CEKAU.COM-Bocoran kunci jawaban Ujian Nasional (UN) 2013 tingkat Sekolah Menengah Atas sederajat di Provinsi Riau beredar. Meski pelaksanaan UN berlangsung tertib dan lancar, namun ternyata para siswa masih mendapatkan kunci jawaban UN dalam bentuk fotocopi dan lewat pesan singkat elektronik. Belum diketahui pasti dari mana kunci jawaban yang beredar Ujian nasional itu berasal.
Ini diakui Ucok, salah seorang siswa SMA negeri di Pekanbaru. Namun Ucok menilai, kunci jawaban yang beredar di teman-temannya tersebut tidak benar atau sesat. "Tidak mungkin kunci jawabannya tepat, karena setiap paket soal berbeda," akunya.
Salah saorang guru di sekolah negeri Pekanbaru juga tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar itu. Kalau pun ada siswa yang mendapatkan kunci jawaban, menurutnya, itu bukan Kunci jawaban yang sebenarnya. "Mungkin itu kunci jawaban soal lain, tapi yang pasti bukan kunci jawaban UN," sebutnya.
Sementara, UN di Riau tahun ini diikuti sejumlah anak yang sedang tersandung masalah hukum. Kabid Pendidikan Menengah Disdik Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan, di Kota Bertuah ada satu siswa SMK yang mengikuti UN di Lembaga Pemasyarakatan Anak.
Namun, kata Jamal, hal itu baru diketahui saat UN sudah digelar, kemarin. Menurutnya, pihak sekolah tidak melaporkan ataupun koordinasi dengan Disdik Pekanbaru.
Selain di Pekanbaru, dua siswa tersangkut hukum, AM dan HC juga mengikuti UN di Lapas Bengkalis. Keduanya siswa asal Mandau dan Bukitbatu itu ditempatkan dalam ruang khusus yang cukup representatif dan diawasi oleh seorang guru SMAN 2 Bengkalis, Azwar serta tim independen Teguh Santoso dari Politeknik Bengkalis.
Lembaran ujian yang diberikan kepada keduanya bukanlah lembaran ujian yang diperuntukkan bagi sekokah keduanya, namun diambilkan dari sisa lembaran ujian di SMAN 2 Bengkalis. Hari pertama ujian, keduanya tampak serius membaca soal dan mengisi lembar jabawan ujian Bahasa Indonesia.
"Tak mungkin kita mengambil lembaran ujian ke sekolah mereka ke Mandau dan Bukit Batu, karena lembaran ujian itu sendiri baru disampaikan ke sekolah Senin Subuh, sementara jarak Mandau maupun Bukit Batu jauh dan jelas tidak akan terkejar dengan jadwal pelaksanaan UN yang dimulai pukul 7.30 WIB. Makanya lembaran ujian untuk mereka diambilkan dari sisa atau cadangan lembaran ujian di SMAN 2 Bengkalis," ujar Teguh.
Mengingat lembaran ujian yang diperuntukkan bagi dua tahanan yang masih berstatus titipan Polres Bengkalis ini adalah sisa dari lembaran ujian SMAN 2 Bengkalis, otomatis pelaksanaan ujian mereka terundur dari waktu normal, karena butuh waktu satu jam hingga lembaran ujian itu sampai ke tangan mereka.
"Keduanya mulai ujian pukul 8.30 WIB. Namun durasi ujian tetap dua jam. Sehingga mereka selesai ujjan pukul 10.30 WIB. Sementara siswa yang lainnya hingga pukul 9.30 WIB," ujar Teguh.
Kalapas Bengkalis, Ali Syeh Banna mengatakan, selama di Lapas ia terus menyuruh kedua siswa itu untuk belajar. Karena bagaimanapun kendati keduanya tersangkut hukum, mereka adalah generasi muda yang masih punya harapan untuk maju.
Menurut Ali, AM adalah siswa di salah satu sekolah di Mandau yang tersangkut masalah narkoba dan dititipkan Polres sebagai tahanan di Lapas pada 12 April 2013. Sementara HC adalah siswa dari salah satu sekolah di Bukit Batu dan tersangkut kasus penipuan. Ia masuk ke Lapas pada 19 Maret 2013.
