Mandi Belimau di Sungai Siak (ant) |
Tradisi mandi belimau, kata orang Melayu di Pekanbaru dan lama bertunak di negeri Kota bertuah, disepanjang pesisir Sungai Siak (Jalan Senapelan, Jalan Perdagangan, dan Jalan Tanjung Batu/Tanjung Medang), adalah sebuah kebiasaan dari orangtua-tua dahulu menjelang Ramadan.
Kebiasaan itu terpatri hingga ke anak cucu bahkan cicit. Yaitu, dengan membersihkan diri (seperti mandi biasa) dan sehabis mandi itu dapat menyirami dengan air limau yang sudah dibuat sejak pagi atau siang hari.
Pengakuan Anas Aismana, penggagas Acara Petang Belimau di Pekanbaru, kepada cekau.com, mengatakan bila air limau itu dibuat banyak, maka dapat dilakukan dengan merendam diri. Tapi, biasanya, untuk mendapatkan jumlah volume air yang banyak, maka dapat dicampur dengan air biasa.
“Itu dilakukan ketika senja menjemput. Air limau yang disediakan biasanya tergantung kebutuhan si pemakai. Ada seember ada pula cukup dua-tiga dayung. Yang terpenting adalah niat sipemakai air limau tadi,” terang Anas.
Biasanya ada yang berniat agar diberi keselamatan, dan ada pula niat untuk berpuasa selama satu bulan agar diterima oleh Allah SWT. Nah, disinilah nilai agama, estitika dan kesehatan tubuh dalam menjalani ritual tradisi itu.*
0 komentar:
Posting Komentar