Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Rabu, 05 Desember 2012

Mahasiswa Tuntut Janji Bupati Kampar 'Pendidikan Gratis'

Demo Mahasiswa Kampar
CEKAU.COM-Berita terbaru Kampar, Provinsi Riau, terkait tuntutan mahasiswa terhadap janji Bupati Kampar Jefri Noer memberikan pendidikan gratis, saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Kampar, berlangsung rusuh. Aksi berlanjut, ada sekitar 80 mahasiswa melakukan aksi solidaritas dengan membakar sejumlah ban bekas di Kawasan Bundaran Balai Bupati Kampar, Selasa (4/12/2012) sekitar pukul 12.00 WIB.

Ini sebagai bentuk pelampiasan atas tindakan aparat keamanan terkait pemukulan terhadap salah seorang mahasiswa Senin (3/12/2012) lalu. Aksi ini pun buntut kekesalan mahasiswa terhadap janji BUpati Kampar Jefri Noer, dengan melakaukan aksi pembakaran ban bekas.

Awan hitam pekat itu mengebul ke atas. Puluhan mahasiswa berteriak berang. "Mana oknum aparat kepolisian. Mengapa Anda diam saja!" teriak salah seorang pendemo. "Ini kekesalan kami dengan membakar ban," sahut yang lain. Begitu mereka memulai aksinya.

Kawasan itu pun menjadi pusat perhatian massa, ketika api terus dibakar dari sejumlah ban bekas. Aksi tersebut juga membagikan selebaran serta orasi menuntut janji Bupati Kampar 'pendidian gratis' dan meminta Kapolri untuk memecat Kapolres Kampar atas tindakannya.

Kisruh ini bermula ketika massa menuntut ke sejumlah anggota DPRD terkait biaya pendidikan yang dinilai tinggi. Bahkan mereka menuntut agar biaya pendidian digratiskan, seperti dijanjikan Bupati Kampar, Jefri Noer. Saat itu, mereka mendatangi ruang Banggar secara bergerombolan, dan mendesak agar wakil rakyat menampung aspirasi mereka. Padahal saat itu anggota dewan sedang membahas anggaran dan terpaksa dihentikan.
 
Demo Aksi Mosi Terpacaya kepada Bupati Kampar
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Patriot Indonesia (GPPI) Kampar, juga menggelar aksi mengumpulkan seribu koin di Bundaran Balai Bupati Kampar, Sabtu (1/12/2012). Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap kinerja Pemda Kampar yang tidak mampu membiayai pendidikan gratis.

Aksi tersebut dimulai sekelompok pemuda yang sudah tiga tahun memperjuangkan nasib masyarakat Kampar yang hendak menyekolahkan anaknya dengan biaya yang tinggi. Tentu saja hal ini akibat maraknya pungutan liar di sekolah. "Aksi ini akan kami gelar setiap hari, sampai aspirasi kami di tampung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar," tegas Anton, Kordinator Lapangan (Korlap), saat itu.

Nah, aksi berlajut. Anwar, salah seorang mahasiswa mulai aksi orasi di perempatan jalan. Mereka mengajak masyarakat untuk bersama-sama turun ke jalan melakukan aksi solidaritas kepada mahasiswa yang telah diinjak-injak oleh oknum polisi. "Ternyata polisi yang selama ini dikenal sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, telah berubah fungsi. Mereka sekarang malah berahli fungsi menjadi ganas dan melalukan aksi menganiayaan," tegasnya.

Untuk itu, mereka meminta Kapolres Kampar harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut. "Kami minta Kapolres agar tidak cuci tangan dari masalah yang dibuat oleh oknum polisi karena semua polisi kabupaten Kampar ini komandoi Kapolres," sebutnya.

Usai berorasi di balai Bupati, mahasiswa langsung menuju ke Mapolres Kampar dengan berjalan kaki sambil membawa bendera setengah tiang sebagai bentuk suka cita anarkisnya pihak polres Kampar.

Tiba disana, mereka kembali berkoar-koar dengan dijaga satu pleton anggota Polres Kampar, namun tetap saja tidak mendapat tanggapan. Maka, mahasiswa kembali melakukan orasi di depan Balai Bupati Kampar dengan membakar sejumlah ban bekas. Hingga berita ini diturunkan, aksi puluhan mahasiswa tersebut masih terus berlangsung.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home