Hutan produksi Desa Bandar Jaya, Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis kini luluhlantak. Lokasi ini juga terlihat pembangunan penggalian kanal (sungai) dengan alat berat. Bahkan tanah pun sudah di kapling dengan luas 1500x1000 meter. Sementara Camat Siak Kecil belum mengetahui aktivitas tersebut.
Adanya aksi perambahan tersebut diakui Ketua LSM Peduli Alam Riau (Pilar), P Siagian, Jumat (8/6). Adanya aksi itu, maka pihaknya telah melayangkan surat ke Dinas Kehutanan Kabupaten Bengkalis dengan Nomor B-20/PC-LSM-PILAR/V/2012, tentang hasil temuan penyerobotan lahan di lapangan.
"Informasi dari warga setempat, alat berat yang semula membuat penggalian kanal dan kaplingan itu kini sudah tidak ada lagi. Padahal sebelumnya mereka sempat beroperasi," katanya.
Dikatakannya, aksi ini dilakukan oknum desa setempat dengan tujuna membuka lahan sawit. Ini diperkuat dari laporan masyarakat setempat. Semestinya pihak desa mengayomi dan melindungi kelestarian alam, tapi malah menjadi motor perambahan hutan untuk kepentingan diri sendiri.
"Oknum ini melakukan kegiatan perambahan hutan di kawasan hutan produksi. Sepertinya mereka hendak membangun lahan kebun sawit dengan dalih kelompok tani dengan lahan ratusan hektar. Jika ini dibiarkan, hutan di Kecamatan Siak Kecil bisa habis," ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakannya bahwa warga sudah resah dengan oknum-oknum aparat desa yang diduga dengan mudahnya menjual tanah. Untuk itu, warga berharap, permasalahan ini harus langsung ditindaklanjuti dinas terkait.*
Adanya aksi perambahan tersebut diakui Ketua LSM Peduli Alam Riau (Pilar), P Siagian, Jumat (8/6). Adanya aksi itu, maka pihaknya telah melayangkan surat ke Dinas Kehutanan Kabupaten Bengkalis dengan Nomor B-20/PC-LSM-PILAR/V/2012, tentang hasil temuan penyerobotan lahan di lapangan.
"Informasi dari warga setempat, alat berat yang semula membuat penggalian kanal dan kaplingan itu kini sudah tidak ada lagi. Padahal sebelumnya mereka sempat beroperasi," katanya.
Dikatakannya, aksi ini dilakukan oknum desa setempat dengan tujuna membuka lahan sawit. Ini diperkuat dari laporan masyarakat setempat. Semestinya pihak desa mengayomi dan melindungi kelestarian alam, tapi malah menjadi motor perambahan hutan untuk kepentingan diri sendiri.
"Oknum ini melakukan kegiatan perambahan hutan di kawasan hutan produksi. Sepertinya mereka hendak membangun lahan kebun sawit dengan dalih kelompok tani dengan lahan ratusan hektar. Jika ini dibiarkan, hutan di Kecamatan Siak Kecil bisa habis," ujarnya kepada sejumlah wartawan.
Dikatakannya bahwa warga sudah resah dengan oknum-oknum aparat desa yang diduga dengan mudahnya menjual tanah. Untuk itu, warga berharap, permasalahan ini harus langsung ditindaklanjuti dinas terkait.*
0 komentar:
Posting Komentar