Soal UN Fotocopy
Pelaksanaan UN ini digelar tepat serentak di 12 kabupaten/kota, mulai Senin (15/4). Namun, pelaksanaannya tak sepenuhnya mulus. Banyak siswa tak mendapatkan naskah soal asli, dan harus mengikuti ujian dengan naskah soal fotocopy-an.
Sementara di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), misalnya, sebanyak sembilan sekolah tak kebagian soal ujian mata pelajaran IPA. Akibatnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Rohil dan Tim Independen harus mengambil sikap dengan memfotocopy soal agar siswa bisa mengikuti UN.
Kepala Disdik Rohil, H Surya Arfan mengaku geram dan menyalahkan pemerintah pusat. Dia menyatakan, jika siswanya gagal dalam ujian kali ini, karena disebabkan ketidaksiapan pemerintah pusat dalam menyelenggarakan UN.
"Soal sampai di Kabupaten Rokan Hilir Senin (15/4) pukul 01.00 dinihari. Setelah itu, sekitar pukul 06.00 baru disebarkan ke masing-masing UPTD. Ini kan kejadian aneh. Parahnya, sembilan sekolah tidak kebagian soal IPA. Jadi, jika siswa gagal UN tahun ini lebih disebabkan ketidaksiapan pemerintah pusat," geramnya.
Katanya, sembilan sekolah yang tak kebagian soal IPA itu di antaranya SMK Cendana, MAN Darul Arafah Tanjung Medan, Kecamatan Pujud dan 2 PKBN Kecamatan Bangko Pusako. Sejumlah SMA di Kecamatan Bangko dan SMA di Kecamatan Pasir Limau Kapas pun demikian. "Secara rinci saya tak ingat mana saja yang tak kebagian soal. Yang jelas totalnya mencapai sembilan sekolah," urainya.
Kejadian ini, sebutya, sangat mengganggu konsentrasi siswa. "Saat yang lainnya fokus mengerjakan soal UN, yang tidak kebagian soal terpaksa melaksanakan UN setelah yang lainnya selesai karena soal kita perbanyak terlebih dahulu. Inilah kebijakan yang kita lakukan bersama Tim Independen. Mau tidak mau, waktu UN ditambah agar siswa yang belum menerima soal dapat mengikuti UN," akunya.
Menurut Surya Arfan, UN tahun ini sangat buruk sepanjang sejarah. "Pengalaman buruk ini harus menjadi catatan pemerintah pusat. Kita sudah sering melaksanakan UN, kenapa bisa terjadi seperti ini. Siswa sebenarnya siap, akan tetapi dengan kendala ini mempengaruhi konsentrasi mereka. Jujur, saya kecewa berat," tegasnya.
Ini juga terjadi di Pekanbaru. Pelaksanaan UN Paket C yang berlangsung pukul 14.00 WIB di SMPN 13 Pekanbaru sempat tertunda beberapa menit. Pasalnya, soal jurasan IPA mata pelajaran PPKn tidak ada. Agar ujian tidak merugikan siswa, panitia mengambil langkah dengan menggunakan soal cadangan jurusan IPS mata pelajaran PPKn.
"Di sampul memang ada soal jurusan IPA, namun setelah dibuka isinya untuk jurusan IPS. Hanya saja antara soal mata pelajaran PPKn jurusan IPA dan IPS sama, maka kita gunakan soal cadangan jurusan IPS untuk kelompok IPA. Tapi yang pasti pengunaan soal jurusan IPS untuk siswa IPA kita buat berita acaranya," kata Ketua Panitia Ujian Kesetaraan Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal.
Kepala Disdik Riau, H Wardan didampingi Ketua UN Provinsi Riau Sri Perti Hartati saat meninjau ujian Paket C mengatakan, kesalahan yang terjadi pada hari pertama ujian Paket C ini merupakan kesalahan percetakan yang memasukan soal jurusan IPA untuk kelompok IPS.
Wardan juga mengaku sudah mendapat laporan ada beberapa sekolah menggunakan soal fotocopy-an. Selain itu, ia menerima laporan ada satu siswa dari SMAN 2 Tualang, Siak yang tidak dapat mengikuti ujian karena sakit. "Untuk siswa yang tidak dapat ujian karena sakit, mereka bisa mengikuti ujian susulan dengan melapirkan surat keterangan sakit dari dokter," kata Wardan.
