Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Selasa, 14 Juni 2011

Pekanbaru “The New Metropolitan City” Indonesia

Dr Abdullah Qayyum, MM
CEKAU.COM-Pekanbaru sebagai kota besar di Indonesia untuk menuju kota metropolis, memiliki peluang dan potensi ke arah sana. Tentu banyak yang harus diperbuat. Dr Abdullah Qayyum menilai salah satu upaya yang harus dilakukan adalah meningkatkan Kawasan Industri Perdagangan dan Jasa. Maka, sebagai potensi yang besar, kawasan itu berada di seberang Sungai Siak di Kecamatan Rumbai Pesisir dan Rumbai). 
“Tantangan Kota Pekanbaru ke depan amat besar. Selain kemiskinan dan masih banyak warga kota yang berpendidikan rendah, juga yang paling krusial adalah semakin menurunnya jumlah kucuran dana pusat ke daerah,” jelas Dr Abdullah Qayyum, MM, kepada cekau.com, pekan lalu.

Sesuai program nasional, mulai 2012 mendatang, jelas Qayyum, kabupaten/kota di seluruh Indonesia sudah harus mandiri. Kota Pekanbaru harus mampu melangkah ke depan, dengan membiayai dirinya sendiri.

Jadi menurut Qayyum lagi, pemimpin kota Pekanbaru ke depan harus mampu memimpin secara visioner, dan memiliki net-working yang luas. Baik reginal maupun Internasional, serta punya komitmen yang tinggi terhadap upaya mengatasi masalah-masalah yang dihadapi warga Pekanbaru.

“Sebut saja, kurangnya lapangan pekerjaan, daya beli masyarakat yang rendah, serta masalah pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Qayyum membeberkan isu-isu strategis, dalam mempersiapkan Kota Pekanbaru menuju Metropolitan. Katanya, soal peluang dalam peningkatan pendapatan daerah, ketimpangan belanja aparat dan biaya publik, retribusi dan pengelolaan aset daerah.

Bahkan, lanjutnya lagi, pembangunan Universitas Teknologi dan Industri, pembangunan rumah sakit berstandar internasional, dan program pembangunan Kota Satelit (Kawasan Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata),  sebagai ikon baru kota Pekanbaru di lokasi seberang sungai Siak, Kecamatan Rumbai dan Rumbai Pesisir.

“Untuk mewujudkan itu, konsep strategis yang dilakukan melalui net-working dan jaringan kerja regional dan Internasional,” jelasnya.

Dalam menutup perbincangannya, Qayyum menyampaikan ide soal pengalihan empat unit tenaga pembangkit listrik dari Jawa Timur ke Dumai. "Kenapa tidak ke Pekanbaru dialihkan?" tanyanya. Padahal Pekanbaru yang paling tepat menerima karena selain ibukota provinsi juga menjadi “The New Metropolitan City” di Indonesia.

“Pekanbaru saat ini menduduki peringkat 10 besar kota metropolitan baru sesudah Banjarmasin dan Palembang. Untuk itu, beralihnya pembangkit listrik itu ke Dumai adalah satu bukti bahwa net working dapat menjangkau dunia lebih luas,” tukas Qayyum.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home