Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Senin, 04 Maret 2013

Kasus Gubernur Riau, LE Prihatin

Lukman Edy

CEKAU.COM-Tokoh muda asal Riau HM Lukman Edy mengaku prihatin atas kasus yang menimpa Gubernur Riau HM Rusli Zainal MP. Lelaki yang berasal dari Indragiri Hilir ini menilai, bahwa ada upaya politisasi dan penghakiman yang luar biasa atas sosok sang visioner Riau tersebut. Meski tersangkut masalah hukum, namun jasa-jasa Gubernur Riau dalam membangun Negeri Melayu ini tidak bisa dilupakan begitu saja. 

"Saya selaku warga negara yang taat hukum, menghormati dan mendukung setiap upaya penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Tapi hendaknya, jangan ada upaya-upaya politisasi dan penghakiman yang berlebihan terhadap Pak Rusli Zainal,” ujar Lukman yang biasa disapa LE itu kepada pers di Jakarta, belum lama ini.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menyebut, meski kini Rusli tersangkut masalah hukum, namun jasa-jasa Rusli dalam membangun Riau tidak bisa dilupakan begitu saja. "Baru di saat Bapak Rusli memimpin Riau, pembangunan Riau itu meningkat seperti yang bisa kita lihat dan saksikan hari ini," ucapnya, seraya menambahkan bahwa ia sudah kenal cukup lama dengan Rusli dan tahu betul bagaimana semangat Rusli dalam memajukan pembangunan Riau.

Kalau dilihat pembangunan Riau ini dari belakang, tambahnya, sejak Riau resmi menjadi provinsi pada tahun 1958 hingga tumbangnya orde baru dan bergulirnya era reformasi, hampir tidak ada pembangunan yang berarti di Provinsi Riau. Kendati, semua orang di Indonesia ini tahu bahwa Riau adalah lumbung devisa terbesar bagi bangsa Indonesia.

"Bahkan hingga hari ini, sekitar 43 persen produksi minyak nasional masih berasal dari bumi Riau. Ini belum kontribusi sektor lainnya seperti di sektor kehutanan dan lainnya. Saat ini bahkan ada dua perusahaan kertas (pulp) terbesar di Asia Tenggara beroperasi di Riau," terangnya.

Untuk itu, sebutnya, zaman orde baru hanya mimpi bagi anak jati Riau untuk menjadi pemimpin. Apalagi jadi gubernur. Semua ketika itu ditunjuk dan ditentukan oleh Pemerintah Pusat. "Tapi apa yang mereka perbuat untuk Riau? Riau hanya dijadikan sapi perahan. Hampir semua hasil kekayaan alam Riau diangkut ke pusat tanpa menyisakan untuk pembangunan Riau," tuturnya.

Barulah begitu reformasi bergulir, anak jati Riau mendapat kesempatan menjadi pemimpin di negerinya sendiri. "Dan, Pak Rusli membuktikannya dengan menjadi Gubernur Riau. Hari ini, kita bisa melihat bagaimana Pak Rusli memacu pembangunan Riau dalam berbagai bidang. Ini fakta yang harus kita apresiasi," tegas anggota DPR RI sekaligus Ketua Fraksi PKB di MPR RI ini.

LE mengaku ada pihak-pihak tertentu yang sangat ingin Rusli 'babak-belur'. "Saya mendengar ada yang sangat haus kekuasaan, lalu menghalalkan semua cara. Bahkan sampai bayar-bayar orang untuk demo Pak Rusli. Ini jelas-jelas tidak sesuai dengan adat budaya Melayu yang santun. Bahkan sekiranya pun Pak Rusli bersalah secara hukum, tidak patut kita menghina-dina beliau," sarannya.

LE mengatakan, dirinya khawatir, bila kasus hukum yang menimpa Rusli ini terus dipolitisasi secara luar biasa, bisa-bisa terjadi konflik horizontal di Bumi Lancang Kuning. "Kita semua pasti tidak menginginkan hal itu," tutupnya.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home