Wardan pun mengatakan hasil laporan yang diterima seluruh kabupaten/kota di Riau tidak ada yang menunda UN. "Saya pastikan sekolah di Riau tidak ada yang menunda UN. Pelaksanaan UN berjalan sesuai jadwal yang ditentukan yakni mulai tanggal 15 sampai 18 April 2013," jelasnya.*
Ini diakui Ucok, salah seorang siswa SMA negeri di Pekanbaru. Namun Ucok menilai, kunci jawaban yang beredar di teman-temannya tersebut tidak benar atau sesat. "Tidak mungkin kunci jawabannya tepat, karena setiap paket soal berbeda," akunya.
Salah saorang guru di sekolah negeri Pekanbaru juga tidak percaya dengan kunci jawaban yang beredar itu. Kalau pun ada siswa yang mendapatkan kunci jawaban, menurutnya, itu bukan Kunci jawaban yang sebenarnya. "Mungkin itu kunci jawaban soal lain, tapi yang pasti bukan kunci jawaban UN," sebutnya.
Sementara, UN di Riau tahun ini diikuti sejumlah anak yang sedang tersandung masalah hukum. Kabid Pendidikan Menengah Disdik Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan, di Kota Bertuah ada satu siswa SMK yang mengikuti UN di Lembaga Pemasyarakatan Anak.
Namun, kata Jamal, hal itu baru diketahui saat UN sudah digelar, kemarin. Menurutnya, pihak sekolah tidak melaporkan ataupun koordinasi dengan Disdik Pekanbaru.
Selain di Pekanbaru, dua siswa tersangkut hukum, AM dan HC juga mengikuti UN di Lapas Bengkalis. Keduanya siswa asal Mandau dan Bukitbatu itu ditempatkan dalam ruang khusus yang cukup representatif dan diawasi oleh seorang guru SMAN 2 Bengkalis, Azwar serta tim independen Teguh Santoso dari Politeknik Bengkalis.
Lembaran ujian yang diberikan kepada keduanya bukanlah lembaran ujian yang diperuntukkan bagi sekokah keduanya, namun diambilkan dari sisa lembaran ujian di SMAN 2 Bengkalis. Hari pertama ujian, keduanya tampak serius membaca soal dan mengisi lembar jabawan ujian Bahasa Indonesia.
"Tak mungkin kita mengambil lembaran ujian ke sekolah mereka ke Mandau dan Bukit Batu, karena lembaran ujian itu sendiri baru disampaikan ke sekolah Senin Subuh, sementara jarak Mandau maupun Bukit Batu jauh dan jelas tidak akan terkejar dengan jadwal pelaksanaan UN yang dimulai pukul 7.30 WIB. Makanya lembaran ujian untuk mereka diambilkan dari sisa atau cadangan lembaran ujian di SMAN 2 Bengkalis," ujar Teguh.
Mengingat lembaran ujian yang diperuntukkan bagi dua tahanan yang masih berstatus titipan Polres Bengkalis ini adalah sisa dari lembaran ujian SMAN 2 Bengkalis, otomatis pelaksanaan ujian mereka terundur dari waktu normal, karena butuh waktu satu jam hingga lembaran ujian itu sampai ke tangan mereka.
"Keduanya mulai ujian pukul 8.30 WIB. Namun durasi ujian tetap dua jam. Sehingga mereka selesai ujjan pukul 10.30 WIB. Sementara siswa yang lainnya hingga pukul 9.30 WIB," ujar Teguh.
Kalapas Bengkalis, Ali Syeh Banna mengatakan, selama di Lapas ia terus menyuruh kedua siswa itu untuk belajar. Karena bagaimanapun kendati keduanya tersangkut hukum, mereka adalah generasi muda yang masih punya harapan untuk maju.
Menurut Ali, AM adalah siswa di salah satu sekolah di Mandau yang tersangkut masalah narkoba dan dititipkan Polres sebagai tahanan di Lapas pada 12 April 2013. Sementara HC adalah siswa dari salah satu sekolah di Bukit Batu dan tersangkut kasus penipuan. Ia masuk ke Lapas pada 19 Maret 2013.
Soal UN Fotocopy
Pelaksanaan UN ini digelar tepat serentak di 12 kabupaten/kota, mulai Senin (15/4). Namun, pelaksanaannya tak sepenuhnya mulus. Banyak siswa tak mendapatkan naskah soal asli, dan harus mengikuti ujian dengan naskah soal fotocopy-an.
