CEKAU.COM-Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak kan disangkal bila dikatakan orang jawa. Soalnya,selain lahir dan besar di jawa, bapak dan si mboknya pemimpin tertinggi di Indonesia itu memang orang jawa tulen. Namun bila SBY dikatakan orang melayu, jangan pula lah ditampik. Banyak argumen yang ‘memastikan’ SBY adalah orang melayu.
Pertama dari budi bahasanya. Budi bahasa SBY menunjukkan perasaan anak melayu yang penuh sopan dan santun. Tunjuk ajar Melayu menukilkan anak jati diri melayu : “Biarlah orang bertanam buluh, kita bertanam padi juga. Biarlah orang bertanam musuh, kita bertanam budi juga. Keadaan ini diperlihatkan SBY ketika menanggapi berbagai kritikan atau tuduhan negatif yang menerpanya.
Sudah dua kali buku tentang gurita di cikeas beredar. SBY ‘adem-adem saja. “Itu Cuma fitnah” hanya itu yang keluar dari mulutnya. Padahal bisa saja SBY menuntut balik. Dengan tuduhan pencemaran nama baik misalnya. Tapi mengingat gaya kepemimpinannya yang demokratis, “orang bebas mengeluarkan pendapat” maka SBY membiarkan saja berbagai tuduhan adanya KKN di sekitar SBY itu hilang dengan sendirinya atau terus mengapung di dunia maya.
Bukan berbagai tuduhan KKN itu saja yang menerpa SBY. Kinerja pemerintahan yang dipimpinnya juga seringkali dihujat. Namun SBY tak pula balik menghujat. Anak jati diri melayu memang seperti itu. “Ape tande batang padi, tumbuh di ladang lebat buahnye. Ape tande orang berbudi, elok di pandang baek bahasenye.”
Cobalah simak, bila SBY pidato selalu mengedepankan perasaan dan sikap sopan santun. Tekadang sikap mengedepankan perasaan ini terlalu mengemuka. Hingga banyak yang menjadi sinis, mengatakan SBY terlalu banyak curhat, hingga jadi sedikit berbuat.
Argument kedua bahwa SBY anak jati diri melayu adalah dari gaya kepemimpinan SBY seperti pemimpin Melayu masa lalu. Pemimpin melayu masa lalu sangat harum namanya di di mata dunia. Hal itu karena sikap gaya kepemimpinan yang ramah tamah, terbuka dan demokratis. “Apebile meraut sebatang buloh, Siapkan lidi buang miangnye. Apebile menjempot orang yang jauh, Siapkan nasi dengan hidangnye. Kalau kurang tapak tangan, Nyiru kami tadahkan.”
Di luar negeri nama SBY harum semerbak. Bila ada dua negara bertikai, SBY diminta menjadi penengahnya. SBY diakui sebagai pemimpin yang mengedepankan musyawarah dan mufakat.
Bagi anak jati melayu, musyawarah dan mufakat menjadi sendi kehidupan sosial dan politiknya. “ Kalau ranting tidak bertangkai, jangan dililit-lilit juga. Kalau berunding sudah selesai jangan diungkit-ungkit juga. Selanjutnya, “Putus gading karena di kerat, belom jatuh sudahlah retak. Putus runding karena mufakat, hukum jatuh benar terletak.”
Alasan ketiga SBY menjadi anak melayu karena kepiawaiannya dalam berpantun. Cobalah simak pantun karya SBY yang dilantunkannya tiga tahun silam ketika berkunjung ke Pekanbaru Riau:
Tembang kasih di bulan purnama
Rebana mengalun elok nan merdu
Betapa bersyukur dan bahagia hati beta
Bersama pemuka adat melayu riau
Rebana mengalun elok nan merdu
Betapa bersyukur dan bahagia hati beta
Bersama pemuka adat melayu riau
Siak indrapura yang amat melegenda
Jembatan dunia di jantung malaka
Sungguh kehormatan tiada tara
Beta mendapatkan gelar adat mulia
Dari dumai ke pekanbaru
Tanah subur nan indah permai
Sungguh luhur adat melayu riau
Warisan sejarah dan budaya yg tinggi
Indah nian si pulau rupat
Memandang luas ke negeri sembilan
Adat tiang kehidupan Bermasyarakat
Lestarikan tradisi pancaran kebajikan
Alasan keempat SBY anak melayu yang tidak terbantahkan adalah peristiwa tanggal 12/8 tahun 2007 di Pekanbaru. Ketika itu, Presiden SBY ditabalkan sebagai Seri Indra Setia Amanah Wangsa Negara oleh Lembaga Adat Melayu Riau di Gedung Lembaga Adat Melayu, Pekanbaru. Warkah Pentabalan Gelar Kehormatan dibacakan oleh Ketua Umum LAM Riau Azaly Djohan.
SBY mendapatkan gelar “Seri Indra Setia Amanah Wangsa Negara”. Artinya, cahaya atau nur yang menerangi, seseorang yang beramanah, taat patuh dan setia memegang janji dalam memimpin di wilayah berdaulat Republik Indonesia.
Dengan Gelar Kehormatan yang telah disandang, berarti SBY menjadi Pemimpin Adat terpenting dari masyarakat adat Melayu Riau dan gelar disandang selama hidupnya. Kalau sudah dtasbihkan sebagai pemimpin adat melayu, sudah pastilah SBY jadi anaj jati Melayu.*
Penulis: Catra Tamsin Datuk Raja Johan: Pemerhati Sosial dan Budaya
0 komentar:
Posting Komentar