CEKAU.COM-Sebanyak 1.347.546 warga Riau belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Sebagian besar masyarakat yang belum merekam ini merupakan penduduk yang berada di daerah terpencil dan terisolir di Provinsi Riau. Termasuk minimnya partisipasi.
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Hukum Setdaprov Riau, Abdul Latif membenarkan hal tersebut, Kamis (18/4). Padahal, dari 12 kabupaten/kota di Riau sebanyak 4,2 juta warga tercatat sebagai wajib e-KTP.
"Jumlahnya cukup tinggi, yang mencapai 1,3 juta lebih warga yang belum terekam. Dari jumlah itu, kita melihat ada beberapa kabupaten yang masih rendah tingkat kesadarannya, seperti Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hilir. Ketiga daerah memang termasuk wilayah yang sulit dijangkau," sebutnya.
Menurutnya, secara komulatif realisasi e-KTP di Riau cukup tinggi, namun jika melihat data statistik dari seluruh kabupaten/kota, untuk merealisasikan e-KTP 1,3 juta penduduk tersebut bakal sulit terwujud. Selain berada di daerah yang sulit di akses, kesadaran penduduk juga masih rendah.
Latif berharap, masyarakat untuk menyadari pentingnya perekaman e-KTP ini. Selain masih gratis, e-KTP ini nantinya akan menjadi salah satu syarat penting dalam setiap urusan administrasi.
"Perekaman e-KTP ini hanya sampai Desember 2013 ini, untuk tahun depan sudah tidak akan gratis lagi. Selain itu, pada tahun 2014 semua jenis pelayanan publik, wajib memakai KTP elektronik, makanya kalau nanti masyarakat belum merekam, dikhawatirkan masyarakat itu sendiri yang sulit dalam mengurus sesuatu, misalnya saja pengurusan pajak, pengurusan pasport dan pembelian tiket pesawat serta pengurusan surat menyurat di instansi pemerintahan," paparnya.
Selain masyarakat katanya, Gubernur Riau juga menginstruksikan bupati dan walikota untuk menghimbau seluruh camat dan aparat pemerintahan di daerah untuk jemput bola. "Paling tidak pemkab dan pemko melakukan mobilisasi di beberapa daerah yang terbilang sulit ini. Karena kita tahu masyarakat kita ini bukan tak mau merekam, tetapi karena akses menuju lokasi itu yang membuat mereka sulit untuk merekam. Karena itu perlu bantuan dari pemerintah setempat," jelasnya.
Mengenai target, kata Latif, Juli 2013 ini diharapkan seluruh masyarakat Riau yang wajib e-KTP sudah melakukan perekaman. "Sehingga dengan sisa waktu ini jelang akhir tahun semua masyarakat sudah memiliki e-KTP," tandasnya.
Ditambahkannya, memang masih ada sampai saat ini masyarakat yang belum menerima e-KTP dari pihak kecamatan ataupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, karena terkendala berbagai sebab. "Memang masih ada warga yang belum menerima e-KTP meskipun dia sudah merekam sejak setahun yang lalu. Itu kesalahan bukan di kita, tetapi di sistemnya yang ada dipusat," tukasnya.*
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Hukum Setdaprov Riau, Abdul Latif membenarkan hal tersebut, Kamis (18/4). Padahal, dari 12 kabupaten/kota di Riau sebanyak 4,2 juta warga tercatat sebagai wajib e-KTP.
"Jumlahnya cukup tinggi, yang mencapai 1,3 juta lebih warga yang belum terekam. Dari jumlah itu, kita melihat ada beberapa kabupaten yang masih rendah tingkat kesadarannya, seperti Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hilir. Ketiga daerah memang termasuk wilayah yang sulit dijangkau," sebutnya.
Menurutnya, secara komulatif realisasi e-KTP di Riau cukup tinggi, namun jika melihat data statistik dari seluruh kabupaten/kota, untuk merealisasikan e-KTP 1,3 juta penduduk tersebut bakal sulit terwujud. Selain berada di daerah yang sulit di akses, kesadaran penduduk juga masih rendah.
Latif berharap, masyarakat untuk menyadari pentingnya perekaman e-KTP ini. Selain masih gratis, e-KTP ini nantinya akan menjadi salah satu syarat penting dalam setiap urusan administrasi.
"Perekaman e-KTP ini hanya sampai Desember 2013 ini, untuk tahun depan sudah tidak akan gratis lagi. Selain itu, pada tahun 2014 semua jenis pelayanan publik, wajib memakai KTP elektronik, makanya kalau nanti masyarakat belum merekam, dikhawatirkan masyarakat itu sendiri yang sulit dalam mengurus sesuatu, misalnya saja pengurusan pajak, pengurusan pasport dan pembelian tiket pesawat serta pengurusan surat menyurat di instansi pemerintahan," paparnya.
Selain masyarakat katanya, Gubernur Riau juga menginstruksikan bupati dan walikota untuk menghimbau seluruh camat dan aparat pemerintahan di daerah untuk jemput bola. "Paling tidak pemkab dan pemko melakukan mobilisasi di beberapa daerah yang terbilang sulit ini. Karena kita tahu masyarakat kita ini bukan tak mau merekam, tetapi karena akses menuju lokasi itu yang membuat mereka sulit untuk merekam. Karena itu perlu bantuan dari pemerintah setempat," jelasnya.
Mengenai target, kata Latif, Juli 2013 ini diharapkan seluruh masyarakat Riau yang wajib e-KTP sudah melakukan perekaman. "Sehingga dengan sisa waktu ini jelang akhir tahun semua masyarakat sudah memiliki e-KTP," tandasnya.
Ditambahkannya, memang masih ada sampai saat ini masyarakat yang belum menerima e-KTP dari pihak kecamatan ataupun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, karena terkendala berbagai sebab. "Memang masih ada warga yang belum menerima e-KTP meskipun dia sudah merekam sejak setahun yang lalu. Itu kesalahan bukan di kita, tetapi di sistemnya yang ada dipusat," tukasnya.*
0 komentar:
Posting Komentar