Buluh perindu & Sarang Elang |
Analisis ini diperkuat, selain adanya kelebihan pupil mata elang, yang mampu melihat dengan jarak 2 Kilometer, elang juga sebagai hewan predator yang mampu memakan hewan lain dengan hanya mengetahui gerak-gerik jaraknya sangat jauh.
Nah, mengapa elang mampu melihat buluh perindu seukuran 5 Centimeter itu, karena ketika elang mencari ikan saja, elang sudah tahu keberadaan ikan di dalam air. Bayangkan, padahal elang berdiri tegak dengan santai di atas sebuah pohon tua yang menjulang tinggi.
Apakah seekor elang juga tahu kemampuan buluh perindu? Iya, sebenarnya ini adalah kuasa Tuhan. Mahkluk hidup ciptaanNya, tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Seekor induk elang, tentu sudah tahu akan kelebihan buluh perindu ini. Makanya, ia mencari buluh perindu, dengan waktu yang tidak terlalu lama.
Seekor elang, tidak perlu harus menunggu bambu tubuh lebih besar hanya untuk mencari buluh perindu. Karena, waktu yang dibutuhkan elang untuk bertelur hingga anaknya menetas, tidak sampai 30 hari. Hanya saja, apakah elang menemukan buluh perindu dulu atau elang membuat sarangnya dulu?
Ada pengalaman dari orangtua-tua dahulu, katanya, induk elang membuat sarangnya dulu. Sedangkan buluh perindu, ditemukan setelah anaknya menetas. Nah, kira-kira waktu menjelang anak elang berusia dua-tiga hari itulah, induk elang menemukan buluh perindu. Begitu singkat? Iya. Artinya, induk elang dengan mudah mencari buluh perindu ini.
Tapi, ada juga pendapat, bahwa ketika sarang dibuat, buluh perindu juga menjadi sasaran induk elang. Kata orangtua-tua dahulu, ketika sarang dibuat, buluh perindu digunakan sebagai pelengkap utama pada jalinan sarang tersebut.
Sarang burung elang yang terbentuk dari kumpulan bahan-bahan bambu kecil, daun pucuk bambu, ranting-ranting kayu, dan daun-daun jenis lainnya. Makanya, untuk mendapatkan buluh perindu, biasanya manusia cukup mencari sarang burung elang saja.
Maka, dengan memilah-milah dan dimasukan satu-persatu ke air yang mengalir, maka kita akan menemukan dengan mudah, salah satu yang melawan air (arus air). Inilah yang disebut buluh perindu itu.
Jadi, apakah induk elang mengetahui manfaat buluh perindu? Tentu saja, elang mengetahui manfaat atau kegunaan dari buluh perindu ini. Maka, dasar itulah induk elang ketika membuat sarang, elang ini akan mencari buluh perindu sebagai kekuatan untuk membantu anaknya ketika berkicau.
Cerita begini, seperti dituturkan Atuk Dalang, bahwa induk elang yang sudah memiliki anak, diusia dua tiga hari, maka induk elang mencoba mencari pakan (makanan) tentu saja dengan jarak yang jauh dari anaknya. Ketika anaknya bangun dari tidur, ia terus berkicau dan meminta makan, sedangkan induknya tak ada disisinya.
Nah, suara kicauan anak elang itulah terdengar oleh induknya. Jadi buluh perindu dimanfaatkan oleh induk elang sebagai pemberitahuan melalui suara anak elang yang melengking tinggi dan syahdu.
Makanya, ketika malam menjemput dini, di perdesaan, akan terdengar suara anak elang itu seperti anak bayi manusia menangis. Memang seram. Tapi inilah bukti bahwa kekuatan alam itu memang ada. Buluh perindu merekat kuat pada sarang burung elang. Semoga informasi ini bermanfaat. Salam cekau?*
0 komentar:
Posting Komentar