Sementara di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), misalnya, sebanyak sembilan sekolah tak kebagian soal ujian mata pelajaran IPA. Akibatnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Rohil dan Tim Independen harus mengambil sikap dengan memfotocopy soal agar siswa bisa mengikuti UN.
Kepala Disdik Rohil, H Surya Arfan mengaku geram dan menyalahkan pemerintah pusat. Dia menyatakan, jika siswanya gagal dalam ujian kali ini, karena disebabkan ketidaksiapan pemerintah pusat dalam menyelenggarakan UN.
"Soal sampai di Kabupaten Rokan Hilir Senin (15/4) pukul 01.00 dinihari. Setelah itu, sekitar pukul 06.00 baru disebarkan ke masing-masing UPTD. Ini kan kejadian aneh. Parahnya, sembilan sekolah tidak kebagian soal IPA. Jadi, jika siswa gagal UN tahun ini lebih disebabkan ketidaksiapan pemerintah pusat," geramnya.
Katanya, sembilan sekolah yang tak kebagian soal IPA itu di antaranya SMK Cendana, MAN Darul Arafah Tanjung Medan, Kecamatan Pujud dan 2 PKBN Kecamatan Bangko Pusako. Sejumlah SMA di Kecamatan Bangko dan SMA di Kecamatan Pasir Limau Kapas pun demikian. "Secara rinci saya tak ingat mana saja yang tak kebagian soal. Yang jelas totalnya mencapai sembilan sekolah," urainya.
Kejadian ini, sebutya, sangat mengganggu konsentrasi siswa. "Saat yang lainnya fokus mengerjakan soal UN, yang tidak kebagian soal terpaksa melaksanakan UN setelah yang lainnya selesai karena soal kita perbanyak terlebih dahulu. Inilah kebijakan yang kita lakukan bersama Tim Independen. Mau tidak mau, waktu UN ditambah agar siswa yang belum menerima soal dapat mengikuti UN," akunya.
Menurut Surya Arfan, UN tahun ini sangat buruk sepanjang sejarah. "Pengalaman buruk ini harus menjadi catatan pemerintah pusat. Kita sudah sering melaksanakan UN, kenapa bisa terjadi seperti ini. Siswa sebenarnya siap, akan tetapi dengan kendala ini mempengaruhi konsentrasi mereka. Jujur, saya kecewa berat," tegasnya.
Ini juga terjadi di Pekanbaru. Pelaksanaan UN Paket C yang berlangsung pukul 14.00 WIB di SMPN 13 Pekanbaru sempat tertunda beberapa menit. Pasalnya, soal jurasan IPA mata pelajaran PPKn tidak ada. Agar ujian tidak merugikan siswa, panitia mengambil langkah dengan menggunakan soal cadangan jurusan IPS mata pelajaran PPKn.
"Di sampul memang ada soal jurusan IPA, namun setelah dibuka isinya untuk jurusan IPS. Hanya saja antara soal mata pelajaran PPKn jurusan IPA dan IPS sama, maka kita gunakan soal cadangan jurusan IPS untuk kelompok IPA. Tapi yang pasti pengunaan soal jurusan IPS untuk siswa IPA kita buat berita acaranya," kata Ketua Panitia Ujian Kesetaraan Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal.
Kepala Disdik Riau, H Wardan didampingi Ketua UN Provinsi Riau Sri Perti Hartati saat meninjau ujian Paket C mengatakan, kesalahan yang terjadi pada hari pertama ujian Paket C ini merupakan kesalahan percetakan yang memasukan soal jurusan IPA untuk kelompok IPS.
Wardan juga mengaku sudah mendapat laporan ada beberapa sekolah menggunakan soal fotocopy-an. Selain itu, ia menerima laporan ada satu siswa dari SMAN 2 Tualang, Siak yang tidak dapat mengikuti ujian karena sakit. "Untuk siswa yang tidak dapat ujian karena sakit, mereka bisa mengikuti ujian susulan dengan melapirkan surat keterangan sakit dari dokter," kata Wardan.
Wardan pun mengatakan hasil laporan yang diterima seluruh kabupaten/kota di Riau tidak ada yang menunda UN. "Saya pastikan sekolah di Riau tidak ada yang menunda UN. Pelaksanaan UN berjalan sesuai jadwal yang ditentukan yakni mulai tanggal 15 sampai 18 April 2013," jelasnya.*
0 komentar:
Posting Komentar