Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Rabu, 21 Maret 2012

Pengurus LAM Riau harus Tuntut Ilmu Negeri Sakura

CEKAU.COM-Kegigihan bangsa Jepang mempertahankan adat istiadat dalam gerusan zaman pantas menjadi contoh bagi Riau. Pasalnya, membangun karakter budaya di Jepang ini, Riau, yang notabene keterlibatan tokah adat maupun masyarakat Riau sangat memberikan aspirasi. Tak salah bila, Gubernur Riau HM Rusli Zainal MM bergelar Sri Datuk Setia Amanah mengharapkan itu kepada pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau kedepan.

Dengan modal budayanya pula, bangsa Jepang mampu bangkit dan membangun kembali negaranya setelah kalah dalam Perang Dunia II pada 1942. Padahal, dua bom atom Amerika Serikat telah meluluhlantakan Jepang hingga menggoyahkan kepercayaan diri sebagai bangsa yang besar.

Hebatnya, hanya dalam waktu beberapa dekade saja, Jepang telah menjelma sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia dan kembali berdiri sejajar dengan Amerika Serikat maupun bangsa-bangsa besar lainnya di dunia ini. Padahal, Jepang merupakan negara yang miskin Sumber Daya Alam. Semua ini berkat kegigihan bangsa Jepang mempertahankan budaya dan berikut adat istiadatnya. Inilah yang menjadi modal kebangkitan kembali Jepang.

Keuletan Jepang inilah yang digambarkan Gubernur Riau, HM Rusli Zainal, saat menyampaikan sambutannya ketika melantik kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau 2012-2017, di gedung LAM di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu (21/3) kemarin.

"Kita harus mencontoh negara-negara maju seperti Jepang, meskipun mereka maju dalam segala bidang, mereka tetap mengedepankan dan memelihara budaya. Tujuannya tentu agar kemajuan harus seimbang dengan budaya yang ada disana, kita ingin Riau juga seperti itu," cetus Rusli yang bergelar Sri Datuk Setia Amanah itu.

Rusli megingatkan budaya Melayu dapat dijadikan sebagai jati diri dengan menjaga harkat dan martabat dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. "Langkah yang bisa kita lakukan dalam menjaga budaya dengan menyaring seluruh budaya asing masuk ke Riau dan mewariskan budaya hingga ke anak cucu. Ini rahmat tuhan yang maha kuasa. Jangan sampai adat Melayu Riau terkikis," ungkapnya.

Ini disampaikan HM Rusli Zainal yang juga menjabat Gubernur Riau, saat pengukuhan kepengurusan LAMR masa bhakti 2012-2017 di gedung LAM Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru, Rabu (21/3).

"Kita harus mencontoh negara-negara maju seperti Jepang, meskipun mereka maju dalam segala bidang, mereka tetap mengedepankan dan memelihara budaya. Tujuannya tentu agar kemajuan harus seimbang dengan budaya yang ada disana, kita ingin Riau juga seperti itu," harap Rusli.

Rusli Zainal juga megingatkan bahwa Budaya Melayu dapat dijadikan sebagai jati diri bangsa Melayu dengan menjaga harkat dan martabat dari nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tersebut. "Budaya Melayu jadikan sebagai jati diri bangsa Melayu dengan menjaga harkat dan martabat. Langkah yang bisa kita lakukan dalam menjaga budaya dengan menyaring seluruh budaya asing masuk ke Riau dan mewariskan budaya hingga ke anak cucu. Ini rahmat tuhan yang maha kuasa. Jangan sampai adat Melayu Riau terkikis," ungkapnya.

Pengukuhan kepengurusan LAM Riau, tambah Rusli, suatu komitmen Pemerintah Riau bersama LAM untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, sesuai dengan misi dan visi Riau 2020. "Ini momen strategis sehingga dapat memberikan warna baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana yang tertuang dalam Perda Riau tentang LAM," katanya.

Sementara Pengurus Majelis Kerapatan Adat (MKA) diketuai H Tenas Effendi, mengatakan tetap mengedepankan nilai-nilai kultural adat Melayu Riau, yang kini mulai terkikis pada generasi sekarang. "Nilai-nilai budaya inilah menjadi persoalan pengurus untuk terus membangkitkan semangat kepada generasi muda, baik itu adat maupun hasil karsa budaya yang telah disematkan," kata Tennas, kepada Metro Riau, didampingi Sekretaris Umum Burhanudin.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Al Azhar menyebutkan, berjanji akan merangkul berbagai pihak guna mewujudkan Riau sebagai pusat budaya Melayu. Mengawali tugasnya, Al, sapaanya, akan terus mengamati alam dan lingkungan Riau. "Selama ini alam dan lingkungan di Riau telah beralih fungsi menjadi tanaman industri. Sehingga masyarakat Riau hanya sebagai penonton dan penderita atas kebijakan pusat dan perusahaan luar negeri yang pada akhirnya menjadikan penyempitan ruang kehidupan masyarakat Riau," ujarnya.

Kepada seluruh masyarakat Riau dan LAM Riau, ingatnya agar menjaga lingkungan agar tetap menjadi kehidupan asri dan segar, sehingga masyarakat hidup tenang. "Sekarang ini alam Riau banyak dikuasai pihak yang mencari keuntungan seperti kawasan hutan Tanaman Industru (HTI). Kampung Melayu pun disulap semakin hilang," imbuhnya.

Tampak hadir, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR H Tenas Effendy, Anggota DPR RI Wan Abu Bakar, Anggota Forkorpimda Riau, Walikota Pekanbaru Firdaus MT dan sejumlah tokoh dan pemuda Riau.

Pengukuhan kepengurusan LAM Riau tersebut berdasarkan surat keputusan Mubes VI LAM Riau nomor 10/Mubes IIV LAMR/II 2012-1433 Hijriah. Keputusan tersebut diputuskan dan menetapkan diantaranya, untuk Dewan Kehormatan Adat (DKA) ketuai Drs H Rivai Rachman, sebagai anggota Kol Purn H Abas Djamil, Saleh Djasit, HR Mambang Mit, Wan Abubakar, HM Azali Djohan, Dr H Syamsurizal bergelar Dt Sri Mahkota Sempurna Negeri serta 60 pengurus.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home