Muhaimin Iskandar |
CEKAU.COM-Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menyalurkan bantuan bagi 800 KK warga transmigran korban banjir di Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM), Rambutan Parit, Kecamatan Indralaya Utara dan Desa Tanabang Kecamatan Muara Karang Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Banjir yang melanda wilayah tersebut akibat curah hujan yang tinggi Desember 2012 lalu.
Bantuan-bantuan yang disalurkan berupa 48 ton beras, mie instant, alat sholat, obat-obatan dan keperluan tidur seperti selimut. Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah terhadap korban banjir.
"Ini bentuk kepedulian pemerintah apalagi sebagian besar korban banjir adalah transmigran yang memang memerlukan bantuan. Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga benar-benar berguna,“ kata Menakertrans Muhaimin Iskandar melalui Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi Kemnakertrans, Roosari Tyas Wardani saat melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Kawasan Kota Terpadu Mandiri Rambutan Parit, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada Kamis (7/3/2013).
Ketinggian air yang merendam rumah, lahan pekarangan, lahan usaha dan sarana prasarana sempat membuat permukiman terisolasi dan masyarakat tidak dapat melakukan kegiatan usaha. Oleh karena itu, Kemnakertrans membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan pasca banjir guna melakukan inventarisasi terhadap kerusakan sarana dan prasarana permukiman dan fasilitas umum yang ada di wilayah transmigran.
"Tim Satgas Kemnakertrans diterjunkan ke lokasi banjir untuk menginventarisasi kerusakan sarana prasarana permukiman dan fasilitas umum serta kerusakan tanaman warga di lahan pekarangan maupun lahan usaha," katanya.
Roosari mengatakan sampai saat ini Kemenakertrans tengah mempersiapkan program jangka panjang guna memperbaiki permukiman transmigrasi yang mengalami kerusakan. Selain itu, dukungan program lintas sektor dibutuhkan agar masyarakat kembali kehidupan normal.
"Pemerintah akan merehabilitasi sarana prasarana dan fasilitas umum, memberikan benih/bibit tanaman dan sarana produksi pertanian serta memitigasi lingkungan melalui optimalisasi APBN Tahun 2013,” kata Roosari.
Roosari menambahkan pengembangan KTM di Indonesia yang dimulai pada tahun 2007 dilakukan secara bertahap karena pembangunannya bekerja sama dengan lintas sektor terkait. Untuk tahun 2013 ini, Kemnakertrans fokus pada pengembangan 4 KTM yang berada di Lampung, Musi Rawas, Tulang Bawang dan wilayah Sulawesi karena telah memenuhi persyaratan sekaligus menjadi prioritas kebijakan pembangunan dan pengembangan daerah itu sendiri. (adv)
0 komentar:
Posting Komentar