Kendaraan Dzumafo rusak sedikit |
CEKAU.COM-Striker PSPS Dzumafo Efendi Herman, bukan saja gesit di lapangan hijau, tetapi juga gesit dalam semua tindakan. Buktinya, ketika kecelakaan sore itu terjadi, Dzumafo dengan sigap keluar dari mobil, dan ikut mengangkat kedua korban. Lalu, ia menghentikan mobil angkutan umum untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat. Dzumafo pun ikut mengiringi.
Ketika sampai ke rumah sakit umum Tentara, Pekanbaru, Dzumafo yang acap dipanggil Ucok ini, langsung mengantar sampai ke ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat). Dia menghampiri kedua korban, dari dekat ketika Dokter dan perawat bergegas menyantuni pasien. Luka-luka yang berada di kaki kedua korban, mendapatan perawatan secara intensif.
Satu korban mengalami luka ringan dan satu luka jahitan pada kedua kaki. Kondisi ini menurut dokter jaga di Rumah Sakit Tentara Pekanbaru, Dr Fajar mengatakan bahwa dua korban sudah dirawat secara intensif, bahkan hari ini kedua korban sudah bisa pulang. Meski harus menunggu perkembangan pasien dan observasi selama dua jam.
“Kondisi korban sudah mulai membaik. Tinggal menunggu perkembangan dan observasi selama dua jam. Setelah itu mereka sudah mulai pulang,” katanya kepada Cekau.com, Sabtu (5/3).
Mesti masih dalam ruangan IGD, Maria Magdalena, isteri yang dinikahi Dzumafo September 2009 lalu, itu hanya melihat dari jauh. Ia tidak berani melihat dari dekat. Sedangkan Ayah satu anak ini lebih banyak diam. Jumlah biaya tanggungan , dari pelayanan dan pengobatan itu menurut pengakuan perawat muda di RSU Tentara ini, tidak sampai Rp 300 ribu.
Mesti kami sudah memberikan obat-obatan dan pelayanan yang terbaik. Kerugian materi akibat kecelakaan lalu lintas ini, hingga berita ini diturunkan belum diketahui.Tetapi melihat kondisi di lapangan, biaya perbaikan untuk kendaraan roda dua bisa mencapai satu juta rupiah. Dzumafo dan istrinya mengakui dan bertanggunjawab atas terjadinya kecelakaan ini. Seluruh biaya pengobatan kedua korban akan ditanggung. “Saya akan bertanggungjawab atas kejadian ini. Seluruh biaya kami tanggungi,” ucapnya.
Pihak keluarga korban, Bambang Sunyoto (27), mengakui dan berterimakasih atas partisipasi dan tanggung jawab Dzumafo dan istri. “Saya mengucapkan rasa terimakasih atas perhatian dan tangung jawabnya kepada Bapak Dzumafo dan istri, mesti mereka hanya meninggalkan no telepon kepada saya,” ucap abang kedua korban kepada Cekau.com.
Sementara, setelah menggunakan jasa angkutan umum, Maria pun memberi uang Rp 20 ribu kepada supir itu. Pengakuan supir, dia sebenarnya membantu, tapi saya diberi uang oleh istri Dzumafo. “Nilainya terlalu besar bagi saya. Ini sudah berlebih, bang,” akunya kepada Cekau.com.*
0 komentar:
Posting Komentar