CEKAU.COM–Ada luka di kaki kanan depan induk gajah liar itu. Ia tertatih-tatih melangkah ditemani anaknya yang mungil berusia sekitar dua tahun. Tak ada yang bisa menolong. Penyakit yang sudah lama didera gajah itu, diduga terkena jeratan warga.
Malang niat nasib gajah liar yang acap melintasi Kelurahan Balai Raja Kecamatan Pinggir itu. Bahkan, penduduk setempat, merasa iba setelah melihat induk gajah berjalan agak lambat. "Kami iba melihatnya, mengapa orang tega menganiayanya hingga kaki kanan depan samai berdarah begitu," aku Solihin (55) warga setempat.
Pengakuan Solihin lagi, kondisi sakit sangat kritis, karena memar yang ada dikakinya sudah membengkak. "Kadisi luka sudah membengkak, kami mohon pihak terkait segera mengobatinya," ibanya.
Adaya gajah liar yang mengalami sakit pada kaki, membuat Kepala Seksi Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) Riau, Hutomo, segera mengintai langsung atas keberadaan gajah malang tersebut.
"Ya, kita langsung ke lapangan untuk mengintai keberadaan gajah tersebut," aku Hutomo, mengajak anggota BBKSDA Duri untuk melakukan pencarian induk gajah tersebut.
Namun, diakui Hutomo pula, bahwa beberapa kali pencairan, hasilnya nihil. Padahal, menurut warga lagi, induk gajah liar itu sering melintasi komplek PT Chevron sekitar 2 bulan lalu. "Keberadaan gajah ini juga sempat mendapat pengawasan langsung dari security PT Global agar tidak mendekati pemukiman warga," jelasnya.
Hutomo menjelaskan, semula induk gajak ini melintasi komplek Chevron dan hutan Duri. Namun, kini berubah arah dan berjalan ke Kecamatan Pinggir tepatnya di areal PT Kojo Balairaja.
Setelah beberapa kali mengintai, Metro Riau dan tim BBKSDA Riau akhirnya melihat sosok induk gajah sakit itu. "Induk gajh itu terlihat dari kejauhan, saat berkubang tidak jauh dari perkantoran PT Kojo. Namun, tim memetuskan pulang mengingat cuaca tak mendukung," sesalnya.
Hingga kini, tambahnya, pihkanya belum jua menemukan induk gajah itu. Bahkan saat ini, kita tetap ke lapangan. Tapi ada hasil. Jika bertemu, maka tim dokter BBKSDA Riau akan melakukan pertolongan pertama pada induk gajah tersebut," ujarnya.*
Malang niat nasib gajah liar yang acap melintasi Kelurahan Balai Raja Kecamatan Pinggir itu. Bahkan, penduduk setempat, merasa iba setelah melihat induk gajah berjalan agak lambat. "Kami iba melihatnya, mengapa orang tega menganiayanya hingga kaki kanan depan samai berdarah begitu," aku Solihin (55) warga setempat.
Pengakuan Solihin lagi, kondisi sakit sangat kritis, karena memar yang ada dikakinya sudah membengkak. "Kadisi luka sudah membengkak, kami mohon pihak terkait segera mengobatinya," ibanya.
Adaya gajah liar yang mengalami sakit pada kaki, membuat Kepala Seksi Wilayah III Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) Riau, Hutomo, segera mengintai langsung atas keberadaan gajah malang tersebut.
"Ya, kita langsung ke lapangan untuk mengintai keberadaan gajah tersebut," aku Hutomo, mengajak anggota BBKSDA Duri untuk melakukan pencarian induk gajah tersebut.
Namun, diakui Hutomo pula, bahwa beberapa kali pencairan, hasilnya nihil. Padahal, menurut warga lagi, induk gajah liar itu sering melintasi komplek PT Chevron sekitar 2 bulan lalu. "Keberadaan gajah ini juga sempat mendapat pengawasan langsung dari security PT Global agar tidak mendekati pemukiman warga," jelasnya.
Hutomo menjelaskan, semula induk gajak ini melintasi komplek Chevron dan hutan Duri. Namun, kini berubah arah dan berjalan ke Kecamatan Pinggir tepatnya di areal PT Kojo Balairaja.
Setelah beberapa kali mengintai, Metro Riau dan tim BBKSDA Riau akhirnya melihat sosok induk gajah sakit itu. "Induk gajh itu terlihat dari kejauhan, saat berkubang tidak jauh dari perkantoran PT Kojo. Namun, tim memetuskan pulang mengingat cuaca tak mendukung," sesalnya.
Hingga kini, tambahnya, pihkanya belum jua menemukan induk gajah itu. Bahkan saat ini, kita tetap ke lapangan. Tapi ada hasil. Jika bertemu, maka tim dokter BBKSDA Riau akan melakukan pertolongan pertama pada induk gajah tersebut," ujarnya.*
0 komentar:
Posting Komentar