Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Minggu, 12 Juni 2011

Kenikmatan Merekat Cinta

Ada yang menilai aku "binatang" jalang
Juga ada yang menyebut aku hidup bagaikan ilalang
Bukan tak hendak aku disemat kata sumbang
Tapi, memang hidup untuk bertahan dari perang
Bagai luncah dan air di tanah gersang


Namun kerisauan itu pun sirna
Ada tatapan yang luruh dan terpana
Seakan lembut merekat penuh makna
Aku melumat seluruh yang ada
Diterima bagai sebuah karya
Hingga berakhir dengan sekeping mata dua

Ada kepuasan yang menyeluruh
Mesti lelah dan hati lusuh
Tapi adakah kenikmatan yang penuh
Aku terjerembab sangat jauh
Hingga datang seorang berusia paruh
Mendekap ku dengan menyentuh

Mulanya hanya sunyi
Aku memulai dalam bunyi
Aku bergerak dan ia menutup mata
Kenikmatan itu selalu ada
Tapi itu hanya sesaat semata

Ruang kecil itu sebagai saksi
Dia keluar dalam kelunglaian
Aku masih tetap dalam bertahan
Ia pergi tinggalkan harapan
Dan, waktu terus berjalan
Hingga aku bersua

Kenikmatan itu kembali dilakukan
Kebutuhan itu memberi kehangatan
Kami duduk diam dalam genggaman tangan
Seiya dalam hati satu iman.

(dikisahkan dari seorang teman penikmat cinta)


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home