Istana Sayap Pelalawan hangus terbakar pada Ahad (19/2) pukul 19.00 WIB. Bangunan pernah dipugar dua tahun lalu itu kini tinggal puing-puing. Api menjalar dengan mudah lantaran bahan dinding terbaut dari kayu. Biasanya ada sesuatu terjadi?
Istana Sayap Pelalawan ini pernah dipugar oleh PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) dengan biaya mencapai Rp10,3 miliar. Warga Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan yang tinggal di wilayah pesisir sekitar istana, tak bisa berbuat banyak. Api begitu cepat meluluhlantakkan sekujur tubug istana.
"Ya, kami tak bisa berbuat apa-apa, karena api memang cepat menjalar dinding dan atas Istana Sayap Pelalawan ini," kata Atan, yang sibuk mencari air sungai untuk membntu menyirami api agar padam.
Sejumlah sumber lain, T Alfian menyebut, api juga mendadak datang dari arah belakang bangunan yang memang tidak berpenghuni. "Entah dari mana sal api, mungkin dari belakang istana," akunya.
Menurut sumber pelalawan.go.id, Istana Sayap dibangun Sultan Pelalawan ke 29, yakni Tengku Sontol Said Ali (1886 – 1892 M). Sebelum bangunan itu selesai, beliau mangkat digelar Marhum Mangkat di Balai. Selanjutnya pembangunan Istana ini diteruskan sampai selesai oleh pengganti beliau yakni Sultan Syarif Hasyim II (1892 – 1930 M).
Pada awalnya pusat kerajaan Pelalawan berada di Sungai Rasau (anak sungai Kampar), berlokasi di Kota Jauh dan Kota Dekat. Ketika Tengku Sontol Said Ali menjadi Sultan Pelalawan, beliau berazam memindahkan istananya dari sungai Rasau ke pinggir sungai Kampar, tepatnya di muara sungai Rasau yang disebut “Ujung Pantai”.
Ada Sesuatu yang akan Terjadi
Istana Sayap Pelalawan ini juga dinamakan pula “Istana Ujung Pantai”. Namun ketika Sultan Syarif Hasyim II melanjutkan pembangunan istana yang masih terbengkalai karena mangkatnya Sultan Tengku Sontol Said Ali, maka beliau membangun dua sayap disamping kanan dan kiri istana, yang dijadikan Balai.
Maka Istana Sayap Pelalawan ini pun dinamakan Istana Sayap Pelalawan. Bangunan di sebelah kanan istana (sebelah hulu) disebut “Balai Sayap Hulu” yang berfungsi menjadi kantor Sultan”, dan bangunan di sebelah kiri Istana (sebelah hilir) dinamanakan “Balai Hilir” yang berfungsi sebagai “Balai Penghadapan” bagi seluruh rakyat Pelalawan.
Maka Istana Sayap Pelalawan ini pun dinamakan Istana Sayap Pelalawan. Bangunan di sebelah kanan istana (sebelah hulu) disebut “Balai Sayap Hulu” yang berfungsi menjadi kantor Sultan”, dan bangunan di sebelah kiri Istana (sebelah hilir) dinamanakan “Balai Hilir” yang berfungsi sebagai “Balai Penghadapan” bagi seluruh rakyat Pelalawan.
Menurut penuturan orang tua-tua dahulu, kata Tuk Dalang, tetua adat Melayu Riau, yang juga tunak dengan budaya dan adat Melayu Riau mengatakan bahwa biasanya bila kebakaran ini terjadi, ada sesuatu yang tidak dipahami. Ada yang menyebut, antara yang di atas yakni pemimpin dan di bawah yaiyu rakyat, akan terjadi sesuatu yang mustahil.
"Mudahan-mudahan kata orang tua-tua ini salah. Nah, kita masih menunggu apakah Istana Sayap Pelalawan ini kembali direhab kembali?" kata Tuk Dalang. *
0 komentar:
Posting Komentar