Hubungi Kami | Tentang Kami | Disclaimer

Sabtu, 02 Maret 2013

Budidaya Ikan Kurau dan Domestikasi Teknologi Terkini


CEKAU.COM-Pengembangan detail bangunan unit instalasi domestikasi ikan kurau (Polydactylus sp) di wilayah pesisir Provinsi Riau, sangat menjanjikan. Bila dikaji dengan tahapan rancangan teknis detail desain bangunan, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan alat dan bahan serta teknologi domestikasi, maka secara keseluruhan tahapan ini, akan berfungsi sebagai kawasan utama, yang diharapkan akan saling menunjang dan menjadi pendukung yang potensial dalam usaha domestikasi ikan kurau di kemudian hari.

Domestikasi adlah salah satu cara mengembangbiakkan (budidaya) dengan melakukan berbagai kegiatan dan percobaan yang berkesinambungan sampai tercipta  suatu paket teknologi budidaya ikan kurau di Bengkalis sekala komersial dan aplikabel.

Ikan kurau adalah ikan yang menyukai perairan terbuka, dangkal dengan dasar perairan berlumpur, atau berpasir.  Karena bersifat eurihalin, yaitu memiliki toleransi yang besar terhadap salinitas, tidak jarang ikan kurau dapat masuk ke muara sungai dan bahkan ke  sungai-sungai yang berkadar garam rendah. Menyukai udang-udang dan ikan-ikan kecil sebagai menu hariannya.  Diperkirakan ikan ini memijah di daerah permukaan. Telur yang berukuran kecil mengapung di permukaan air atau dekat permukaan hanyut oleh arus sampai menetas. Secara rinci dapat dilihat pada tulisan: Budidaya Ikan Kurau, Domestikasi yang Menjanjikan.

Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang matang, baik ditinjau dari segi teknis maupun non teknis. Secara teknis seperti lokasi yang tepat yang mampu mendukung kegiatan usaha lain, dengan rancangan bangunan dan teknologi yang dapat diterapkan untuk usaha tersebut. Non teknis, seperti dalam pelaksanaan usaha ini, struktur bangunan juga harus mendukung pelaku usaha, tenaga kerja, dan aspek biologis ikan kurau itu sendiri, yaitu bangunan pendukung bak-bak kultur massa, bak-bak perkawian induk, bak-bak pemeliharaan ikan, bak-bak pertumbuhan dan bak-bak pembesaran. Bangunan detail lain seperti bak pengendapan, ruang panen, dan ruang laboratorium. 

Selain penempatan utama sebagai kawasan unit instalasi domestikasi ikan kurau, rencana detail bangunan lain yang dapat menunjang akivitas tersebut adalah adanya fasilitas pendukung di kawasan tersebut, yang dilengkapi dengan berbagai prasarana dan sarana penunjang lain seperti pos jaga, ruang kantor/mushalla, mess pegawai, dapur, rumah pompa serta rumah genset. 

Sesuai dengan substansi penyusunan rencana kawasan ini, maka terdapat dua materi bahasan utama yang akan menjadi kunci keberhasilan perencanaan. Dua bahasan tersebut adalah tentang konsep desain tata ruang bangunan serta penghijauan kawasan.


Gambar Bestek Rencana Detail Bangunan Domestikasi Ikan Kurau

Konsep dasar perencanaan kawasan ini secaa umum adalah konsep penataan yang alamiah dan berwawasan lingkungan. Dalam arti seluruh pembangunan fisik yang direncanakan nantinya, tidak akan banyak merubah topografi, dan menyesuaikan dengan kondisi alam setempat. Demikian pula dengan bentuk dan pemakaian bahan bangunan, yang sebagian besar akan merupakan bahan baku lokal dan tanaman konservasi di daerah setempat.

Penggunaan bahan beton bangunan dan teknologi instalasi modern lainnya, diusahakan dapat mendukung dalam aktivitas usaha instalasi domestikasi ini. Demikian pula dengan warna dan tekstur bangunan, akan banyak memakai warna alam, sehingga tidak memberi kesan banyak warna buatan di kawasan ini.

Beberapa tahapan teknis rencana detail desain usaha unit instalasi domestikasi ikan kurau dibagi atas tiga tahap, yaitu prapelaksanaan, pelaksanaan, dan pascapelaksanaan. Ketiga tahapan teknis ini dilakukan sebagai upaya untuk menentukan langkah-langkah kerja secara teknis dalam pelaksanaan usaha unit instalasi domestikasi ikan kurau.

Hal ini dilakukan agar dapat menentukan elevasi bangunan yang akan direncanakan. Untuk keperluan pengelolaan bangunan,  penetapan batas-batas wilayah pesisir yang sejajar dengan garis pantai relatif mudah untuk ditetapkan. Batasan wilayah pesisir yang diambil adalah batas yang tegak lurus garis pantai (cross shore) sepanjang ± 5 km dan ke arah atau sepanjang laut sepanjang 4 mil laut sebagai batas wilayah kabupaten.* 


0 komentar:

Posting Komentar

Prev Post Next Post Home