Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Kamis, 07 Juli 2011

Puan Hj Raja Susi Yoserizal, SS, MM, Direktur Utama Tv Melayu

Hj R Susi Yoserizal
CEKAU.COM-Inti kebuntuan itu adalah kemiskinan, yang dibagi-bagi. Karena itulah ia merasa sedih menyaksikan bagaimana sebuah negeri kaya, mendapatkan tiga orang anak yang membutuhkan pelayanan kesehatan tapi luncah lepas pada perhatian publik.

Ketika "Raja" Ketemu Rakyat

IA masih terhitung keturunan bangsawan. Ia mungkin punya hubungan keluarga—lewat darah ataupun pernikahan—dengan hampir silsilah raja-raja Indragiri, sebuah kerajaan  Melayu yang ada di Indragiri Hulu. Kata indragiri diartikan sebagai Kerajaan Negeri Mahligai diperintah langsung dari Kerajaan Malaka.

Sultan Indragiri pertama yang merupakan Putra Mahkota dari Kerajaan Melaka adalah Raja Kecik Mambang alias Raja Merlang I, memerintah pada 1298 – 1337.

Hj Raja Susi Yoserizal, SS, MM, memang nampaknya, semenjak kecil tersemat kata “raja” di depan namanya. Tapi, Susi, begitu teman sejawat memanggilnya, tidak terlalu mengedepankan kata raja itu. Katanya merendah, Ia hanyalah masyarakat biasa yang hidup dalam penghidupan zaman sekarang.

Barangkali, sejarah juga mengajari kita, bahwa keadaan tidak sempurna bukanlah dasar untuk terus-menerus menghalalkan berbagai cara. Keadaan tak sempurna itu justru alasan untuk kesediaan di tegur, untuk mengerti rasa malu dan bersalah. Alasan itu pula ia terus mengabdikan diri untuk bersikap berbekalkan petuah orang tua-tua dahulu.

Dibalik kegemarannya membaca dan bernyanyi, Susi sebenarnya seorang pengusaha yang serius, dan keras dalam bekerja. Tapi ia tidak terkenal keras kepada suami dan anak-anaknya. Ia juga inspirator bagi keluarga dan handai taulan. Dia selalu bersahaja pada semua orang. Ia tak memberi kesan sebagai orang yang telah dimanja oleh pelbagai kesempatan baik.

Anak kedua dari dua bersaudara ini terlahir dari pasangan ayahanda HR Marzuki dan Ibunda R Ratni. Lulusan S2 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini, harus mematrikan dirinya untuk memperjuangkan khasanah melayu di mata dunia. Alasan itu pula, mengapa Televisi Melayu (Tv M), ikut menyemarakkan demokrasi di Bumi Lancang Kuning.

Dan, Ia adalah Komisaris, sekaligus Direktur Utama PT Televisi Melayu Internasional. Televisi Melayu yang dapat ditengok pada frekuensi 50 UHF itu, kini sudah merambah hingga ke negeri Jiran.

“TV ini didirikan pada 30 April 2009, untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap informasi, berita dan hiburan, khususnya yang mengandung nilai dan spirit Melayu,” jelas Susi, pekan lalu.*


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home