Annas Maamun |
CEKAU.COM-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar Riau mengajukan empat kadernya ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar untuk dipilih sebagai Calon Gubernur Riau (Cagubri). Selain Ketua DPD I Golkar Riau H Annas Maamun, tiga nama lain yang disodorkan ke DPP adalah Karmila (anggota DPRD Rohil), H Syamsuar (Bupati Siak) dan HM Harris (Bupati Pelalawan). Namun, Annas tetap diunggulkan.
Pengusulan empat nama tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPD I Golkar Riau, Masnur kepada sejumlah wartawan. Dikatakan, empat nama itu sudah diajukan seminggu lalu tepatnya pada 13 April 2013. "Sudah seminggu kita ajukan usulan empat nama untuk dinilai DPP mana yang paling layak maju di Pemilukada Riau. Ketua umum (Aburizal Bakrie) yang langsung menerimanya," ujar anggota DPRD Riau ini.
Munculnya nama Karmila, Syamsuar dan Harris cukup mengejutkan. Namun, tiga nama tersebut memang selama ini tak pernah terdengar akan diusung partai beringin ini. Sementara Masnur menyebutkan, pengusulan empat nama itu sesuai dengan komitmen awal Golkar, yakni mengusung calon dari kader sendiri. Selain itu, pengusulan nama itu juga karena untuk mengakomodir permintaan dari pengurus DPD II.
DPD II meminta pengusulan nama Cagubri, katanya, harus dilakukan secara terbuka. Artinya memberikan peluang kepada masing-masing DPD II untuk mengusulkan nama jagoannya. "Kita sebagai pengurus DPD I punya kewajiban untuk menampung aspirasi itu," tuturnya.
Menurut Masnur, pasca diajukannya nama-nama itu, selanjutnya pusat akan melakukan survei. Itu dilakukan untuk mengetahui sejauhmana popularitas dan respon publik terhadap Cagubri yang diusulkan. Tidak menutup kemungkinan DPP Golkar juga akan melakukan survei terhadap Cagubri lain yang diusung oleh partai politik di luar Golkar. DPD I sifatnya hanya mengusulkan nama saja.
"Ya, tetap saja yang memutuskan itu DPP Partai Golkar. Intinya, kita akan tetap mendukung siapun nama yang ditetapkan pusat," katanya sembari menambahkan diperkirakan April mendatang DPP sudah menetapkan siapa Cagubri yang akan maju di Pemilukada Riau.
Pengamat politik, Andi Yusran mengatakan, Annas Maamun lebih berpeluang terpilih menjadi Cagubri yang disodorkan DPD I Golkar Riau. "Dibanding tiga nama lainnya, peluang Annas Maamun lebih besar akan dipilih oleh DPP Golkar. Selain sebagai Bupati Rokan Hilir selama dua periode, Annas sekarang juga sebagai Ketua DPD I Golkar Riau," katanya.
Namun, kata Andi, semuanya tergantung DPP. "DPP pasti melakukan seleksi kembali siapa yang lebih dikenal dan bermasyarakat. Semua partai memiliki presedur untuk merekomendasikan calonnya," ujarnya.
Lobi politik, lanjut Andi, juga tak bisa dilepaskan. "Siapa yang pandai melobi dengan cara-cara yang sah maka berpeluang untuk diusung. Lobi bisa menentukan siapa yang akan diusung. Kalau calon lain selain Annas bisa melakukan lobi lebih baik, tidak tertutup kemungkinan akan terpilih," paparnya.
Meski demikian, kata Andi, DPP Golkar juga tak akan sembarang memilih. "Karena kalau DPP tidak pandai memilih calon maka partainya juga yang akan mengalami kekalahan, sehingga menjadi insiden buruk bagi partai ke depannya," jelasnya.
Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau resmi memulai tahapan pelaksanaan Pemilukada Riau dengan meluncurkan tahapan program dan jadwal pemilihan gubernur periode 2013-2018 pada pertengahan Februari lalu. Ketua KPU Riau Tengku Edi Sabli mengatakan, Pemilukada dimulai dari pemutakhiran data dan daftar pemilih dari 9 Maret hingga 22 Juli. Sementara pembuatan kartu pemilih dimulai 24 Juli hingga 21 Agustus 2013. "Semua ini dilaksanakan oleh KPU Riau sebagai penyelenggara. Sedangkan penyampaian kartu pemilih dan salinan daftar pemilih untuk TPS dan KPPS dilaksanakan oleh KPU kabupaten/kota," sebutnya.
Adanya, pencalonan perseorangan atau calon independen, kata Edi, akan dimulai pengumuman persyaratannya pada 31 Maret hingga 29 April. Sementara sebelum pencalonan dilakukan penyerahan dukungan pasangan calon berupa fotokopi KTP kepada KPU dan PPS yang dimulai dari 2-22 April. "Kemudian pengumuman pendaftaran pasangan calon serta pengambilan formulir pada 8-12 Juli. Dilanjutkan dengan syarat-syarat lainnya seperti tes kesehatan dan lainnya hingga 14-16 Juli," terangnya.
Bahkan, Edi menambahkan, untuk penetapan dan penentuan nomor urut dan pengumuman pasangan calon dimulai 17-19 Juli. "Untuk masa kampaye dimulai dari 1 Agustus hingga masa audit dana kampanye yang berakhir 24 September 2013 yang dilakukan oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh KPU," katanya.
Dengan demikian, pemungutan dan penghitungan suara, tambah Edi, dilaksanakan secara bertahap. Pertama, pengecekan persiapan pemungutan suara di TPS hingga menyampaikan surat pemberitahuan memilih dimulai 20 Agustus hingga 1 September. "Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS untuk putaran pertama dimulai 4 September 2013," ujarnya.
Pengumuman hasil penghitungan suara dari seluruh TPS oleh PPS, kata Edi, dari 6-8 September. Sementara penyelesaian perselisihan hasil Pemilukada akan diberikan waktu mulai 26 September hingga 16 Oktober. "Sementara untuk pelantikan hingga pengucapan sumpah dimulai 20 November 2013," sebutnya.*
0 komentar:
Posting Komentar