Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Rabu, 14 Desember 2011

Apa yang dinikmati anak-anak itu?

Apa yang dinikmati anak-anak itu?
Ketika lumpur membenamkan kaki hingga ke lutut biru.

Ada kerang yang dicari.
Pada lumpur yang menghujam kaki.

Apa yang dinikmati anak-anak itu?
Ketika selembar papan sepanjang satu meter, dijadikan alas seperti berselancar.


Ada riak tawa, dan sesekali mereka histeris dengan paras yang terpancar.
Riak gelombang pun muncul, ketika kapal menghentam air surut.
Mereka tetap saja menyusuri partikel pasir halus berwarna kelabu di tepi laut.

Di wilayah pesisir, tepi pantai Desa Concong Luar, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Aksi itu terus bersahaja, di bawah mentari menyusup kilau.
Pada segumpal awan di batas cakrawala.
Ketika surut menepi dalam prahara.
Memuput riang mereka.

Tapi, apakah yang dinikmati anak-anak itu?
Ketika lumpur membenamkan kaki hingga ke lutut biru.

Ada sejuta bakau luluh lantak di tepian laut.
Entah...... abrasi.
Ketika gelombang menghantam darat.
Entah....... Lapuk.
Ketika usia tak lagi mampu bertahan hidup.
Entah........ keserakahan manusia.
Pada gelapnya kebutuhan hidup.
Entah......?

Tapi, apakah yang dinikmati anak-anak itu?
Ketika waktu terentang jauh.

(Ketika Menyusuri Kehidupan Masyarakat Pesisir)


~ 1 komentar ~

Prev Post Next Post Home