Rusli Zainal |
CEKAU.COM-Pemerintah Pusat di Jakarta, berjanji akan membantu dana penyelenggaraan helat akbar Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Provinsi Riau sebesar Rp 200 miliar. Bantuan tersebut memang belum bisa dicairkan saat ini, tapi tahun depan. Semoga? Pasalnya, saat penyelenggaraan PON XVIII lalu, pusat membantu Riau sebesar Rp 460 miliar, namun sampai PON berakhir dan tahun hampir berganti, dana tersebut tak kunjung bisa dicairkan. Wah....?
Seusai menyampaikan nota keuangan kepada DPRD Riau, Rusli Zainal mengatakan bantuan dana dari pusat untuk pelaksanaan hanya diketahuinya melalui pemberitahuan saja. "Kita diberitahu pusat membantu ISG sebesar Rp200 miliar. Anggaran itu bisa dicairkan di tahun depan," katanya.
Seusai menyampaikan nota keuangan kepada DPRD Riau, Rusli Zainal mengatakan bantuan dana dari pusat untuk pelaksanaan hanya diketahuinya melalui pemberitahuan saja. "Kita diberitahu pusat membantu ISG sebesar Rp200 miliar. Anggaran itu bisa dicairkan di tahun depan," katanya.
Rusli menyebutkan, bahwa panitia nasional dan daerah ISG tengah melakukan persiapan intensif, termasuk masalah manajemen penyelenggaraan, pelaksanaan pertandingan, transportasi, konsumsi, akomodasi dan berbagai keperluan lainnya. “Dari 57 negara peserta ISG ini, 25 negara diantaranya sudah mendaftar dan peserta sudah mencapai 4000 orang serta yang terbesar dari negara Iran yang jumlahnya mendekati 400 peserta,” jelasnya.
Meskipun iven ISG ini merupakan iven negara-negara Islam, tambah Rusli Zainal, bukan berarti pesertanya dari umat Islam saja, tapi ada juga dari non Islam, baik itu officialnya, atletnya dan lainnya. “Saya berharap, khususnya masyarakat Riau mari kita sukseskan penyelenggaraan ISG ini, apalagi untuk pertama kalinya iven ISG ini diadakan di luar Jazirah Arab,” tutupnya.
Riau Defisit
Sementara, hasil sidang paripurna di gedung DPRD Pekanbaru, Senin (17/12/2012), DPRD Riau menerima nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Riau 2013 dari Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, yang mengalami defisit. Anggaran pendapatan tahun 2013 turun 0,6 persen dari tahun 2012, yang mencapai Rp6,639 triliun.
Rusli Zainal mengatakan, pendapatan sebesar Rp6,639 triliun itu, akan didapat dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,401 triliun (36,17 persen). PAD ini berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp2,025 triliun, Retribusi Daerah Rp12,318 miliar, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Rp119,465 miliar, serta pendapatan asli daerah lain yang sah Rp224,146 miliar.
Sedangkan sektor pendapatan utama, tambahnya, masih berasal dari dana perimbangan pusat-daerah sebesar Rp 3,537 triliun (53,28 persen). Dana perimbangan Riau tahun 2013 bakal turun 6,75 persen dari tahun 2012. Pendapatan dana perimbangan Riau di tahun 2012 sebesar Rp3,793 triliun. Bahkan, dana perimbangan tersebut dibagi menjadi Dana Bagi Hasil (DBH) hasil pajak Rp559,6 miliar, DBH bukan pajak/sumber daya alam Rp2,772 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp726,6 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp38,738 miliar.
"Pendapatan DAU bagi Riau di tahun 2013 mengalami peningkatan signifikan sebesar 32,69 atau naik Rp237,5 miliar dari tahun 2012. Sebaliknya, DAK justru turun 38,01 persen dari tahun 2012 yang mencapai Rp62,491 miliar," terang Rusli.
Maka, pengeluaran atau belanja di tahun 2013 mencapai Rp8,434 triliun. Pengeluaran ini terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp3,411 triliun, Belanja Bagi Hasil Kabupaten/Kota Rp581,645 miliar, Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota dan Desa Rp204,077 miliar, Dana Hibah dan Bantuan Sosial Rp1,552 triliun.*
Meskipun iven ISG ini merupakan iven negara-negara Islam, tambah Rusli Zainal, bukan berarti pesertanya dari umat Islam saja, tapi ada juga dari non Islam, baik itu officialnya, atletnya dan lainnya. “Saya berharap, khususnya masyarakat Riau mari kita sukseskan penyelenggaraan ISG ini, apalagi untuk pertama kalinya iven ISG ini diadakan di luar Jazirah Arab,” tutupnya.
Riau Defisit
Sementara, hasil sidang paripurna di gedung DPRD Pekanbaru, Senin (17/12/2012), DPRD Riau menerima nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Riau 2013 dari Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, yang mengalami defisit. Anggaran pendapatan tahun 2013 turun 0,6 persen dari tahun 2012, yang mencapai Rp6,639 triliun.
Rusli Zainal mengatakan, pendapatan sebesar Rp6,639 triliun itu, akan didapat dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2,401 triliun (36,17 persen). PAD ini berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp2,025 triliun, Retribusi Daerah Rp12,318 miliar, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Rp119,465 miliar, serta pendapatan asli daerah lain yang sah Rp224,146 miliar.
Sedangkan sektor pendapatan utama, tambahnya, masih berasal dari dana perimbangan pusat-daerah sebesar Rp 3,537 triliun (53,28 persen). Dana perimbangan Riau tahun 2013 bakal turun 6,75 persen dari tahun 2012. Pendapatan dana perimbangan Riau di tahun 2012 sebesar Rp3,793 triliun. Bahkan, dana perimbangan tersebut dibagi menjadi Dana Bagi Hasil (DBH) hasil pajak Rp559,6 miliar, DBH bukan pajak/sumber daya alam Rp2,772 triliun, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp726,6 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp38,738 miliar.
"Pendapatan DAU bagi Riau di tahun 2013 mengalami peningkatan signifikan sebesar 32,69 atau naik Rp237,5 miliar dari tahun 2012. Sebaliknya, DAK justru turun 38,01 persen dari tahun 2012 yang mencapai Rp62,491 miliar," terang Rusli.
Maka, pengeluaran atau belanja di tahun 2013 mencapai Rp8,434 triliun. Pengeluaran ini terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp3,411 triliun, Belanja Bagi Hasil Kabupaten/Kota Rp581,645 miliar, Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota dan Desa Rp204,077 miliar, Dana Hibah dan Bantuan Sosial Rp1,552 triliun.*
0 komentar:
Posting Komentar