Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Selasa, 28 Mei 2013

Nasib ISG di Tangan SBY, Bisa Dua Tempat

CEKAU.COM-Alasan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo, memindahkan Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013 dari Pekanbaru ke Jakarta, karena permintaan Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) dinilai hanya kebohongan belaka. Pasalnya, dalam empat kali kunjungannya ke Riau, ISSF selalu mengaku puas dengan persiapan tuan rumah. Kok bisa?

Tudingan kebohongan Roy Suryo ini dilontarkan, Wakil Ketua I Panitia Daerah ISG III 2013, Syamsurizal. Ia menilai pemindahan itu hanya keputusan sepihak dan demi kepentingan politik Roy Suryo semata. Apalagi hingga kini, Roy Suryo belum menyurati panitia daerah di Riau.

"Sampai hari ini kita belum ada diajak komunikasi soal pemindahan itu. Ini hanya keputusan sepihak dari Roy Suryo selaku Menpora, dan kita mempertanyakan kenapa Dia ngotot ingin memindahkan ISG ke Jakarta," cetus mantan Bupati Bengkalis dua periode ini di Pekanbaru, pada Kamis 2 Mei lalu.

Hal yang paling membuat Syamsurizal meradang adalah alasan Roy Suryo yang mengaku pemindahan itu atas permintaan ISSF. Konon, ISSF mengaku tidak puas dengan persiapan tuan rumah. "Menpora itu pembohong, tidak ada ISSF meminta ISG itu dipindah. Kalau ISSF itu datang ke Indonesia, pasti kita diberitahu. Jadi pernyataan Menpora itu hanya bohong," tegasnya.

Kepala Inspektorat Daerah Provinsi Riau itu merasa yakin ISSF tak pernah menyampaikan ketidakpuasan mereka atas persiapan ISG di Riau kepada Menpora. "Sudah empat kali ISSF datang ke Riau. Mereka selalu mengaku puas dengan persiapan kita selaku tuan rumah. Soal kekurangan seperti lampu, skoring board dan kolam berenang itu kan biasa, kita masih punya waktu untuk menyelesaikannya," paparnya.

Di balik semua itu, Syamsurizal mencium ada niat tak baik Roy Suryo. Bukti paling kongkrit adalah tersendatnya pencairan dana ISG III di APBN 2013 sebesar Rp200 miliar. "Anggaran itu masih tertahan di Kemenpora. Bagaimana kita mau bergerak bebas? Kalau Menpora ingin mensukseskan ISG di Riau, pasti dia akan mengupayakan anggaran itu segera cair. Kita melihat ini memang disengaja."

Karena itulah, Syamsurizal siap berdebat dengan Roy Suryo dalam rapat tanggal 8 Mei nanti di Jakarta. Pertemuan itu rencananya dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman. "Bahannya sudah kita siapkan. Ini masalah marwah. Menpora harus menghargai jerih payah kita," tegas Syamsurizal.

Sebagai penjabat tinggi negara, Syamsurizal meminta Roy Suryo agar bersikap layaknya seorang negarawan, yang terbebas dari kepentingan politik sesaat. " Kalau Menpora tetap ngotot memindahkan, sementara Riau sudah siap, kita harus mempertanyakan itu," tandasnya.

Disamping itu, Syamsurizal juga berkeyakinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih akan mempertimbangkan Riau sebagai tuan rumah ISG ini, mengingat sebentar lagi akan ada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. "Jadi pertimbangan politik Presiden pasti ke sana. Kalau nanti ISG dipindah, masyarakat Riau merajuk, bisa saja partai ataupun calon yang diusung pak SBY nanti tidak akan mendapat dukungan dari masyarakat yang sudah terlanjur marah. Jadi ini akan jadi pertimbangan khusus beliau," cetusnya seperti dikutip dari MRN.

Emrizal Pakis, Wakil Ketua II Panitia Lokal ISG III mengatakan, pertemuan itu akan mencari titik temu dan solusi antara Kemenpora dengan panitia lokal di Riau. "Jika Menpora ngotot ingin memindahkan ISG ke Jakarta, maka kita bisa menawarkan solusi tuan rumah bersama. Jadi, tuan rumah ISG ada dua, Jakarta dan Riau," tuturnya.

Kendati demikian, Emrizal mengimbau masyarakat Riau agar jangan terlalu berharap banyak ISG bakal dilaksanakan di Riau. "Kita hanya optimis saja. Kita ingin pusat melihat keseriusan kita menjadi tuan rumah," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengaku masih menunggu keputusan resmi dari Presiden SBY atas nasib pelaksanaan ISG. Meski telah mengerahkan segala daya dan upaya selama dua tahun terakhir, Rusli mengaku ikhlas. "Berbagai macam daya dan upaya terus dilakukan, untuk mempertahankan Riau sebagai tuan rumah ISG. Namun, jika keputusan akhir tidak berpihak ke pada provinsi Riau, maka Riau hanya bisa ikhlas dan menerimanya dengan lapang dada," ucap Rusli.

Terkait pertemuan tanggal 8 Mei nanti, Rusli mengaku belum mendapat undangan dari Menko Kesra. "Kita belum mendapatkan surat undangan dari Menko kesra, ya kita lihat saja bagaimana kelanjutannya bagaimana," pungkasnya.

Syamsurizal Minta Maaf

Wakil Ketua II Panitia Lokal Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013, Syamsurizal akhirnya meminta maaf kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo. Dia juga mencabut pernyataannya yang menyebut Roy Suryo pembohong terkait pemindahan lokasi ISG dari Riau ke Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, Syamsurizal menyampaikan permintaan maafnya secara tertulis dengan memakai kop surat dan stempel Panitia Lokal ISG III 2013. Dalam surat bernomor NAISGOC2013/Sekr/2013/05/40 itu, Kepala Inspektorat Provinsi Riau ini menyebutkan dua poin.

"Pertama, kami menarik ucapan mengenai 'Menpora itu Pembohong' sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada KRMT Roy Suryo baik secara pribadi maupun selaku Menteri Pemuda Olahraga," tulis Syamsurizal, Jumat (3/5).

"Dan kedua, penarikan ucapan dan permohonan sebagai angka 1 (satu) di atas, kami muat dalam media online, www.halloriau.com dan media cetak nasional. Demikian penarikan dan ucapan permohonan maaf ini kami sampaikan mohon bapak Menteri memaklumi," ujar  Syamsurizal.

Permintaan maaf Syamsurizal ini merupakan jawaban atas gugatan somasi yang dilayangkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan nomor telex 00750/SET.B-/2/V/2013 tertanggal 2 Mei 2013. Surat somasi ini diteken Sekretaris Kemenpora, Yuli  Mumpuni yang juga sebagai pengarah tim advokasi Kemenpora.

Keberadaan surat somasi itu dibenarkan Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Sudarman. Katanya, Pemprov Riau juga akan memberikan klarifikasi seperti diminta Kemenpora. "Surat somasi dari Menpora yang meminta klarifikasi sudah kita terima kemarin (Kamis, 2/8). Jadi kita akan jawab dan klarifikasi tentang permasalahan yang ada saat ini," kata Sudarman, Jumat (3/5).

Dijelaskannya, Syamsurizal tiba di Setdaprov Riau di kantor Gubernur Riau sekitar pukul 09.00 kemarin. "Dia langsung menyampaikan surat klarifikasinya terkait pernyataannya yang dimuat media massa".*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home