korban meninggal dunia, termasuk bayi.

Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, Aceng Herdiana mengatakan, sebanyak 1.515 rumah warga di sembilan desa masih terendam banjir. Sembilan desa itu, yakni Kepenuhan Tengah, Bunga Tanjung, Tanjung Alam, Kepenuhan, Sungai Rokan, Kepenuhan Timur, Kasimang, Ulak Patian, Pasir Pandak dan Kepenuhan Hilir.

Sedangkan banjir di Bonai Darussalam, tambah Aceng, masih merendam sebanyak 2.549 rumah warga di lima desa, yakni Teluksono, Kasang Mungkal, Bonai, Kasang Padang dan Desa Sontang. "Upaya tanggap darurat penanggulangan bencana banjir besar, BPBD Rohul sudah menyalurkan bantuan sembako ke seluruh desa yang terkena dampak banjir sejak hari pertama banjir Jumat pekan lalu," sebutnya.

Aceng pun menjelaskan, bahwa bantuan tiga perahu karet dari BNPB Pusat juga telah diterima BPBD Rohul. Ketiga perahu itu, kini sudah disiagakan guna keperluan evakuasi korban di Kepenuhan dan Bonai Darussalam. "Selain itu, BPBD Riau juga sudah mengganti satu rol (160 meter) tali sling yang putus di Pelayangan Surau Tinggi Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir. Tali sling itu sudah kita serahkan ke kepala desa setempat," katanya.

Camat Bonai Darussalam, Taslim mengatakan, sekitar 10 meter Jalan lintas Provinsi Riau dari Rohul-Duri terputus sejak Rabu Subuh kemarin. Putusnya jalan itu persis di Desa Kasang Padang dan ketinggian banjir mencapai 40 centimeter hingga 1,5 meter. "Ada dua mobil terjebak. Sepeda motor sama sekali tidak bisa melintas, karena kondisi jalan dan genangan air yang tinggi," jelasnya.

Sementara, berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Rohul, 304,4 hektar tanaman padi dan komiditi lainnya di enam kecamatan terendam banjir, sedangkan 178,15 hektar padi puso (kosong).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Rohul, Sri Hardono menyatakan, tanaman padi yang terendam banjir berada di Kecamatan Rambah, Bangun Pura dan Rokan IV Koto. "Padi sawah yang terendam di tiga kecamatan itu 40,5 hektar, puso 23,5 hektar," katanya.

 
Untuk padi gogo (darat), katanya, yang terendam banjir 166,4 hektar, sedangkan yang puso 63,95 hektar. "Itu berada di Kecamatan Rambah, Kepenuhan, Kepenuhan Hulu dan Rambah Samo. Dari pendataan, total yang terkena banjir baik tanaman padi maupun komiditi lainnya 304,4 hektar, untuk padi yang puso 178,15 hektar," jelasnya.

Sri Hardono mengatakan, saat ini seluruh petugas penyuluh pertanian turun memantau kondisi tanaman baik padi dan komoditi lainnya yang terendam banjir. "Diharapkan, dengan pendaatan itu nantinya diketahui kondisi yang sebenarnya," jelasnya.

Wakil Bupati Rohul, H Hafith Syukri bersama Sekertaris Dinas Bina Marga dan Pangairan (BMP) Rohul Erisman, kemarin juga berkunjung ke Desa Sungai Duo Indah, Kecamatan Rambah Hilir. Ia mengendarai sepeda motor trail memantau kondisi masyarakat pasca banjir di daerah itu.

Sejak Rabu pagi, Wabup menempuh jalanan yang becek. Ia melakukan dialog dengan warga. "Kita ingin melihat sejauhmana kondisi masyarakat kita pasca banjir. Ini sekaligus untuk mendata, sejauhmana kerusakan infrastruktur," terang Wabup.

Masyarakat Duo Indah menyatakan saat ini kondisinya sudah membaik, dan banjir tidak lagi menggenangi desa mereka. Tidak ada keluhan masyarakat, terutama mengenai bantuan sembako serta lainnya. Namun, warga berharap Pemkab bisa mengatasi permasalahan banjir atau paling tidak meminimalisir.*

Banjir Riau Telan 3 Korban Jiwa
1. Selvi (Bayi 8 Bulan)
- Warga kompleks Mess Divisi VI PT Eluan Mahkota (EMA), Kelurahan Kepenuhan Tengah, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rohul.
- Meninggal setelah jatuh dari tempat tidurnya ke genangan air banjir pada Rabu (20/2) sekitar pukul 08.30 WIB.

2. Adi (14)
- Warga Desa Sinama Nenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.
- Meninggal setelah terseret luapan anak Sungai Tapung pada 8 Februari lalu. Jenazahnya ditemukan sehari setelah kejadian.

3. Haryanto (18)
- Warga Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar.
- Meninggal setelah terseret arus luapan Sungai Kampar pada Minggu (17/2). Jenazahnya ditemukan sehari setelahnya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home