PAPUA - Ternyata pesawat Susi Air PK-VVG siap mendarat di lapangan udara di Desa Mamit, Papua. Namun karena ada warga di landasan tersebut, pesawat naik lagi dan jatuh menabrak Gunung Wabu di Papua, Rabu (23/11).
"Saat mau landing ada masyarakat yang berada di pinggir lapangan, kemudian pesawat tersebut naik kembali. Pada saat belok ke kiri, kemudian menabrak Gunung Wabu," aku Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Wachyono.
Dia menjelaskan, pesawat tersebut berangkat dari Nabire pukul 08.53 WIT. Rencananya tiba di Bandara Sogapa, Kabupaten Intanjaya pukul 09.40 WIT. Pesawat hanya membawa sembako dan ditumpangi pilot dan co pilot.
Pilot atas nama Jesse Becer warga Selandia Baru dan co pilot Albert Citores warga Spanyol. Diketahui Albert Citores tewas di lokasi, sementara Jesse kondisi kritis. "Pilotnya kritis," kata Humas Basarnas, Gagah Prakoso.
Gagah mengatakan, kini baik jenazah Albert Citores maupun Jesse Becer telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat. "Sudah dievakuasi dan nanti mau dibawa ke Timika," ujarnya.
Pasca peristiwa ini, manajemen Susi Air memutarkan video untuk menunjukkan kondisi bandara di kawasan Papua yang kebanyakan bandara perintis. Video yang diambil melalui pesawat tersebut diputar dalam jumpa pers di Kantor Susi Air, Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam video itu terlihat bandara yang bergelombang dan tidak diaspal. Bandara tersebut hanya dilapisi rumput dan terlihat rumah-rumah penduduk berdiri di sekitar bandara tersebut. Antara rumah penduduk dan landasan tidak memiliki pagar. Video itu menggambarkan kondisi landasan di Desa Mamit, Papua.*
0 komentar:
Posting Komentar