Bayi Lahir Berekor |
Mariwan, warga setempat berhasil mengambil foto si bayi seberat tiga kilogram itu. Dia menuturkan, kondisi sang bayi mengerikan dengan ekor itu. Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah, kepada Kompas,com, sempat membantah, bila bayi tersebut mirip binatang dan mempunyai ekor.
"Bayi ini cacat, tidak memiliki tempurung kepala sehingga otaknya berada di luar. Mata dan hidungnya tidak sempurna. Sementara fisik lainnya seperti tangan dan kakinya juga tidak normal. Kami tidak bisa menyimpulkan kondisi bayi itu seperti apa," urainya.
Sri juga menuturkan, bayi tersebut terlahir dari rahim Asui (17) pada Selasa (12/10/2010) dini hari, di Desa Stabar melalui bantuan bidan desa. Biaya perawatan bayi tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Landak, melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Hal ini karena perekonomian orangtuanya sangat memprihatinkan.
Sri juga menuturkan, bayi tersebut terlahir dari rahim Asui (17) pada Selasa (12/10/2010) dini hari, di Desa Stabar melalui bantuan bidan desa. Biaya perawatan bayi tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Landak, melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Hal ini karena perekonomian orangtuanya sangat memprihatinkan.
Mereka tinggal di rumah kecil berukuran 4 x 4 meter, beratapkan daun. Keduanya hanya mengandalkan hidup dari berladang dan menoreh getah. Dami (22), ayah bayi unik tersebut, mengaku tidak pernah mempunyai firasat apa pun saat istrinya mengandung. Bahkan, istrinya rajin memeriksakan kandungannya ke bidan desa.*
0 komentar:
Posting Komentar