Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Jumat, 17 Februari 2012

Tugu Zapin Riau, Terusik oleh Rupa dan Nama

Tugu Ini Katanya Tugu Zapin
CEKAU.COM-Ada apa dibalik pembangunan tugu dikenal dengan nama Tari Zapin (meski Gubernur Riau tidak mengakui nama tugu ini)? Tugu yang berdiri tegak di pusat kota Pekanbaru, terlihat, dua penari bujang dan dare bermain di atas ombak, dengan gerak tangan penari lelaki barada di atas bahu. Sementara penari perempuan posisi lengan terbuka. Ini sudah menyalah!

Patung berdiri tegah di tengah pusat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau itu sebagai pengganti Tugu Pesawat, yang berdiri sejak tahun 80-an. Siapa perancang patung ini? Dialah pematung kelas dunia, I Nyoman Nuarta.

Mungkin ia tak bisa disalahkan. Karena karya besar seniman asal Bali ini, sudah menjewantahkan pemikiran dan waktunya pada sebuah karya yang kini disebut Tugu Zapin.

Malah, dengan biaya luar biasa mencapai Rp5 miliar, tugu itu mampu menyedot APBD Riau 2011. Namun, akhirnya berubah sedikit saat penandatanganan kontrak kerja menjadi Rp4,497 miliar. Wah, hanya secuil yang dipotong untuk diserahkan ke kas negara, Rp3 juta.

Kontraktor yang beruntung juga untung mengerjakan paket ini adalah PT Citra Mutiara Bumi Riau. Entah apa yang melatarbelakangi hingga perusahaan ini mendapatkan kerjaan bak durian jatuh. Padahal, bila ingin mendapatkan sebuah paket pekerjaan, para kontraktor ataupun konsultan harus mengajukan harga penawaran di bawah harga yang ditetapkan. Banting harga, alias harus diturunkan sampai 20 hingga 30 persen. Ironisnya, ini berbeda dengan paket pada tugu Zapin.

Yang jelas, dimata para kontraktor Riau, perusahaan baru itu punya hubungan dekat dengan pejabat di kantor Gubernur Riau. Tak pelak lagi, paket yang seharusnya bisa diminimalisir biayanya justru jadi bengkak. Ditambah lagi paket ini disubkan (dikerjakan pihak ketiga) di Kota Bandung.

Masalah anggaran untuk tugu tari Zapin ini sendiri, pengakuan Toerechan Asy'ari, anggota DPRD Riau, mengatakan bahwa selama ini Komisi D sebagai mitra pemerintah tidak pernah dilibatkan soal anggaran yang mencapai lebih Rp4,5 miliar ini. Malah dana itu tidak tahu dari mana asalnya.

"Dana untuk penganggaran itu seharusnya ada di komisi D, tapi selama ini kita tidak pernah tahu ada dana anggaran sebesar RP4,5 miliar untuk pembangunan tugu Zapin ini. Malahan rencana pembanguan tugu Zapin ini, semuanya kami tahu dari media," akunya.

Tambahnya, mungkin saja dana untuk pembangunan tugu diambil dari dana yang Rp30 miliar yang telah dianggarkan dalam APBD-P pada 2011. Termasuk di dalamnya untuk Riau Air. "Karena dana anggaran khusus untuk pembangunan tugu Zapin itu selama ini tidak pernah dibahas," terang dia lagi.

Unik memang. Dan, setelah dua pekan pemasangan pagar seng di tengah Jalan Sudirman dan Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, tugu itupun langsung nonggol. Nah, lahirnya sebuah tugu yang rada-rada fenomenal setinggi tujuh meter. Terlihat dua pasangan muda-mudi menari seperti di atas yang diilustrasikan oleh pematung gelombang air, atau cahaya abtraktif.

Ini diakui Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Riau, Joni Amdani, kepada wartawan, beberapa waktu lalu di ruang kerjanya, bahwa pembuatan tugu itu dikerjakan di Bandung. "Tugu Tari Zapin ini tingginya lebih kurang tujuh meter. Dirakit oleh I Nyoman Nuarta, pematung kelas dunia di salah satu workshopnya di Kota Bandung," terangnya.

Joni pun menjelaskan dengan keyakinanya, bahwa tugu itu menggambarkan ciri khas daerah Riau dengan menampilkan Tarian Zapin sebagai simbol Melayu. Bahkan tugu itu menggambarkan sepasang pemuda-pemudi sedang menarikan Tarian Zapin, yang dinilai abstraksi.

Sementara tugu pesawat yang lama 'nongkrong' di bundaran depan kantor gubernur itu terpaksa diungsikan ke Gedung Juang di Jalan Sudirman oleh pihak Lanud Pekanbaru.

Saking yakinnya, Joni menyebut bahwa rencana pembongkaran tugu pesawat dan pembangunan tugu Zapin sudah tidak ada masalah secara sosial. Semua tokoh adat dan budaya sudah tidak mempersalahkan lagi. Benarkah pernyataan Joni ini?

Entahlah, yang jelas, hingga sampai pemasangan di bundaran itu belum terdengar hiruk pikuk demontrasi massa atas pembangunan tugu tersebut. Di media massa ada, hanya pemuka, tokoh budayawan Riau, dan anggota dewan mengkritisi bentuk dan nama tugu Zapin. Selebihnya, pemerintah tetap diam dan (sepertinya) tak mendengar.

Uniknya, bentuk gaya dan seni patung pada Tugu Zapin ini sama dengan polesan seni Tugu Tiga Mojang di Bekasi, Jawa Barat. Nah, dengan demontrasi besar-besaran, warga yang tidak menyukai keberadaan patung ini, diganti dengan tugu Bambu Runcing. (Baca: Tugu Zapin, Gaya dan Bentuk Sama dengan Tugu Tiga Mojang).http://www.cekau.com/2012/02/tugu-zapin-bahenol-riau-gaya-seni-mirip.html

Apakah Riau harus demikian? Wah, janganlah.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home